30. Cuap-cuap

829 22 0
                                    

.
.
.
.
.

"Kamu jadinya mau masuk jurusan apa, Anya?" Tanya Ayah dan ibunya. Kebetulan kemarin orang tua Zeva pulang ke rumah karena khawatir pada putri satu-satunya.

"Emm.. Tapi jangan marah ya?" Ujar Zeva, ia terlihat sedikit ragu untuk menjawab pertanyaan dari ibunya.

"Jawab dulu aja." Ujar ayahnya.

"Anya mau masuk jurusan tata busana." Ujarnya mantap.

Ayahnya tentu termenung sementara ibunya langsung melihat ke arah suaminya.

"Udah fiks?" Tanya Ayahnya.

"Udah mantep, Anya pengen jadi designer yang terkenal."

"Kenapa pengen itu?" Kali ini ibunya yang bertanya.

"Em.. Anya pengen buat butik sendiri dan membesarkan nama Anya sendiri tanpa bantuan ayah sama mama.. hehehe.." Ujar Anya sambil menggaruk kepala yang tak gatal.

"Padahal ayah pengen kamu masuk bisnis manajemen." Ujar ayahnya.

"Tapi ayah.. Anya gak mau kerja kantoran, liat ayah super sibuk banget. Anya gak mau, kan masih ada Alden buat jadi penerus ayah."

Masih ingatkah dengan Alden? Ia adik dari Zevanya.

"Nanti ayah bicarain dulu sama Alden, kalau kalian sama-sama nggak mau terpaksa ayah bakalan nyuruh kalian berdua nanti buat urus perusahaan kita. Kalau bukan anak-anak ayah siapa lagi?"

"Terus gunanya Anya masuk tata busana dan berakhir kerja kantoran itu apa ayah??" Tanyanya sebal.

"Habis mau bagaimana lagi, kamu ingin tata busana tapi perusahaan kita nanti butuh penerus."

"Kan masih ada Aldenn!"

"Dia belum tentu mau, terakhir mama mu tanya ia ingin masuk jurusan kedokteran."

"Hah?! Ngada-ngada tu bocah! Otak aja cuma seperempat mau masuk kedokteran!" Ujar Anya tak habis pikir.

"Ehh.. Kamu ini loh ke adik sendiri gak boleh gitu ih." Ibunya membela Alden, sudah jelas karena ibunya ini rindu sekali kepada anak yang tak pernah pulang itu.

Selesai bercakap-cakap antara anak dan orang tua tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu, ibunya Zeva langsung kedepan untuk melihat siapa yang bertamu pagi buta seperti ini.

Siluet seorang lelaki, yah.. siapa lagi coba?

"Pagi, om.. tante.." Arsen menyalami ayah Zeva disertai senyuman.

"Pagi, Sen.. Ada apa nih pagi-pagi udah kesini?" Tanya Vincent ayah Zeva.

"Gak ada apa-apa om, cuma mau ketemu Anya aja." Ujarnya mesem-mesem.

"Dihh, masih pagi anjir! Sana balik ke rumah terus bobok lagi!"

"Ehh anak perempuan jangan ngomong kasar ih!" Ujar Ristiani Mama Zeva.

"Bener! Perempuan itu harus anggun, glowwing, cantik, putih, kurus.." Sebelum Arsen lebih banyak lagi bicara Zeva sudah duluan berbicara.

"Pacaran aja sono sama bihun!" Ujarnya.

"Hahahha.. Yang dikatain Anya bener, mana ada perempuan yang kaya bihun." Vincent berkata demikian karena nyatanya emang gak ada.

"Becanda ajaa om.." Ujar Arsen.

"Arsen kamu masuk jurusan apa nih? Kalian kan udah mau lulus." Tanya mama nya Zeva.

"Dia mah masuk fakultas fuck boy!" Ujar Zeva.

Backstreet || Kang Ketos Arsen (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang