oke, sesuai janji, kita double up ya.
Tok tok tok
Rangga mengetuk kencang pintu itu dan tak lama seorang lelaki keluar dengan memakai piyama.
"eh, bang Rangga kok tumben kesini malem malem?" tanya orang itu.
Rangga tetap mendatarkan wajahnya "Tasya mana?" tanya nya.
"Tasya tidur di kamar ba-"
Bugh
Bugh
Bugh
Tanpa menunggu Rafa mengucapkan kalimatnya sampai selesai, Rangga langsung meninju wajah itu membuat Rafa mau tidak mau membalas tinjuan Rangga.
"brengsek anjing!"
"dari dulu lo gak pernah berubah, sialan!"
Maki Rangga seraya mencengkram erat kerah piyama Rafa dan memojokkannya di tembok.
"cuih, jijik gue sama lo! Dulu adik gue lo perkosa, sekarang lo perkosa orang yg bahkan gak kenal sama lo!" teriak Rangga di depan wajah Rafa membuat Rafa menatapnya bingung.
"maksudnya apa bang? Siapa yg gue perkosa" tanya Rafa.
Bugh
"gausah banyak alesan bangsat!"
"bang, jelasin dulu biar gue paham" pinta Rafa dengan wajah yg sudah banyak memar.
Rangga kembali meninju Rafa membuat Rafa membalas dan meninju wajah Rangga, dan terjadilah saling adu jotos.
Hingga Rafa yg terbawa emosi langsung menjatuhkan Rangga ke lantai lalu menatap Rangga tajam "lo jangan kaya bocah tolol! Kalo apa apa itu jelasin dulu, jangan asal pukul orang!" tekan Rafa seraya menatap Rangga tajam.
Rangga bangkit lalu menatap Rafa tak kalah tajam, tangannya merogoh saku celana dan meperlihatkan kalung itu "ini punya lo kan?" tanya Rangga tegas.
Rafa diam lalu ia merogoh kerah piyama nya dan mengeluarkan kalung yg sama persisi dengan masih menyangkut di lehernya "ini maksud lo?" tanya Rafa.
Rangga diam sejenak "pasti itu duplikatnya kan?" tanya Rangga.
Rafa menghela nafasnya kasar "maksud lo apa sih bang? Jelasin dulu akar masalahnya" ucap Rafa pelan seraya duduk di sofa.
Rangga pun ikut duduk di sofa.
"lo dapet kalung itu darimana?" tanya Rafa.
"emang ini kalung apaan? Kok lo bisa punya samaan" bukannya menjawab, Rangga malah balik bertanya membuat Rafa berdecak sebal.
"lo tau dulu gue ketua geng Victor? Nah sebelum Victor bubar, gue sempet bagiin kalung ini buat inti Victor, ya bisa di bilang buat kenang kenangan. Btw lo dapet kalung itu dari mana?" tanya Rafa.
Rangga pun mulai menjelaskan akar permasalahannya membuat Rafa sedikit bingung.
"jadi menurut lo siapa pelakunya?" tanya Rangga.
Rafa tampak berfikir sejenak "Putra? Gak mungkin, dia baru tiga hari lalu balik ke Indo. Bima? Gak mungkin juga, dia udah nikah di Jogja. Atau jangan jangan Baim? Soalnya dia doang yg kuliah di daerah jakarta" ucap Rafa.
"lo tau rumah Baim?" tanya Rangga.
Rafa diam sejenak "setau gue dia ngekost di daerah Sudirman, emang anaknya agak jamet, kebawa sama jamet Sudirman mungkin" ucap Rafa dengan kekehan di akhir kalimat.
"kesana sekarang" ajak Rangga.
Rafa berdecak sebal "lo gila? Ini udah malem, gak mungkin gue tinggal bini gue sendirian di rumah. Lo gak khawatir emang sama bini lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT WIDOWER
RandomPUTRI CAHYANI ARGANTARA seorang gadis berumur 20 tahun, yang saat ini sedang mengejar kuliahnya. Beberapa minggu ini ia sangat sibuk dengan skripsi karna sebentar lagi ia akan sidang dan wisuda. Ayah nya seorang pengusaha hebat, dan ibunya meninggal...