Hari ini Arsen ada kumpulan teman sesama osis dulu, tempatnya di caffe dekat sekolah mereka. Reuni angkatan osis mereka hampir semuanya yang datang, adapula yang tak bisa hadir karena ada keperluan.
"Arsen sini!" Ujar Olin mantan sekretaris osis.
Lelaki itu berjalan mendekat namun bukan ke arah Olin melainkan ke arah Reynal, wakil ketua osis nya.
Di acuhkan memang sakit tapi rasa malu lebih nyelekit. Banyak yang kasihan pada Olin namun ada juga yang acuh karena memang menurut nya itu tak penting.
"Halo Rey." Arsen mengajak tos Reynal dengan sangat akrab.
"Hay, gimana nih kabar yang kesebar? Beneran lo pacaran sama cewek badung itu?" Ujar Reynal jenaka.
"Badung-badung gitu juga cewek gue." Ujar Arsen tertawa, tak sakit hati ketika gadisnya disebut badung karena memang Zeva seperti itu.
"Si Olin tuh!" Ujar Reynal kemudian.
"Hm? Urusannya sama gue apa?"
"Dia manggil lo, gak mau nyamperin? Mukanya udah sepet banget hahaha.."
"Diemin aja, yang ada kalau gue kesana nanti dikira ngasih perhatian."
"Wah wah.. Ramahnya mantan ketos kita ke cewek udah ilang ya." Ujar Bima menimbrung.
"Iya, urus cewek satu aja pusing wkwk."
"Ternyata lo ya yang jadi pacarnya Zeva, padahal gue udah diem-diem suka ngasih coklat di lokernya." Arman berkata dengan raut sedihnya.
"Oh jadi lo yang suka naro coklat di loker Zeva? Btw man.. Sory coklat lo abis sama gue, sebelum Zeva tau ada coklat disana gue udah lebih dulu mastiin loker Zeva aman dari ancaman buaya wkwk."
"Wah.. Parah lo! Jadi selama ini Zeva gak tau kalau dia sering dikasih coklat?!" Tanya Bima.
"Iya.. Hehehe jangan marah ya, Man." Ujar Arsen.
Arman mendengus sementara yang lain mendengarkan ikut tertawa karena Arman belum maju aja sudah kalah duluan.
"Owh iya, acara prom night nanti kalian mau ajak siapa? Bukannya harus bawa pasangan?" Ujar Reynal.
"Gila sih dulu siapa anjir yang bikin peraturan kayak begitu?!"
"Iya, mana ini projek terakhir kita di osis. Mana gue gak ada pacar." Ujar Satya menimpali.
"Banyak yang setuju bawa pasangan sih, dan bukannya Olin sama lo ya yang ngasih ijin syarat itu?" Tuduh Arman.
"Gue? Emangnya iya?" Tanya Arsen pada diri sendiri, setaunya ia tak pernah menyetujui hal ini.
"Lah iya, kan kata Olin dia udah sepakat sama lo kalau tahun ini acara prom night harus bawa pasangan." Ujar Reynal.
Arsen bingung, sumpah ia tak tahu menahu soal ini.
"Ah jangan-jangan.. Ini akal-akalan si Olin dulu biar bisa bareng sama lo?" Ujar Bima.
"Masa sih? Gabut banget kalau iya." Ujar Arsen.
"Hahahh.. Sekarang rasain tuh cewek gak bisa ikut ke prom night karena aturannya sendiri, itu namanya senjata makan tuan!" Ujar Satya.
"Kabarin lagi Rey di grup osis kalau prom night bisa dihadiri siapapun termasuk yang gak ada pasangan, anarkis banget kalau gini." Ujar Arsen.
"Oke." Jawab Reynal.
"Kasih tau juga siswa-siswi lewat Instagram osis biar cepet nyebar, jadi kita gak terlalu repot."
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet || Kang Ketos Arsen (TAMAT)
Teen FictionBackstreet itu untuk menutupi gengsi bukan membuat langgeng. _Zevannya Christianne_ Bilang aja sama-sama suka kenapa harus dipersulit? Nanti pas ketauan cemburu malah gengsii _Arsen Dionis Asterion_ Kok bisa ya ketos yang terkenal ramah dan baik ha...