PERFECT WIDOWER [35]

3.1K 188 10
                                    

"dorr!" pekik Putri membuat Rangga  terkejut dan langsung memasuk'kan sesuatu ke dalam saku celananya.

"ngagetin aja kamu" ucap Rangga dengan wajah terkejutnya.

"lagi liatin apa tuh?" tanya Putri seraya duduk di samping Rangga.

"bukan apa apa" jawab Rangga.

"gak usah bohong juga kali, mas, itu foto mbak Kia kan?" tanya Putri seraya menatap langit malam, mereka sedang berada di balkon kamar.

Wajah Rangga gelagapan "iya, tapi bukan berarti saya enggak cinta sama kamu" ucap Rangga panik.

"terus?"

"cuma lagi keinget aja" jawab Rangga.

"aku mau tau sedikit tentang mbak Kia dan hubungan kalian, boleh?" tanya Putri.

Rangga menggelengkan kepalanya "jangan bahas itu"

Putri memanyunkan bibirnya "please"

Rangga menghela nafasnya "namanya Adzkia Anggraini, kalo masih hidup umurnya 23 tahun, menurut saya dia wanita paling hebat karna sudah mengorbankan nyawa nya untuk Zhidan, dia suka buah strawberry, dia mandiri, dia pintar, dia cantik, bahkan dulu dia segalanya buat saya"

"dulu waktu masih pacaran, dia yg nemenin saya dari nol sampe saya sukses seperti ini, dia ngorbanin semua hartanya untuk bisnis bersama saya, enam tahun kita pacaran, setelah saya sukses saya nikahin dia, rasanya baru satu tahun kami membangun rumah tangga yg harmonis tapi tuhan sudah ngambil dia dari saya"

"satu kata yg sampai sekarang masih saya ingat dari dia adalah 'kalo boleh aku minta sama tuhan, aku minta buat suatu saat tuhan ambil aku duluan ketimbang kamu, karna aku gak bisa hidup tanpa kamu, mas' dan sekarang? Semuanya terbukti, dia benar benar pergi duluan, tanpa mikirin perasaan saya yg sangat hancur"

Rangga menatap langit dengan mata berkaca kaca "dulu saya fikir, saya yg bakal ngajarin banyak hal untuk Kia dan Zhidan kelak, tapi ternyata? Mereka yg banyak ngajarin saya banyak hal"

"setelah kepergian Kia dan datangnya Zhidan dan kamu, disitu saya percaya dengan kata kata people come and go"

"banyak yg dapat saya ambil dari kepergian Kia, dia mengajarkan saya bahwa semua yg kita punya itu hanya milik tuhan, dan juga mengajarkan arti kata mengikhlaskan"

Rangga mengambil tangan Putri dan menggenggamnya lalu mengecupnya "tapi setelah hadirnya kamu dalam hidup saya, semuanya berubah, hidup saya jadi lebih berwarna dan berharga. Kamu membuat saya kembali percaya akan adanya cinta"

"saya sangat berharap, kejadian Kia enggak keulang di kamu, kalo sampe bener terjadi sama kamu, saya lebih baik milih mati dari sekarang saja"

Putri tersenyum, bahkan matanya sudah berkaca kaca lalu ia memeluk Rangga erat.
Setelah lama berpelukan, Rangga melepasnya "satu hal bodoh, yg dulu saya sesali adalah saya pergi keluar kota saat Kia mau melahirkan, bahkan saya tidak sempat untuk melihat betapa berartinya perjuangan dia"

"sekarang masih nyesel?" tanya Putri.

Rangga diam sejenak "lima puluh banding lima puluh, karna saya bahagia ketemu sama kamu"

Putri memukul lengan Rangga seraya terkekeh.

-

Dalam kamar Luna sedang duduk didepan meja rias, ia masih perang dingin dengan Putra sejak kejadian di rumah sakit.

Bukan tidak peduli dengan keluarga, hanya saja Luna merasa tidak enak hati dengan suaminya, apalagi mereka baru menikah.

"pak" panggil Luna membuat Putra menoleh dan langsung berkata.

PERFECT WIDOWER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang