BAB 48

2.1K 245 533
                                    

ALOOOOOOOOOOOOO














GUYS















SELAMAT MEMBACA






















MUACHH💋💋

.

.

.


.




.





.



.



.





.




.







.









"Semuanya terlihat sama persis seperti ayah mu,"

"Aditama." Lanjut pria itu.

Raina mengerjab ketika silau dari cahaya itu menerobos masuk secara tiba-tiba. Dengan perlahan ia membuka ke dua matanya untuk melihat siapa sebenarnya pria misterius tersebut.

"O-m?!" Sebut Raina dengan wajah keterkejutannya ketika mengetahui siapa orang di balik penculikannya.

Dia Bram, Ayah dari salah satu sahabatnya.

Ayah kandung dari Simon Andara yang merupakan salah satu anggota inti di Angkasa52.

"Lihatlah, lihat....bahkan saat kau terkejut pun wajahmu terlihat sangat mirip dengan ayah mu." Ucap Bram yang melangkah semakin mendekat ke arah Raina yang masih terkejut.

"Rasanya aku ingin menghancurkan wajah Sialan mu ini." Desis pria itu mencengkram kuat batang lehar Raina. Membuat gadis itu langsung memberontak lantaran kesulitan untuk bernafas.

Raina terbatuk sembari berusaha untuk menjauhkan tangan besar bram dari lehernya.

"le-pas-ukhuk....."

"Lepas hmm..." Tanya bram di iringi kekehan sinisnya.

Plak!

Tamparan keras itu berhasil membuat tubuh Raina terpental dan menghantam lantai kumuh tersebut. Darah segar mengalir dari keningnya lantaran terbentur lantai. Belum sampai di situ, bram yang masih belum puas menyiksa Raina beralih menjambak rambut gadis itu.

Plak!

Plak!

Plak!

Tamparan kembali pria paruh baya itu layangkan hingga darah segar mengalir dari sudut bibir gadis itu.

"LEPAS!" Raina dengan sedikit tenaganya langsung mendorong tubuh Bram, membuat tubuh pria paruh baya itu sedikit huyung ke belakangan.

"Apa maksud, om. Ngelakuin ini semua ke saya?"

"Saya punya salah apa sama, om?" Bentak Raina, gadis yang sedikit memiliki tenaga itu berusaha untuk berdiri.

Lagi-lagi bram hanya tertawa sembari membenahi pakaiannya yang sedikit berantakan. Ke dua tangannya ia masukan ke dalam saku celananya sembari melayangkan tatapan dingin kepada gadis yang menjadi lawan bicaranya.

ANGKASA52 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang