Rangga memasuki kamar Putri dengan langkah perlahan. Kamar yg di dominasi dengan warna pink hellokitty.
Rangga melihat ke arah ranjang yg sedang di tiduri oleh istrinya. Rangga berjalan mendekat dan menatap lekat wajah yg sembab itu, sedari pulang dari pemakaman Putri tidak keluar kamar sama sekali.
Setelah puas dengan kegiatannya, Rangga menarik selimut agar menutupi tubuh istrinya.
Rangga mengalihkan pandangannya saat mendengar pintu terbuka dan terdapat sosok Putra-kembaran Putri- di sana.
"dia tidur?"
Rangga hanya menganggukkan kepalanya.
"dia udah tau bang kalo lo udah punya anak?" tanya Putra.
Rangga menggelengkan kepalanya "belum, nanti gue coba buat ngasih pengertian ke dia"
Putra menganggukkan kepalanya "gue gak bisa lama di Indo bang, soalnya gue besok sidang. Gue titip adek gue ya? Jangan di kasarin, dia emang agak keras kepala anaknya, tapi baik kok kalo lo baik juga sama dia" ucap Putra. Karna Putra kuliah London.
"kapan berangkat ke London?"
"sekarang, titip Putri ya bang" ucap Putra lalu berjalan menuju adiknya dan mencium kening Putri.
-
Rangga menepuk pelan pipi Putri "Put, bangun, sholat maghrib dulu yuk" ucap Rangga selembut mungkin.
Putri bergerak tidak nyaman dalam tidurnya "enggh...lima menit lagi pa" gumamnya.
Rangga tersenyum lalu kembali menepuk pipi istrinya "saya bukan papa kamu, saya suami kamu"
Putri membuka matanya dan langsung terkejut saat melihat wajah Rangga yg sangat dekat dengan wajahnya.
Dengan cepat Putri mendudukkan tubuhnya di atas ranjang "eh, maaf" ucap Putri kikuk.
Rangga tersenyum "tidak apa apa, ayo bangun, sholat maghrib berjamaah"
Putri menganggukkan kepalanya lalu beranjak dari kasur dan berjalan cepat ke arah kamar mandi.
Setelah melaksanakan sholat, Rangga mengangkat tangannya dan mulai berdoa yg di ikuti Putri.
Setelah selesai berdoa, Rangga membalikkan tubuhnya menghadap Putri lalu menyodorkan tangannya.
Putri mengerutkan dahinya tidak mengerti.
Rangga yg paham pun langsung berkata "salim"
Putri menganggukkan kepalanya lalu menyalimi tangan suaminya untuk pertama kalinya.
Rangga meletakkan tangan kirinya di kepala Putri seraya berdoa.
Setelah selesai, Rangga mancium dahi istrinya membuat Putri memjamkan matanya.
"udah" ucap Rangga.
Putri membuka matanya dengan pipi yg memerah lalu menundukkan kepalanya.
"soal mahar, nanti saya bisa belikan yg lebih bagus dari itu" ucap Rangga.
Putri mengangkat pandangannya lalu menggelengkan kepalanya "gak usah, aku mau pake cincin yg itu aja" ucap Putri seraya menunjuk cincin yg berada di atas meja rias.
"sebentar" lanjutnya seraya beranjak dari duduknya dan mengambil cincin tersebut.
Lalu kembali duduk di depan Rangga dan memakai cincin itu ke jari manisnya "baguskan?" tanyanya seraya menunjukkan tangannya dengan wajah tersenyum.
Rangga diam sejenak "tapi itu cincin alm-"
"aku gak peduli, aku udah suka sama cincin ini" potong Putri seraya menatap cincin tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT WIDOWER
RandomPUTRI CAHYANI ARGANTARA seorang gadis berumur 20 tahun, yang saat ini sedang mengejar kuliahnya. Beberapa minggu ini ia sangat sibuk dengan skripsi karna sebentar lagi ia akan sidang dan wisuda. Ayah nya seorang pengusaha hebat, dan ibunya meninggal...