Ckrek!
Zeva langsung menoleh pada suara horor itu.
"Iii... Hapus Arsen ya ampun pasti gue lagi jelek-jelek nya!"
"Hahaha.. Gak mau hapus, cantik gini masa bilang jelek, wlee."
"Hapus gak?" Ujar Zeva cemberut.
"Gak mau, lagian daritadi gue gak punya foto lo sama sekali."
"Pokoknya hapus! Gue lagi jelek pasti."
"Yaudah kalau lo jelek, minta foto cantiknya donggg." Ujar Arsen tertawa.
"Ih maneh mah.. Ges nyaho urang teh burik."
"Burik? Lo gak burik anjir."
"Bohong Arsen bohong."
"Kalau lo burik gue gak mau kali sama lo." Ujarnya bercanda.
"Wah?! Anjir mandang fisik! Kayak lo udah oke aja? Badan kurus kering kerempeng kayak tiang listrik aja bangga lo?!"
"Wkwkwk.. Udah-udah gue becanda doang kali."
"Becanda lo bawa-bawa fisik."
"Yaelah Anya, beneran becanda doang."
"Iya tau, gue juga daritadi becanda. Gimana peran gue bagus gak?" Ujarnya semangat.
"Bagus! Peran jadi antagonis emang cocok banget buat lo!"
"Bangsat emang!"
"Soalnya kalau modelan protagonis kayak lo nanti jadi yang antagonis kasian pasti ternistakan mulu!"
"Biarin dong, masa harus lemah gemulay anget tai ayam."
"Iya deh, cewek gue mah beda. Jadi makin cinta. Love banget inimah." Ujar Arsen sambil mencium pinggir kening Zeva.
"Dihh, lo nyium gue harus bayar ya!"
"Anjir, pacaran berasa dipalakin dong."
"Gue gak mau pacaran murah, masa di elus dikit, dicium dikit, dipegang dikit semuanya gratis? Gue ini mahal."
"Otak lo kadang emang ngeres ya pikirannya."
"Otak lo apalagi, dua satu ples semua isinya."
"Ngarang aja ni cewek omongannya, gua itu sangat menjunjung tinggi nilai-nilai rohani!"
"Gak percaya, kalau lo orang bener masa mabok?"
"Ish.. Itu kan kalau lagi gak sadar ajaa."
"Sama aja woy apa bedanya, dah ah sana gue mau lanjut nyebat."
"Siapa ya yang tadi mau perlahan ninggalin kebiasaannya?" Arsen meledek Zeva tentu saja.
"Diem deh, gue lagi bad mood gara-gara lo!"
"Gue lagi-gue lagi. Ampun.. " Arsen mengusap cepat kepalanya.
Arsen lalu pergi ke matras tempat mereka piknik lalu nyemil camilan dan minum soda daripada dia disalahkan terus-menerus kan kupingnya panas kalau denger ocehan Zeva terus.
Selesai merokok Zeva lalu mendekati Arsen dan mengambil ponsel lelaki itu.
"1.. 2.. 3.."
Cekrek!
Arsen yang tidak ngeh Zeva tengah memotret lelaki itu tertangkap kamera sedang membuka mulut dengan tidak estetik nya.
"Bilang kek kalau mau foto." Ujar Arsen.
"Halah, tadi juga lo gak bilang tuh. Lagi yuk!" Ajak Zeva lagi.
Tumben ya Zeva mau berfoto dengan dirinya. Keajaiban yang langka harus segera di abadikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet || Kang Ketos Arsen (TAMAT)
Teen FictionBackstreet itu untuk menutupi gengsi bukan membuat langgeng. _Zevannya Christianne_ Bilang aja sama-sama suka kenapa harus dipersulit? Nanti pas ketauan cemburu malah gengsii _Arsen Dionis Asterion_ Kok bisa ya ketos yang terkenal ramah dan baik ha...