Sudah tiga hari berlalu, saat ini Rangga dan Putri sudah pulang dari Bali sejak sore tadi.
"Zhidan, kamu kangen gak sama mama hmm?" tanya Putri seraya mengusel wajahnya di perut Zhidan membuat Zhidan tertawa lepas.
Rangga pun tersenyum tipis saat mendengar Putri memanggil dirinya sendiri dengan sebutan 'mama'.
"aduh aduh, anak mama makin pinter ya" kekeh Putri seraya mengecupi wajah Zhidan.
"au et klim" ucap Zhidan membuat Putri melirik Rangga.
"minta sama papa" suruh Putri seraya menaruh Zhidan di pangkuan Rangga.
"pa, au et klim" pinta Zhidan dengan tangan mengadah membuat Rangga terkekeh kecil.
Rangga melirik Putri "minta sama mama" ucap Rangga dan mengoper Zhidan.
Putri yg sudah tahu jika Rangga ingin menjahili Zhidan pun dengan senang hati ia menggendong Zhidan lagi.
"ma au et klim" ucap Zhidan lagi.
"minta sama papa" ucap Putri lalu kembali menaruh Zhidan ke pangkuan Rangga.
Terus seperti itu hingga suara tangis Zhidan terdengar sangat melengking.
"kamu si mas!" ketus Putri.
Rangga terkekeh kecil lalu menggendong Zhidan "ayo beli es krim, sekalian kita ke rumah om Putra, oke?" bujuk Rangga seraya menghapus sisa airmata Zhidan.
"ayo, mas, aku mau demo bang Putra, kurang ajar banget hamilin anak orang gitu aja!" gerutu Putri lalu berdiri dari duduknya.
-
Brak
Putri membuka pintu rumah Argantara dengan kasar membuat Rangga berkata "pelan pelan" peringatnya.
Saat sedang berjalan menuju kamar Putra tiba tiba Putri menghentikkan langkahnya saat melihat beberapa orang di meja makan, hanya Luna saja yg Putri kenal.
Mereka menghentikan aksi makannya dan menoleh ke arah Rangga Putri dan Zhidan yg sedang berdiri.
"assalamualaikum" ucap Rangga memecahkan keheningan.
"waalaikumusalam" jawab mereka.
Putra berdiri dari duduknya "eh Put, Bang, kok ga bilang mau kesini? Kebetulan banget, sekalian aja makan malem disini"
"iya, tadi Putri ngajak mampir sebentar" jawab Rangga.
Putra tersenyum ke arah mertuanya "bu, kenalin ini Putri adik saya, dan di sampingnya bang Rangga, suaminya"
"dan Putri, ini ibu Sarah, ibunya Luna, dan ini Rehan adiknya Luna" lanjutnya.
Sarah tersenyum lebar ke arah Putri, dan di balas senyum juga oleh Putri.
"bang, gue mau ngomong sama lo, berdua" ucap Putri membuat Putra pasrah dan berjalan ke teras rumah.
Sesampainya di teras rumah, Putri menatap tajam Putra "gak habis fikir gue sama lo"
"gue kecewa, bang. Lo yg gue anggap baik, ternyata?..." ucap Putri lalu membuang wajahnya.
Putra memejamkan matanya lalu membukanya kembali "lo pikir gue mau kaya gini? Engga sama sekali, gue tau gue salah, gue udah berusaha nerima semuanya, udah berusaha tanggung jawab semampu gue"
"kalo masih ada papa, pasti dia kecewa sama lo" ucap Putri.
Putra menganggukkan kepalanya "gue tau, terus gue kudu gimana?"
"udah lah Put, gausah bahas masalah ini, gue aja udah terima semuanya. Gue takut ibunya Luna denger terus ngedrop"
Putri mengerutkan dahinya "ibunya Luna belum...."
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT WIDOWER
عشوائيPUTRI CAHYANI ARGANTARA seorang gadis berumur 20 tahun, yang saat ini sedang mengejar kuliahnya. Beberapa minggu ini ia sangat sibuk dengan skripsi karna sebentar lagi ia akan sidang dan wisuda. Ayah nya seorang pengusaha hebat, dan ibunya meninggal...