Setelah puas bermain keliling mall bersama Zhidan, Putri pun mengajak Zhidan ke kantor papa nya, karna sang kaka yg baru pulang dari London sedang menunggu nya disana, ya siapa lagi kalau bukan Putra?
Walau awalnya ia tidak bersemangat karna tidak ada Rangga di kantor, tapi saat tau ada abang nya ia jadi ingin cepat cepat kesana, karna sudah hampir setahun tidak bertemu.
Putri keluar dari mobil saat sudah berada di depan kantor Argantara Corp.
Ia memutari mobil untuk mengambil Zhidan yg sedang duduk di kursi sampingnya.
Lalu mereka berjalan masuk ke dalam kantor, tepat saat di lobby Putri bertemu dengan Putra, dengan cepat menghampirinya lalu memeluk abangnya erat, ah Putri jadi rindu dengan papa nya.
Putra tersenyum lalu membalas memeluk adik semata wayang nya erat.
"hiks kangen" lirih Putri.
"eh kok nangis sih?" tanya Putra lalu menangkup wajah Putri.
Putri kembali memeluk abangnya "kangen papa" jawabnya.
"terus ngapa meluk gue?" tanya Putra.
Putri mendongak menatap abangnya "lo mirip papa bang!" pekik Putri membuat Putra tertawa.
Mereka melepaskan pelukannya saat mendapat tepukan di kaki, dan ternyata itu kerjaan Zhidan.
Putri terkekeh kecil lalu menggendong Zhidan "anak gue" ucap Putri.
Putra mengangkat kedua alisnya lalu tersenyum seraya mengacak sekilas rambut Putri.
"gue cuma sebulan disini" ucap Putra membuat Putri mendelik.
"kok gitu sih?" rajuknya.
"soalnya kantor papa yg di Bandung gak ada yang urus" ucap Putra.
Putri menganggukkan kepalanya "oh, kirain mau balik lagi ke London"
"enggak lah, lo kira gue mau kuliah terus apa?"
Putri menyengir "yaudah yuk, pulang ke rumah papa" ajak Putri.
Putra mengerutkan dahinya "gak mau ketemu suami dulu?" tanya Putra pada adiknya.
"loh? Bukannya Rangga gak ada di kantor ya? Katanya dia mau survei tempat" ucap Putri bingung.
"hah? Survei? Bukan dia yg survei tempat, tapi gue, ini gue mau berangkat" ucap Putra.
Putri menganggukkan kepalanya "yaudah deh, gue mau ketemu Rangga dulu" pamit Putri yg langsung di angguki oleh Putra.
Ia berjalan menuju lift untuk naik ke lantai 8, dimana ruangan Rangga berada.
Setelah sampai di lantai 8, Putri kembali berjalan menuju ruangan Rangga.
Ia ngintip dari pintu yg terbuka sedikit, dan hatinya mencelos saat melihat Rangga sedang di peluk oleh perempuan.
Matanya berkaca kaca, lalu ia pergi meninggalkan tempat itu.
Sepanjang jalan pulang, Putri terus menepis pikiran negatifnya terhadap suaminya, tidak mungkin Rangga selingkuh.
Apalagi selama ini Rangga selalu berada di samping nya dan selalu memprioritaskan dirinya, sikap Rangga pun selalu baik terhadapnya, Putri berusaha mengusir pikiran negatifnya.
-
Malam pun tiba, Putri sudah rapih dengan pakaiannya, tadi Rangga mengirim pesan bahwa ia akan pulang untuk makan malam bersama di luar.
Zhidan pun sudah rapih dengan setelan kemaja berwarna navy dan celana bahan hitamnya.
Putri sengaja tidak masak untuk makan malam, karna mereka akan makan malam di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT WIDOWER
RandomPUTRI CAHYANI ARGANTARA seorang gadis berumur 20 tahun, yang saat ini sedang mengejar kuliahnya. Beberapa minggu ini ia sangat sibuk dengan skripsi karna sebentar lagi ia akan sidang dan wisuda. Ayah nya seorang pengusaha hebat, dan ibunya meninggal...