PERFECT WIDOWER [29]

2.5K 253 144
                                    

Rangga menghela nafasnya kasar seraya menatap wajahnya lewat ponsel, wajahnya banyak sekali memar, membuat Rangga jadi pusat perhatian di kantor. Sesekali ia meringis saat merasa nyeri di bagian wajahnya.

Pandangannya teralih saat pintu terbuka dan terlihat Luna di sana, ia masuk dengan wajah terkejutnya.

"wajahnya kenapa, pak?" tanya Luna.

Rangga menggelengkan kepalanya "gak papa" jawab Rangga seadanya.

"mau saya obati?" tanya Luna membuat Rangga mengangkat kedua alisnya.

Luna gelagapan "ehm, maaf kalo saya lancang, pak, soalnya nanti abis makan siang bapak harus meeting"

"sama siapa? Saya lupa" tanya Rangga seraya membuka laci mejanya mencari sesuatu.

"sama perusahaan bapak Aldebarac" jawab Luna membuat Rangga menganggukkan kepalanya.

"siapin semua berkas yg harus kita bawa, ini meeting penting" suruh Rangga lalu mengeluarkan kotak P3K dari dalam laci.

"yaudah, kalo gitu saya pamit, saya cuma mau bilang itu saja" pamit Luna tapi langkahnya terhenti saat mendengar suara Rangga.

"tolong bantu saya" ucap Rangga seraya menyodorkan P3K.

Luna diam sejenak, sampai akhirnya ia mengangguk.

Lalu berjalan ke arah Rangga dan mulai mengobati wajah Rangga.

Sampai mereka di buat terkejut saat mendengar suara bocah kecil yg meneriaki nama papanya.

"papa" teriak Zhidan seraya berlari menuju Rangga.

Luna menghentikan tangannya yg sedang mengobati wajah Rangga lalu ia menaruh kapas itu di meja kerja "saya permisi, pak" pamit Luna lalu pergi, tapi saat di depan pintu ia bisa melihat Putri yg sedang menatapnya tajam.

"permisi, bu" sapa Luna yg tidak di hiraukan oleh Putri.

Luna terus berjalan keluar ruangan Rangga seraya menunduk karna ia merasa tidak enak hati oleh Putri.

"aduh" ringisnya saat menabrak seseorang.
"punya mata?" tanya orang itu ketus.

"maaf, saya min-" Luna tidak melanjutkan ucapannya saat melihat orang itu.

Wajahnya terasa gugup, tanpa berkata Luna langsung berjalan cepat meninggalkan orang itu.

"gak punya sopan santun" ketus orang itu lalu masuk ke dalam ruangan Rangga.

Ia masuk dengan wajahnya kesalnya "itu siapa yg baru keluar dari ruangan ini?" tanya orang itu.

"Luna" jawab Putri penuh penekanan.

"dia kerja disini?" tanya orang itu.

Putri melihat Rangga sinis "iya, dia sekretarisnya Rangga" ucap Putri dengan suara ketusnya.

Orang itu menganggukkan kepalanya "oh, da ah gue balik" ucap orang itu dan meninggalkan ruangan itu.

Putri melihat Rangga yg sedang memangku Zhidan seraya menunjukkan sesuatu dari laptopnya.

"kamu kenapa sih, mas?" tanya Putri dengan suara bergetar.

Rangga melihat ke arah Putri "saya? Emang saya kenapa?" tanya Rangga enteng.

Putri mengalihkan pandangannya "semalem aku tawarin buat obatin luka kamu, tapi kamu malah nolak, terus tadi di obatin sama Luna, kamu gak ada nolak. Aku ada salah sama kamu?" tanya Putri dengan suara seriusnya.

Rangga terkekeh kecil "kamu cemburu?" tanya Rangga.

"kalo iya kenapa? Salah emang kalo istri cemburu pas suaminya berduan sama perempuan lain?" tanya Putri dengan wajah galaknya.

PERFECT WIDOWER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang