[46] Judy dan Bola Salju

1.9K 230 41
                                    

Judy.

Tidak banyak yang tahu jika boneka kelinci Judy pemberian Haein ini semakin sering menemani Jisoo di setiap perjalanan luar negerinya.

Si boneka adalah hal pertama yang dicari olehnya setiap kali Jisoo kembali ke kamar hotel. Si boneka pula adalah hal pertama yang ditatapnya di detik ia membuka matanya di pagi hari.

Jisoo membuka percakapan dengan si boneka seperti bagaimana ia berharap dapat semudah itu pula berbicara dengan Haein. Jisoo bertanya kepadanya, seakan si boneka dapat mengemukakan pendapat. Tanpa mengeluh pun, boneka Judy akan bergeming pada posisinya, mendengarkan segala kalimat yang terlontar dari mulut Jisoo.

Jisoo pikir ia sudah lama gila. Namun, menjadikan si boneka sebagai pengganti Haein di setiap jarak yang memisahkan keduanya, sedikit banyak menenangkannya.

Sudah beberapa hari terakhir pula, ketika tanpa seorang pun tahu bahwa hidup Jisoo semakin bergantung pada si obat pereda nyeri, Jisoo menceritakan keluhan pertamanya pada si boneka.

Malam itu, hari terakhir sebelum jadwal kembalinya Blackpink ke Korea, sembari berbaring menunggu waktu hingga kantuk membawanya tertidur pulas, Jisoo bercerita,

"Aku pikir, aku seperti melihat seseorang di sampingku."

Jisoo terdiam lama. Hening. Karena si boneka juga tidak memberikan satu pun balasan. Mata Jisoo hanya mengawang, menatapi langit-langit kamar hotelnya. Alisnya bertautan. Entah apa itu nyata atau tidak.

"Aku benar-benar melihat seseorang..." ucapnya dengan suara mengambang, tidak yakin apakah ia akan melanjutkan kalimat tersebut atau tidak.

Malam itu, setelah Jisoo tertidur pulas, si boneka berada di pelukan tangan kanannya hingga pagi menjelang. Masih ia diam, menelan segala cerita yang diutarakan Jisoo kepadanya. Tanpa Jisoo sadari, boneka Judy adalah si penjaga rahasia terbaiknya.

Apabila si boneka mampu bertanya, mungkin ada satu pertanyaan yang selama ini berusaha ditahannya untuk tak terucapkan. Apakah benar Jisoo baik-baik saja?

Boneka Judy sesungguhnya memiliki seluruh rekam jejak percakapan satu arah yang terjadi antara dirinya dan Jisoo. Bagaimana sebergulirnya waktu, arah pembicaraan Jisoo semakin berbelok ke titik yang berbeda. Terutama semenjak perempuan ini mengonsumsi obat tersebut, situasi hati Jisoo cepat berubah dari satu level ke level berikutnya. Tak terkecuali, Jisoo semakin sering mengatakan banyak hal yang tidak masuk akal. Si perempuan memang menyadari perubahan pada dirinya. Namun, ia masih belum mengetahui apa yang menjadi penyebab utamanya.

"hari ini aku letih sekali." ujar Jisoo kepada si boneka di beberapa malam sebelumnya. Jisoo memandangi bonekanya dalam-dalam, seakan-akan berusaha meyakinkannya jika ia sangat serius dengan ucapannya. Tidak ada nada riang di dalam suaranya, menandakan tingkat keletihan yang mungkin saja telah membumbung tinggi di puncak teratasnya. Lalu, si boneka akan menyaksikan Jisoo merebahkan tubuhnya cepat ke permukaan tempat tidur, kemudian terlelap untuk beberapa puluh menit berikutnya. Jisoo lantas akan terhentak, terbangun, menyadari ia belum sama sekali membersihkan dirinya. Dengan langkah gontai, si perempuan akan pergi meninggalkan posisinya menuju kamar mandi seraya melemparkan senyuman getir ke arah si boneka kelinci.

Di hari kepulangan Blackpink ke Korea, untuk pertama kalinya di sepanjang periode kepemilikan Jisoo atasnya, si boneka Judy tampil di hadapan seluruh lensa kamera yang bertarung memperebutkan tangkapan foto terbaik mereka.

Jisoo terfoto bersama si boneka di pelukan kedua tangannya. Ia mendekapnya erat, hingga pada beberapa foto, Judy tampak terhimpit sesak oleh lengan kecil Jisoo yang tak memberikan sedikitpun kesempatan untuk berada jauh darinya.

The Journey To TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang