10. Impromptu Nurse👩‍⚕️

870 31 0
                                    

"Mending lo ke rumah sakit?" Ujar Zeva setelah membaringkan tubuh tegap arsen.

"Gak, Anya. Gue gak mau." Lelaki itu keukeuh dengan pendiriannya.

Zeva lalu berbalik dan melangkah menuju dapur. Terserahlah, lelaki itu memang batu.

Zeva kemudian membuatkan Arsen bubur agar lelaki itu segera baikan, setidaknya jika tak mau ke rumah sakit lelaki itu harus menuruti semua ucapannya.

Setelah buburnya jadi ia langsung membawanya ke atas tak lupa dengan segelas air putih hangat.

"Sen, makan dulu." Ujar Zeva kembali menggoyangkan lengan lelaki itu.

Arsen tersadar, ia kira Zeva sudah pulang. Namun ternyata gadis itu malah membuatkannya semangkuk bubur.

Ia memaksa duduk namun naas kepalanya sangat sakit. "Lo tiduran aja, gue suapi sekali ini aja." Ujarnya datar.

Tak apa sekarang sekali saja, nanti juga jadi berkali-kali.

Arsen senang dengan perlakuan Zeva, untuk pertama kalinya ia disuapi oleh gadis itu. Ya meskipun dalam keadaan sakit sih.

Zeva tiba-tiba berhenti menyuapi Arsen, membuat lelaki itu bingung.

Zeva mencari-cari benda itu dan akhirnya ketemu. Yang ginian aja disimpen di laci, banyak lagi. Apa lelaki ini sering mimisan?

Zeva langsung membersihkan darah dari hidung Arsen. Lelaki itu mematung, 'lagi? Gue mimisan lagi?'

Setelah bersih dan darahnya sudah mulai tidak keluar ia kembali menyuapi Arsen dengan telaten. Sebenarnya Arsen sudah tak mau makan buburnya, itu membuat perut dia mual jika di isi. Namun kapan lagi coba ia disuapi oleh bidadari cantiknya?

"Buburnya habis?" Tanya Arsen.

"Iya." Jawab Zeva.

'Syukurlah.' Batin Arsen, pasalnya ia sudah tak kuat lagi.

"Lo mau lagi?" Tanya Zeva.

"Hah? Nggak kok, udah kenyang banget."

"Masih pusing?"

"Masih.."

"Apa yang kerasa? Bilang aja."

"Dada gue masih sesek, kayaknya asam lambung gue naik, terus masih pusing."

"Dan itu karena kecapean, lo sampe mimisan terus."

"Asam lambung naik karena lo jarang makan, Untung masih bisa jalan." Lanjutnya.

"Minum obat lo dulu, dimana Sen?"

Arsen mencoba mengingat dimana ia meletakkan obat pusing, asam lambung dan sesaknya.

"Em.. coba di laci lemari gue?" Ia seperti tak yakin, namun yang ia ingat samar disitu.

Zeva melangkah untuk mengambil obat Arsen ke tempat yang lelaki itu bilang barusan. Setelah dibuka, memang ada disana.

Lelaki itu meminum obat agak lamban karena Arsen tak suka minum obat, bahkan obat pusing dan sesaknya saja harus di remukkan terlebih dahulu. Memang dari dulu sudah berteman dengan obat tapi Arsen tetap saja tidak bisa menelan secara langsung.

"Kalau lo sesek gak ketulung, oksigen lo taruh mana?"

"Kalau gak salah di laci nakas paling bawah."

Zeva menemukannya, ia lalu mengecek apa isinya masih ada atau sudah habis, ternyata ada. Lalu ia menyimpan oksigen di pinggir bantal Arsen agar lelaki itu mudah menggapainya.

Arsen sering seperti ini, ia mengetahui karena dulu memang mereka pernah dekat. Entah kenapa setelah beranjak remaja mereka terlihat tidak dekat lagi, terlebih Zeva yang seperti ingin menghindar dari Arsen.

Backstreet || Kang Ketos Arsen (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang