26. Kemarahan Arsen

945 26 0
                                    

Makin hari sepertinya Arsen makin muak dengan beberapa perempuan sekolahnya yang secara terang-terangan menyatakan perasaan atau membuat ulah agar di notice olehnya.

Sungguh pengaruh Zeva luar biasa besar, ia kini menjadi orang yang tak tersentuh dengan perempuan, menjadi lelaki cuek yang malah semakin banyak penggemar perempuannya!

Bukannya lebih baik ini malah lebih buruk. Seperti sekarang ada adik kelas yang memberikan coklat dan menyatakan perasaannya di tengah lapangan sampai orang yang berjalan sengaja berhenti hanya untuk melihat adegan selanjutnya.

"Kak? Mau gak kakak jadi pacar aku?" Sorakan menggoda tentu terdengar di telinga Arsen, ia menatap datar perempuan yang didepannya ini. Kalau saja ia bisa bilang bahwa dirinya sudah memiliki kekasih, kalau saja kekasihnya tak melarang untuk mempublikasikan hubungannya ia akan dengan senang hati berkata bahwa dirinya ini tidak lagi sendiri.

Ia melihat Zeva yang tersenyum sinis melihat kejadian itu, malah dengan hebatnya ia bersidekap dada sambil menyender di tiang basket hanya untuk menonton Arsen.

Sungguh Arsen marah, mengapa perempuan itu malah diam dan memberikan senyuman seperti mengejek padanya.

Tiba-tiba tangan kananya di raih oleh adik kelasnya.

"Kakak mau kan jadi pacar aku?" Tanya nya lagi.

"Jangan sentuh gue sembarangan." Ujarnya sambil menepis lengan gadis itu.

Tak mau menbuat adik kelasnya malu, ia segera saja pergi dari sana.

"Kalau kakak gak terima, aku bakalan benturin kepala ke tembok biar mati dan kakak yang harus bertanggung jawab akan hal itu."

Arsen berhenti dan membalikkan badan, semua orang terkesiap dengan penuturan gadis itu bahkan Zeva sendiri langsung berdiri tegak ditempatnya.

"Lo ngancam gue?" Arsen bertanya dengan sorot mata yang terlampau dingin.

"Iya." Balasnya sambil tersenyum dengan penuh kemenangan.

"Hahahaha.. lihat semuanya! Gadis kecil ini berani ngancam gue!" Ujarnya dengan nada yang sarkas.

Banyak yang ikut tertawa dan mengejek anak itu, tak menyangka ada juga ternyata yang bisa mengancam anak pemilik sekolah.

"Aku serius kak." Ujarnya mendekat ke arah Arsen.

Sampai di depan Arsen gadis itu menatap dengan mata yang teduh. Berbanding terbalik dengan sorot mata Arsen yang tak bisa gadis itu baca akan bereaksi seperti apa.

"Aku serius, kalau kakak gak terima aku jadi pacar, aku bakalan benturin kepala ku ke dinding sampe bocor."

"Sakit ni anak, mending konsul ke RSJ sebelum otak lo bengkok." Jawab Arsen.

"Kakak gak percaya?"

"Buktiin! Silahkan lo benturin kepala sampe mati!" Banyak yang terhenyak dengan penuturan Arsen barusan.

Bukan sifatnya saja yang berubah tapi kepribadiannya pun ikut berubah. Dulu disemati ketos yang ramah dan baik hati sekarang dijuluki dengan ketos kejam tanpa perasaan.

"Sebelum aku benturin kepala.. " Ia mendekat dan memeluk Arsen sekilas lalu tersenyum.

Arsen blank, zeva yang melihat itu ingin sekali marah dan mematahkan tangan adik kelasnya. Bisa-bisanya gadis gila itu memeluk pacarnya. Sebelum Zeva hendak melangkah ia mendengar Arsen yang bersuara sangat lantang.

"BERANI-BERANINYA LO PELUK GUE?!" Bentaknya dengan menunjuk muka adik kelasnya.

"Karena aku beneran sayang sama kakak."

Backstreet || Kang Ketos Arsen (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang