PERFECT WIDOWER [11]

2.7K 265 14
                                    

Putri melihat ke arah depan pintu kamar mandi dan matanya membulat saat melihat Rangga hanya mengenakan handuk sebatas pinggang.

Dengan cepat ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Matanya melirik Rangga yg berjalan menuju ruang ganti baju, Putri bernafas lega, ia pun berjalan ke arah lemari untuk mengambil piyama dan berganti pakaian di dalam kamar mandi.

Setelah selesai berganti pakaian, Putri keluar dari kamar mandi dan duduk di pinggir ranjang seraya melirik sekilas Rangga yg sedang main ponsel.

Ia pun mengambil guling dan memberi pembatas di tengah, jujur ini pertama kalinya ia tidur seranjang dengan Rangga, sejak kemarin Rangga selalu tidur di shofa.
Putri tersentak saat melihat Rangga melempar guling itu hingga berada di samping lemari.

"k-kok, di buang?" tanya Putri gugup seraya memilin ujung bantal yg berada di pangkuannya.

Rangga meletakkan ponselnya di nakas "tidur" ucap Rangga seraya mematikan lampu kamar dan hanya tersisa lampu tidur yg terlihat remang remang.

Lalu Rangga menarik selimutnya hingga menutupi tubuhnya.

Putri pun ikut merebahkan tubuhnya memunggungi Rangga.

"kirain hangat, ternyata dingin, bener apa yg di bilang sama Tasya" gumam Putri lalu memanyunkan bibirnya.

"siapa yg dingin?"

Putri memejamkan matanya saat mendengar suara berat itu.

"gak usah pura pura tidur" ucap Rangga seraya menyibakkan selimut yg menutupi tubuh Putri.

"ka-kamu belum tidur?" tanya Putri tanpa membalikkan tubuhnya.

"jangan mengalihkan pembicaraan" ucap Rangga seraya menarik bahu Putri agar menghadap ke arahnya.

"siapa yg dingin?" tanya Rangga.

"ehm, cuacanya yg dingin" ucap Putri.

"really?"

Putri menganggukkan kepalanya.

Rangga menarik Putri hingga berada di pelukannya "biar gak dingin" ucap Rangga seraya mengelus rambut Putri.

Putri berusaha melepaskan pelukannya tapi tidak bisa "j-jangan gini"

"kenapa? Hmm?" tanya Rangga seraya mengangkat tubuh Putri hingga berada di atas tubuhnya.

Saat Putri ingin bangkit, Rangga segera melingkarkan kaki di paha Putri.

"lepas ih" ucap Putri seraya terus menggerakkan tubuhnya.

"jangan gerak" ucap Rangga.

"makanya lepas dulu ih" pekik Putri seraya terus berontak dan menggoyangkan tubuhnya.

"ssshhtt, di bilang jangan gerak" geram Rangga.

"iya tapi lepasin dulu Rangga" ucap Putri tak mau kalah.

"jangan gerak Kia, kamu mau mas hukum?"

Ucapan Rangga membuat Putri diam dan melihat ke arah wajah Rangga yg sedang memejamkan matanya.

"Kia?" tanya Putri.

Rangga membuka matanya dan matanya membulat saat melihat wajah Putri, dengan cepat ia menggelengkan kepalanya.

"bukan, maksud saya-"

"gak papa" ucap Putri dengan senyum getirnya lalu turun dari atas tubuh Rangga.
Ia merebahkan tubuhnya dengan posisi memunggungi Rangga.

Rangga mengusap wajahnya kasar, ia selalu terbayang bayang kenangannya bersama Kia. Tujuh tahun bukan waktu yg cepat, terlalu banyak kenangan di antara keduanya, terlebih di kamar ini yg selalu mereka habiskan waktu di sini sepanjang hari.

PERFECT WIDOWER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang