ANGKASA52

B A B 33

Jangan lupa follow :

@jihan_sa4

@askara_agb

@kiara_mentari

@agamsamudra3

@raina_senjana

@emilo_ganteng

@simon_andara

@liam_anggara

Selamat membaca:)

"Banci lo."

Agam menoleh sesaat suara berat milik seseorang menyapa gendang telinganya dan mendapati tubuh tinggi seseorang yang tengah bersadar pada sisi pintu dengan tongkat ketiak yang berada di tangan kanannya.

"Maksud lo?" Ujar Agam dengan wajah tak ber ekpresi nya.

"Iya, lo banci."

"Sekaligus pengecut."

"Gak usah bertele-tele, Langsung ke intinya. Sebelum gue jual ginjal lo." Sarkas Agam masih dengan wajah tanpa ekpresinya.

Emilo meringis. "Galak amat pak wakil,"

"Gue cuma mau ngingatin, ada baik nya lo turunin sedikit ego dan gengsi lo yang selangit itu." Tutur Emilo yang tampak nya tengah didengarkan oleh agam.

"Apa salah nya jujur sama perasaan lo sendiri,"

"Maksud lo?"

Emilo memutar bola mata malas sebelum akhirnya ia kembali memusatkan netra hitam nya kepada orang yang tengah menjadi lawan bicara nya.

"Lo suka Rina, tapi ego lo mencoba untuk menangkal itu semua. Coba sekali kali lo pakek hati lo, jangan ego lo yang sebesar biji semangka itu." Celetuk Emilo

"Gue gak pernah SUKA SAMA RAINA." Sanggah agam dengan penekan di tiga kata terakhirnya.

"Ck, mulut lo mungkin bisa ngomong kaya gitu, tapi respon tubuh lo berkata lain."

"Tubuh lo seolah-olah berkata kalok lo itu suk-"

"Bacot lo!"

Plak!

Entah sejak kapan agam sudah berada di hadapan Emilo dan memberi cowok itu sebuah pukulan.

"Anjir!" Umpat Emilo seraya mengusap usap Kepalanya.

"Gak usah sok puitis lo," Tukas agam.

"Jagain Raina gue mau ke toilet."

Setelah nya tubuh agam hilang dari balik pintu, meninggalkan Emilo yang tengah mendengus kesal.

Emilo berjalan tertatih-tatih dengan bantuan tongkat nya, luka nya sudah hampir sembuh hanya saja ia sedikit merasakan sakit sehingga membutuhkan tongkat untuk membantu nya berjalan.