PERFECT WIDOWER [26]

2.4K 216 31
                                    

Putri membuka matanya saat merasakan lehernya terasa panas. Ia melihat ke arah Rangga yg sedang memejamkan matanya di leher Putri, tapi kali ini nafas Rangga terasa panas hingga mengenai lehernya.

Ia mendudukkan tubuhnya dan menaruh tangannya di dahi Rangga "panas" gumamnya.

"mas" panggil Putri.

"hmm" dehem Rangga pelan seraya merapatkan selimutnya.

"kamu demam, mas" ucap Putri.

"engga, udah sini tidur, saya mau peluk, dingin nih" ucap Rangga dengan suara serak.

"minum obat ya?" tanya Putri.

Rangga menggelengkan kepalanya "paling besok udah mendingan" ucap Rangga tanpa membuka matanya.

Putri menghela nafasnya "yaudah" ucapnya lalu kembali merebahkan tubuhnya dan memeluk Rangga.

-

Pagi pagi sekali Putri di buat repot dengan Rangga yg jatuh sakit dan Zhidan yg entah kenapa hari ini sangat rewel.

"Zhidan, kamu ngerti gak sih?" omel Putri pada Zhidan yg sedang ngambek karna tidak mau makan.

"nda nda, atu nda au mamam" ucap Zhidan seraya menutup mulutnya dan menggelengkan kepalanya lucu.

Putri menghela nafas lelah, lalu tatapannya menyendu tanpa sadar ia meneteskan air matanya.

Sungguh ia sangat lelah dengan semua ini, ia bingung harus apa, satu sisi ia sangat khawatir dengan Rangga yg sedang sakit.

"hiks aku cape" lirihnya seraya meremas tangannya.

Ia melihat ke arah Zhidan yg sedang menatapnya dengan wajah lucu.

"terserah kamu mau makan atau enggak" ucap Putri lalu berjalan menuju kamarnya dan membiarkan Zhidan bermain di ruang tengah.

Putri ke atas ranjang lalu menangkup wajah Rangga yg terlihat pucat pasi dengan mata terpejam.

"mas bangun, kita kerumah sakit ya" ucap Putri masih dengan airmata yg mengalir.

Tapi Rangga tak kunjung membuka matanya membuat Putri kembali menangis.

"mas bangun mas, hiks" pecah sudah tangisnya membuat Rangga membuka matanya.

"kenapa nangis?" tanya Rangga dengan suara pelan.

"mas, kita kerumah sakit ya" ajak Putri.

Rangga menggelengkan kepalanya "saya gak papa, kamu jangan nangis" ucap Rangga lalu menghapus airmata Putri.

"aku khawatir sama kamu, mas" lirihnya seraya memeluk Rangga erat.

"saya baik baik aja" ucap Rangga lalu mengecup singkat dahi Putri.

"Putri" panggil Rangga lirih membuat Putri menatap Rangga.

"jangan pernah tinggalin saya dalam keadaan apapun itu, janji sama saya" ucap Rangga pelan.

Putri menganggukkan kepalanya "iya mas, aku janji" ucap Putri sungguh sungguh.

Rangga tersenyum tipis lalu mengecup dahi Putri singkat dan memeluknya kembali "saya...saya...ehkem...saya cinta kamu" ucap Rangga pelan membuat Putri tersenyum.

"me to" ucap Putri.

"cepet sembuh sa-sayang" ucap Putri gugup lalu mengecup dahi Rangga membuat Rangga terkekeh kecil.

-

"halo, Tasya lo bisa kesini enggak? Gue mau titip Zhidan bentar, boleh?"

"...."

PERFECT WIDOWER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang