18. Bujuk Rayu sang Buaya

838 24 1
                                    

Besok adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh siswa kelas XII, yap betul besok keberangkatan mereka tour ke ranca upas untuk berkemah dan jalan-jalan melihat pemandangan alam Ciwidey yang masih sangat sejuk.

Akhirnya Arsen menerima masukan dari ketua MPK, ia mengizinkan angkatannya untuk satu tenda tidak harus dengan teman kelasnya saja melainkan bisa campuran.

Tentunya hal ini sangat menggembirakan bagi siswa dan siswi karena mereka bisa memilih teman tidur sendiri, dengan catatan putra dengan putra begitupun sebaliknya.

"Gue gak akan ikut." Seolah ia baru saja mendengar kata yang sangat menakutkan dan membuat tatapannya kian kosong, apa ia tak salah dengar dengan perkataan gadis yang ada dihadapannya ini?

"Maaf.. coba diulang kayaknya gue salah denger." Arsen mengorek kuping dan menajamkan pendengaran barangkali tadi telinganya kebanyakan tahi jadinya mampet.

"Gue gak akan ikut kemah, Sen." Ulang gadis itu.

Hati Arsen mencelos, pujaan hatinya mengatakan itu dengan sangat jelas, tapi why? Kenapa Zeva tidak akan ikut kemah terakhir angkatannya?

"Kenapa.. lo kok gak ikut?" Tanya Arsen dengan hati bimbang, masalahnya ia ingin sekali gadisnya ikut. Mana mungkin juga ketos tidak ikut acara ini, bisa diceramahi habis-habisan oleh guru pembina.

"Buat gue acara itu gak penting, lagian ngapain gue kesana kalau suasana yang ramai aja terasa sepi bagi gue."

Arsen paham kenapa Zeva berkata seperti itu, ia memang tak ada teman dekat di angkatannya. Jikapun ia ikut ia hanya takut akan merasa kosong, memandang orang lain yang tertawa bersama teman-temannya sementara ia hanya menyaksikan tanpa bisa bergabung dengan mereka.

Zeva hanya tidak tahu bahwa banyak yang ingin berteman dengan dirinya namun karena sifat tertutup dan dingin gadis itu membuat banyak perempuan yang ingin berteman mundur sebelum mengajaknya berkenalan.

"Jangan berpikir kalau lo ngga ada temen sayang, banyak yang mau temenan sama lo, kalaupun nanti amit-amit ngga ada yang yang nemenin, lo kan masih punya gue." Arsen merapikan rambut Zeva yang tertebak angin.

Mereka kini sedang berada di balkon rumah Zeva, tadinya Arsen ingin mengajak gadis itu untuk membeli cemilan buat besok tapi kata yang pertama kali terlontar dari mulut Zeva membuat ia bimbang untuk mengatakannya.

Zeva menatap Arsen dengan datar, "Apa jadinya kalau mereka liat kita barengan?"

"Gakpapa dong, gue malah seneng kalau orang-orang tau kita deket bahkan punya hubungan."

"Kayaknya dulu lo ikut les jadi buaya, dari omongannya manis bener ke cewek."

"Eishh.. Gak perlu les kalau itu, gue mah udah pro." Arsen menepuk dada nya dengan sombong.

"Pulang sono, ngerayu banyak cewek aja bangga lo. Yang dibanggain itu prestasi bukan modus."

"Gue ngomong gitu ke lo doang padahal." Ujar Arsen.

"Halah gak percaya gue, spek macam lo tuh yang kalau udah baperin terus ninggalin alias ghosting."

"Ya allah Anya.. lo bisanya fitnah mulu ya sama gue."

"Sadar bodoh! Lo anak yesus."

"Astaga.. kebiasaan denger temen-temen yang kayak aki-aki."

"Akhi tololl, tolong lo jangan terlalu goblok bisa gak sih?"

"Aku rela goblok demi melihat senyummu." Ujar Arsen yang senyam-senyum.

"Ah aing mah beki lieur ngomong jeng maneh." Ujar Zeva lalu masuk kedalam kamar karena tidak kuat melihat kegoblokan Arsen.

Sementara Arsen ia kembali membuka ponsel dan mencari arti kata yang di ucapkan Zeva tadi.

"Tadi dia bilang apa aja sih gue lupa, lieur apa laleur ya?"

_o0o_

Malam harinya Arsen kembali menemui Zeva hanya untuk merayu gadis itu agar mau ikut tour di hari besok, dari siang tadi ia sudah chat untuk membujuk agar ikut tapi responnya tetap saja tak sesuai harapan.

"Anya.. ikut yaa terakhiran angkatan kita nihh, masa lo nggak akan ikut?" Arsen melihat Zeva yang tengah menonton tv dengan khusyuk tak terindahkan sama sekali dengan suara Arsen yang mengajaknya untuk pergi besok.

Lagipun ia belum mendaftar, sementara pendaftaran sudah ditutup dua hari yang lalu.
"Udah dibilang gue gak akan ikut, Sen." Ujar Zeva jengah dengan tingkah Arsen.

"Tapi ini kan tour terakhir sekaligus perpisahan, dan cuman lo yang gak ikut? Seriously?"

"Ada tuh yang kagak ikut, si Dodo gak daftar."

"Dodo siapa anjir? Emang di angkatan kita ada yang namanya Dodo?"

"Ada"

"Human mana yang namanya Dodo? Perasaan gue ngejabat osis udah mau dua tahun tapi nggak pernah denger yang namanya Dodo."

"Ituloh si dodo.."

"Siapa anjir, lo bikin penasaran orang mulu."

" Sii DodoLLL mau aja gue kibulin wkwk." Ujar Zeva tertawa renyah.

Arsen geram dengan kekasihnya ini, tapi geramnya dia keburu ilang lantaran liat bidadari cantik lagi ketawa. Rasanya jantung Arsen jatuh ke perut dan kembali terpasang lagi ketika Zeva berhenti tertawa dan meninggalkannya.

Kemudian suasana akward muncul saat ia dengan muka bengongnya masih diam ditempat setelah dibego-begokan oleh Zeva.

Tak mau bengong dan akhirnya dirasuki setan Arsen lebih memilih pergi ke minimarket sendirian dan belanja banyak makanan dan camilan, untuk membujuk Zeva ada satu cara lagi yang pastinya akan ampuh dan berhasil.

Walaupun memang ketentuan murid itu harus mendaftar sebelum pendaftaran ditutup, tapi siapasih yang mau bantah ucapannya? Jika ia tak bisa maka ayahnya tentu sudah dipastikan bisa. The power of orang dalam emang beda.

Setibanya di minimarket ia lalu kebagian minuman terlebih dahulu, memilih berbagai jenis susu, minuman jahe, dan minuman untuk menyegarkan badan. Beralih ke bagian camilan ia langsung memborong keripik kentang, snack jagung dan teman-temannya yang lain. Lanjut kebagian mie, ia hanya membeli sedikit yang sekiranya dia suka dan orang yang dia suka.

Tak lupa Arsen membeli coklat karena pastinya udara ciwidey itu sejuknya luar biasa dan katanya kalau makan coklat bisa bikin hangat. Nantinya ia akan modus dan berakhir dengan adegan romantis memberi coklat pada orang yang disayang. Ihiww. Khayalannya terlalu mulus sampai dia tak sadar bahwa sedari tadi tersenyum dengan tatapan mata yang kosong.

Lebih malu lagi ketika ia mendengar anak kecil yang berbisik ke ibu nya dan mengatai jika ia tak waras, sabar Arsen orang ganteng ma emang suka sekali kedapatan di fitnah.

'Ayo senyum lagi biar disangka gila beneran' batin Arsen mendukung.











TBC
Ayo bantu vote, komen dan share yaa

Backstreet || Kang Ketos Arsen (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang