"Varo stoph!" lirih Putri dengan wajah yg sudah basah karna airmata.
Brakk
Varo mengehentikan aksinya saat pintu kamar Putri dibuka dengan paksa.
Putri pun ikut menoleh dan hatinya sedikit lega saat melihat Rangga di ambang pintu.
Dengan tergesa gesa Rangga menghampiri Putri dan menaruh Zhidan di samping Putri.
Tangannya mengepal dan menatap tajam Varo, dengan sekali gerakan ia mampu membuat Varo jatuh ke lantai, dengan cepat ia duduk di atas tubuh Varo dan memukuli nya dengan membabi buta.
"brengsek"
Bugh
"bajingan!"
Bugh
"anjing"
Bugh
Uhuk uhuk
Varo terbatuk batuk seraya memegangi dadanya yg sesak.
Tidak sampai di situ, Rangga juga mencekik leher Varo hingga wajah Varo memerah dan tidak bisa nafas.
"Rangga stop, lo bisa bikin dia mati" teriak Putri.
Saat mendengar suara Putri, Rangga langsung melepaskan tangannya dari leher Varo.
"pergi lo anjing!" teriak Rangga.
Dengan terburu buru, Varo keluar lewat jendela bahkan ia melupakan kaosnya yg tergeletak di lantai.
Rangga menghampiri Putri dan melepaskan ikatan di tangan Putri, tetap dengan wajah datarnya.
Lalu Rangga mengambil Zhidan dan menggendongnya.
"Rangga gue minta ma-"
"pakai baju" potong Rangga lalu keluar dari kamar Putri.
Putri menghela nafasnya dan kembali menangis tanpa suara. Sungguh ini bukan kemauannya.
Tak lama Rangga kembali masuk ke dalam kamar tanpa membawa Zhidan, entah Rangga taruh dimana, Putri tidak tahu.
Putri menundukkan kepalanya "Z-Zhidan mana?" tanya Putri pelan.
"di kamar sebelah, tidur" jawab Rangga dengan masih suara dinginnya.
Rangga duduk di samping Putri lalu ia mengusap wajahnya kasar saat melihat leher jenjang Putri di penuhi dengan tanda merah. Sungguh ia tidak tahu apa yg harus ia lakukan.
Putri mengangkat kepalanya dan menatap Rangga yg juga sedang menatapnya dengan wajah datar.
Seketika airmatanya mengalir begitu saja "hiks"
Rangga masih diam di tempat nya tanpa tahu harus bicara apa.
"kenapa malah nolak buat di sentuh? Bukannya dia pria yg kamu cintai?" tanya Rangga membuat Putri menatapnya dengan tatapan tidak percaya.
"gue bukan wanita murahan!"
Rangga mengangkat sebelah alisnya "iyakah? Bukan wanita murahan tapi berani bawa lelaki yg bukan mahram ke dalam kamar?"
Plak
Dengan tangan bergetar Putri menampar wajah Rangga, ia tidak suka harga dirinya di jatuhkan.
"jaga omongan lo!"
"sekarang ceritakan" suruh Rangga.
Putri menghapus airmatanya dan mulai menceritakan semuanya secara rinci.
Setelah mendengar apa yg Putri ceritakan membuat Rangga merasa bersalah karna sudah berfikir yg tidak tidak.
Dengan pelan Rangga menarik lengan Putri dan memeluknya dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT WIDOWER
RandomPUTRI CAHYANI ARGANTARA seorang gadis berumur 20 tahun, yang saat ini sedang mengejar kuliahnya. Beberapa minggu ini ia sangat sibuk dengan skripsi karna sebentar lagi ia akan sidang dan wisuda. Ayah nya seorang pengusaha hebat, dan ibunya meninggal...