[45] September 2022

2.1K 212 51
                                    

Bagaimana September seharusnya diawali?

Nyaris di seluruh bagian di bumi ini, September adalah gambaran sebuah perayaan. Contohnya seperti apa yang dilakukan oleh Anglo-Saxon, sebuah kelompok yang mendiami Inggris di abad pertengahan awal. Bagi kelompok ini, September adalah bulan di mana mereka siap memanen jelai 'barley' untuk diproses menjadi 'barley brew', minuman sejenis bir yang merupakan minuman favorit kelompok ini. Selain itu, mereka juga akan mulai mengumpulkan buah-buahan, untuk nantinya direbus dan disimpan di dalam toples yang disegel. Mengikuti kebiasaan ini, para petani pun akan mulai terlihat memanen tanaman mereka, menjadikan tanggal 24 September sebagai hari panen dalam perhitungan abad pertengahan. Mereka menyebutnya sebagai 'Haefest Monath', yang berarti bulan panen.

Meninggalkan musim panas bulan Agustus yang dipenuhi badai, September pun adalah sebuah pertanda permulaan. Permulaan atas suatu hal yang baru. Sesuatu yang baik. Seharusnya seperti itu.

Jisoo meninggalkan pesan terakhirnya di ponsel Haein beberapa jam yang lalu. Ia mengatakan dirinya akan sulit untuk dihubungi dalam beberapa jam ke depan. Jadwalnya padat, dan Jisoo hanya ingin memastikan agar Haein tak mengkhawatirkannya.

"sama, tidak ada rasa nyeri hari ini. Doakan aku!" Ketiknya. Pesan itu terkirim setelah Jisoo turut mengirimkan foto dirinya sebelum berangkat menuju lokasi jadwal berikutnya.

Setelah perilisan album terbaru Blackpink, keempat perempuan ini kembali disibukkan oleh jadwal grup mereka, terutama jadwal di luar negeri. Rentetan penampilan panggung dan wawancara berskala besar mengisi hari-hari mereka, praktis sering kali memisahkan Jisoo dan Haein dalam dua benua yang berbeda.

Sekembalinya di akhir September nanti, waktu Jisoo pun akan tersita dengan persiapan konser mereka. Detil rundown sudah ada di tangan, begitu pula dengan rencana penampilannya; musik dan koreografi, urutan lagu, wardrobe, dan segala detil yang menyokong satu konser besar yang ditunggu tiap penggemarnya semenjak beberapa tahun yang lalu.

Jika Haein dapat bertemu dengan Jisoo lagi, maka hari itu adalah hari di mana ia datang sebagai tamu undangan dalam perhelatan konser Blackpink.

Haein, berjarak ribuan kilometer terpisah dari Jisoo, kini berada di kantor agensinya, mengambil beberapa hari waktu jeda sebelum melanjutkan jadwal terakhir syuting dramanya. Hari ini, ia menerima gubahan terakhir dari skenario proyek film terbarunya. Teringat Haein bagaimana ia menyampaikan kabar baik ini kepada Jisoo ketika keduanya berlibur di Ansan.

"Rasanya seperti tidak nyata..." ujar Haein kala itu kepada Jisoo. Haein tersenyum mengingat kenangan itu kembali. Hingga kini pun, rasanya seakan tak nyata.

Jantungnya berdebar kencang ketika skenario itu berada di pegangan tangannya. Ia menyandarkan dirinya pada sofa, terletak di salah satu ruang pertemuan kecil, lalu terhenyak sebentar sebelum memulai membuka halaman pertamanya.

Haein memang pernah membaca potongan skenarionya. Namun, setelah berbulan-bulan berlalu, gubahan demi gubahan terus dilakukan hingga si skenario melalui tahap finalisasi dan dikirimkan kepada setiap aktor yang dipilih sebagai pemerannya.

Jisoo secepat itu pula terlintas di dalam benak Haein. Perempuan ini akan menjadi orang pertama yang mengetahui bahwa ia telah menerima skenario untuk pekerjaan barunya. Seraya membalas pesan terakhir Jisoo, ia mengetikkan 'walau terlambat, jaga dirimu baik-baik di perjalanan' dan 'jangan memaksakan diri untuk menghubungiku jika masih sibuk', Haein lantas mengirimkan foto dirinya bersama si skenario.

'hari ini aku sudah menerima skenarionya.' tulis Haein setelahnya.

'jadwal pembacaan skenarionya sedang diatur kembali, karena jadwal syutingku juga belum selesai.' Haein menambahkan. Lalu, ia beralih pada pesan suara yang segera ia kirimkan bersamaan deretan pesan sebelumnya,

The Journey To TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang