ANGKASA52

B A B 37

Jangan lupa follow :

@jihan_sa4

@askara_agb

@kiara_mentari

@agamsamudra3

@raina_senjana

@emilo_ganteng

@simon_andara

@liam_anggara

Selamat membaca:)

Agam menatap malas gadis yang sedang berlarian ke sana kemari seperti anak kecil di bawah guyuran hujan.

Sepanjang perjalanan menuju rumah Raina, agam mendorong sepeda merah kesayang Raina itu sembari mengawasi gadis konyol bernama Raina itu dari arah belakang.

Ya! saat di pertengahan jalan, tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya membuat ia sedikit cemas dengan Raina yang ia tinggal kan di gerbang sekolah seorang diri. Dan mau tidak mau agam harus putar balik dan mengecek ke adaan gadis itu.

"Gam kamu gak mau ikutan main hujan?" Teriak Raina yang jaraknya beberapa meter dari tempat agam berdiri.

Agam memutar bola mata malas.

"gak." Balasnya ketus.

Jika bukan karena ia dan gengnya di tunggas kan untuk menjaga Kiara dan gadis gila itu, sudah agam pasti kan Raina dan sepedanya ini tenggelam di rawa-rawa.

Raina mendengus, ia berjalan mundur agar dapat melihat wajah agam.

"Kamu kapan mencairnya sih?" Monolog Raina masih dengan posisi yang sama.

"Kapan bisa cinta sama akunya?" Tanya Raina lagi.

"Bisa gak, jalannya gak usah betingkah!" Bukannya menjawab agam justru menegur Raina.

"Enggak," Balas Raina asal.

"Gue hitung sampai tiga, kalok lo gak balik badan juga. Jangan salahin gue kalok sepeda lo bersarang di got!" Ancam agam yang sudah mulai geram.
Pasalnya tindakan Raina tersebut sangat berbahaya.

Raina mencibir. "Iya-iya."

Nging......

Baru saja ia hendak membalikkan badan, tiba-tiba saja Kepalanya mengalami sakit yang luar biasa dan di susul suara dengungan yang mengisi gendang telinganya.

"Akhhh...." Pekik Raina menutupi ke dua telinganya.

Tin... Tin...

Bersamaan dengan itu sebuah motor melaju dengan kencang dari arah yang berlawanan.

Tin... Tinnnnnnn....

"RAINA!"

Grep!

Beruntung Dengan cepat agam menarik lengan Raina, agar tidak ter tabrak oleh motor tersebut.