B A B 31

30.9K 3.2K 875
                                    

Jangan lupa follow

@jihan_sa4

@askara_agb

@kiara_mentari

@agamsamudra3

@raina_senjana

@emilo_ganteng

@simon_andara

@liam_anggara

Selamat membaca 💋💋

Selamat membaca 💋💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra!"

Kiara tersentak kaget saat Askara menyentuh bahunya secara tiba-tiba.

"I-ya, kenapa?" Tanya Kiara.

"Makan dulu ya, lo belum sarapan kan tadi." Askara menyodorkan semangkuk bubur dan segelas teh hangat di hadapan Kiara.

Kiara menatap sebentar bubur dan teh tersebut kemudian kembali menatap Askara dan menggeleng.

"Kia gak laper."

"Tap-"

"K-ia rindu ayah, kia mau ayah." Lirih Kiara menatap Askara dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca. "Kia mau di peluk ayah." Kiara langsung menunduk, saat air matanya mulai berjatuhan.

Askara yang melihat itu pun langsung menggeser kursinya untuk mendekat ke posisi duduk Kiara dan membawa gadis itu kedalam pelukannya. Tangan kekar nya kini sudah bertengger di bahunya dan surai hitam Kiara.

"Nanti kita coba hubungi ayah lo lagi ya." Ucap Askara yang mencoba untuk menenangkan gadis yang sedang ia dekap itu.

Tak ada jawaban, hanya terdengar isikan kecil yang keluar dari bibir Kiara.

Askara melonggarkan pelukan, tangannya yang tadi bertengger di bahu dan rambut Kiara kini sudah berpindah di ke dua bahu gadis itu.

"Ra. Liat gue." Pinta Askara yang lansung di ikuti oleh Kiara. "Nanti kita coba hubungi ayah lo lagi yah."

Kiara mengangguk mengiyakan.

Askara tersenyum kemudian menghapus jejak air mata di kedua pipi berisi milik Kiara. "Jangan nangis lagi ya, air mata lo terlalu berharga untuk jatuh."

Kiara ter senyum. "Makasih kak."

Askara mengangguk, kemudian menjauhkan beberapa helai rambut yang menghalangi wajah cantik milik gadis yang menjadi lawan bicaranya. Persetan dengan penghuni kantin yang sudah menatap aktivitas mereka sejak tadi.

ANGKASA52 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang