Rangga membuka pintu ruangan Andra dengan kasar "anjing lo!" makinya membuat Andra langsung berdiri dan menghampiri Rangga.
"kenapa si Ngga?" tanya Andra bingung.
Rangga mencengkram kerah kemeja Andra "semalem lu campurin apaan ke minuman gue?!" teriak Rangga membuat Andra ketar ketir.
Andra melepaskan tangan Rangga dari kerah kemejanya "santai bro, jujurly itu bukan punya gue" ucap Andra dengan nada takutnya.
Rangga menendang shofa "sialan!" umpatnya lalu melempar tubuhnya ke shofa "semalem gue ngelakuin itu Ndra" lirihnya seraya mengusap wajahnya.
Andra menatap Rangga dengan wajah bersalahnya "gue minta maap, gue bener bener gak tau kalo minuman itu ada obat perangsangnya" ucap Andra lesu lalu duduk di samping Rangga.
Andra menghela nafasnya pelan "sekalinya punya niat baik malah jadi kaya gini" lirihnya.
"jadi pelajaran aja, kalo apa apa itu harus di pikirin dulu" ucap Rangga pelan.
"iya iya Ngga, gue minta maap" ucap Andra dengan sungguh sungguh.
"terus hubungan lo sama Putri gimana?" tanya Andra.
Rangga menggelengkan kepalanya "gak tau gue, pusing. Mungkin gue gak bakal nyentuh dia lagi"
Andra menatap Rangga dengan wajah seriusnya "emangnya lo kuat?"
"gak yakin juga bakal bisa sih, apalagi setelah kejadian tadi malem, bikin gue mau pulang terus" keluh Rangga seraya memijat pangkal hidungnya.
Andra menatap Rangga dengan sendu "gue bener bener minta maap" lirihnya.
"iyaiya Andra, ini juga udah terjadi" ucap Rangga lalu bangkit dari duduknya.
-
Saat ini Putri sedang duduk di atas ranjang dengan wajah masamnya, pasalnya saat ini Putri tidak bisa kemana mana karna terlalu sakit untuk dibawa jalan.
Dirinya merasa trauma dengan kejadian semalem, tapi mau bagaimana lagi? Itu sudah tugasnya sebagai istri.
Bahkan bagian payudaranya masih terasa sangat sakit, sebab terdapat luka di bagian putingnya.
"gue gak mau, gue gak mau lagi lagi!" gumamnya seraya menggelengkan kepalanya.
Ia merasa kesepian karna Zhidan tadi pagi di jemput oleh Tasya dan Rafa.
Ia menoleh ke arah pintu saat pintu kamarnya di buka.
"sudah makan siang?" tanya Rangga seraya duduk di pinggir ranjang.
Putri menggelengkan kepalanya.
"mau makan pakai apa? Nanti saya belikan" ucap Rangga lembut seraya mengusap wajah Putri.
Lagi lagi Putri menggelengkan kepalanya "gak tau"
Rengga menghela nafasnya "makan sama ayam bakar mau?" tanya Rangga.
"mau bakso yg kuah itu pedes" pinta Putri dengan harapan di wajahnya.
Rangga menggelengkan kepalanya "no! Nanti perut kamu sakit"
Putri menatap Rangga tajam "kenapa sih kamu selalu begitu?"
Rangga mengerutkan dahinya "bagaimana?"
Putri memalingkan pandangannya "kamu selalu larang larang aku mas, padahal aku gak pernah larang larang kamu"
Rangga memegang bahu Putri "itu semua demi kebaikan kamu sayang"
Putri melepaskan tangan Rangga dari bahunya "tapi, bukan itu yg aku mau. Kamu selalu mau di ngertiin tapi kamu gak pernah mau ngertiin aku mas"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT WIDOWER
RandomPUTRI CAHYANI ARGANTARA seorang gadis berumur 20 tahun, yang saat ini sedang mengejar kuliahnya. Beberapa minggu ini ia sangat sibuk dengan skripsi karna sebentar lagi ia akan sidang dan wisuda. Ayah nya seorang pengusaha hebat, dan ibunya meninggal...