B A B 42

20.1K 1.8K 3.1K
                                    


Jangan lupa follow :

@jihan_sa4

@askara_agb

@kiara_mentari

@agamsamudra3

@raina_senjana

@emilo_ganteng

@simon_andara

@liam_anggara

Selamat membaca:)

Raina mengerjab beberapa kali saat cahaya silau menerobos masuk ke dalam netra coklatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Raina mengerjab beberapa kali saat cahaya silau menerobos masuk ke dalam netra coklatnya. Di rasa sudah pas, perlahan ke-dua netra itu mulai bergerak menyusuri ke adaan di ruangan di mana dirinya berada.

Serba putih dan bau obat-obatan yang begitu menyengat, itu lah yang ia rasa kan saat ini. Ia tau tempat apa ini.

Rumah sakit.

Raina meringis pelan ketika merasa sakit di bagian Kepalanya saat hendak mengubah posisinya menjadi duduk.

Diam sejenak, sembari Mengingat-ngingat tentang apa yang terjadi dan bagaimana dirinya bisa sampai ada di rumah sakit.

Oke!

Raina ingat sekarang. Ingat bagaimana penyakitnya kambuh di tengah lapangan saat upacara pagi ini.

Matanya langsung menatap ke arah jarum jam dinding yang menunjukan
pukul 19 : 47.

Melihat itu buru-buru Raina turun dari ranjang dan melepas paksa jarum infus yang masih menancap di pergelangan tangannya.

"Awww!" Ia meringis pelan saat merasakan sakit dari jarum tersebut.

Tak perduli dengan itu, Raina langsung melangkah ke arah pintu keluar dengan sedikit sempoyongan lantaran Kepalanya yang masih terasa sedikit pusing.

Ceklek!

Di saat pintu sudah terbuka, dan di situ juga lah tubuh menjulang seseorang berdiri tegap di hadapannya.

Raina mengerjab berulang kali sebelum akhirnya menyebut nama orang tersebut.

"A-gam."

Agam tak menyahuti, pria itu masih berdiam diri sembari melayang kan tatapan dinginnya ke pada Raina.

"G-am." Cicit Raina.

Agam tak menggubris. Kini tatapannya tertuju pada tangan kiri Raina yang tengah mengeluarkan darah. Mata pria itu terpejam sejenak. Dan detik berikutnya agam langsung menggendong tubuh Raina seperti karung beras di atas pundaknya.

Raina yang tidak siap akan hal itu pun di buat terkejut dan secara reflek memukuli punggung lebar milik agam.

"Gam, turunin gue" Teriak Raina.

ANGKASA52 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang