Putri mengetuk pintu rumah papanya, dan tak lama Putra keluar dari rumah itu, wajahnya terkejut saat melihat Putri menangis dan matanya bengkak.
Tanpa berkata apapun, Putri langsung memeluk tubuh abangnya.
"hiks dia jahat bang, dia jahat" lirihnya parau.
Putra pun mengelus punggung adiknya, mencoba untuk menenangkan, sengaja ia tidak tanya terlebih dulu, karna Putri butuh waktu untuk cerita.
Setelah Putri sudah mulai tenang, Putra menuntun adiknya untuk masuk ke dalam rumah dan duduk di atas sofa.
"sekarang cerita, okey" ucap Putra lembut seraya mengelus kepala adiknya.
"Rangga mau nikah lagi" ucap Putri pelan.
Putra mengerutkan dahinya "emang iya? Gak mungkin ah, lo salah denger kali"
Putri menggelengkan kepalanya "bener, dia bilang sendiri ke gue, terus juga Luna hamil anak Rangga"
Putra menatap lurus dengan rahang yg sudah mengeras, bahkan tangannya sudah terkepal.
Ia menghela nafasnya kasar "sekarang gini, lo mending tidur dulu, besok gue coba ngomong sama Rangga" ucap Putra.
Putri pun menganggukkan kepalanya lalu ia berjalan menuju dapur untuk mengambil beberapa minuman, ia melihat ke arah abangnya yg sedang fokus dengan ponselnya, jangan sampai abangnya tahu kalau ia mengambil minuman itu.
Disaat situasi aman, Putri segera berlari menuju lantai atas dan masuk ke dalam kamarnya.
-
Rangga berbaring seraya menatap langit langit kamarnya, tidak bisa tidur karna tidak ada istrinya, tidak ada yg ia peluk.
"Rafa anjing" geram Rangga.
"gara gara rencana dia, gue jadi kaya cowo brengsek" gumamnya lagi.
Flashback on
Rangga dan Rafa sedang berada di dalam mobil, mereka akan ke kos-an Baim yg berada di daerah sudirman Jakarta Selatan.
Mereka pun turun saat sudah sampai di tempat tujuan, Rangga melihat kos-an Baim. Lalu mereka berjalan masuk untuk mencari kamar Baim.
Rafa mengetuk pintu itu dan tak lama Baim keluar.
"bos, tumben lo kesi-"
Bugh
Belum sempat Baim meneruskan ucapannya, Rangga sudah menonjok wajah Baim membuat Rafa berdecak sebal.
Rafa menahan lengan Rangga "jangan gegabah, belum tentu Baim pelakunya" geram Rafa pelan.
"sstt, kenapa si Raf? Dateng dateng ni orang langsung mukul muka gue" ketus Baim seraya meringis saat merasakn nyeri di ujung bibirnya.
Rafa menyuruh mereka masuk untuk menjelaskan akar masalahnya.
"jadi gini, kalung lo mana" tanya Rafa.
Baim menggaruk kepalanya yg tidak gatal "ehhmm, kalung nya rusak, soalnya kemarin gue jatoh dari motor terus kalungnya nyangkut, putus deh" ucap Baim.
"tapi kalungnya masih ada kan?" tanya Rangga tidak sabaran.
Baim menatap Rangga malas "ada, bentar gue ambil dulu" ucap Baim lalu masuk ke dalam kamar untuk mengambil kalungnya.
"kalo bukan Baim siapa?" gumam Rangga.
"nanti kita selidiki lagi" ucap Rafa.
Tak lama Baim keluar dari kamar lalu menyodorkan kalungnya ke Rafa "ancur banget bos" ringis Baim.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT WIDOWER
RandomPUTRI CAHYANI ARGANTARA seorang gadis berumur 20 tahun, yang saat ini sedang mengejar kuliahnya. Beberapa minggu ini ia sangat sibuk dengan skripsi karna sebentar lagi ia akan sidang dan wisuda. Ayah nya seorang pengusaha hebat, dan ibunya meninggal...