Haii Semuanya👋
Happy Reading yah🥰
______________________________________
Siang sudah berganti malam, dan Alika masih di sekolah dengan darah yang di kepalanya, tidak ada satu orang pun yang datang untuk membantunya, sungguh miris kau Alika.Seketika mata yang tadinya tertutup kini terbuka sedikit demi sedikit mata tersebut terbuka sepenuhnya, rasa sakit masih terasa di kepalanya, bau anyir darah menyeruak di hidungnya. Alika terbangun dari tidurnya dan duduk bersandar di tembok, Alika masih lemas tidak ada tenaga sedikit pun, Alika tidak tahu harus minta tolong kepada siapa, Alika tidak punya kakak ataupun teman dekat, orang tuanya juga sibuk bekerja di luar negeri, bahkan sekarang dia sendirian.
"Sshhh..sakit sekali Ya Allah." lirih Alika sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.
"Aku bingung harus minta tolong ke siapa, sungguh rasanya sakit sekali, ya Allah tolong aku tolong, sakit sekali rasanya, Mama..Papa...tolongin Ika, Ika sakit Mah Pah." ujarnya dengan air mata yang sudah mengalir.
Alika berusaha bangun dari duduknya untuk pergi dari sekolah ini, keadaan sudah mulai gelap, lampu pun hanya remang-remang saja, tidak ada satu orangpun di sini, Alika harus gimana untuk pulang ke rumah.
Setelah sampai di depan gerbang, Alika bersender di tembok samping gerbang, rasanya Alika mau mati saja, sungguh sakit rasanya, gerbang sudah di kunci, Alika tidak tahu harus berbuat apa sekarang, Alika masih memikirkan bagaimana dia harus pulang, Alika terlihat sudah tidak kuat untuk msnahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, seketika tubuh Alika ambruk kembali dengan darah di kepala sampai bajunya.
Skip pagi hari
Malam berganti pagi, matahari sudah mulai muncul, burung berkicau, tapi Alika masih berada di sekolah dengan berlumuran darah, tidak ada satupun yang mencari Alika, mereka yang melakukan Alika seperti ini pun tidak ada yang merasa bersalah atau menghampiri Alika untuk menolongnya, sungguh mereka seperti hewan, hewan pun masih punya perasaan, sedangkan mereka tidak sama sekali.
Para murid sudah mulai berdatangan, satpam yang baru mau membuka gerbang pun kaget melihat salah satu siswa pingsan didepan gerbang dengan berlumuran darah, semua siswa berhamburan untuk melihat siapa cewek tersebut, bisik-bisik sudah mulai terdengar.
"Astaga itu siapa, darahnya banyak banget."
"Jahat banget gila yang ngelakuin ini semua."
"Bukannya kemarin Alika yah yang di bully pas pulang sekolah."
"Hah Alika masa iya sih."
"Darahnya banyak banget, kasian banget si, ngga ada perasaan banget yang ngelakuinnya ih."
Banyak para murid yang merasa iba melihatnya ada pula yang merasa senang karna melihat Alika seperti itu, beberapa menit kemudian, segerombolan cowo datang ke sekolah dengan motornya masing-masing, mereka yang baru berangkat berhenti di depan gerbang karna banyak murid di depan gerbang.
"Ini ada apa sih? banyak orang di sini." tanya ikhsan dengan heran.
"Entahlah gua ngga tau." balas putra.
"Ehh tunggu liat deh di kerumunan murid-murid ada orang terkapar di bawah tuh liat." ucap aji dengan wajah penasaran.
"Kalian ngrasa bersalah ngga pas kemarin? kalian liat Alika sampai berdarah di kepalanya?" Ucap ival dengan santai
"Tunggu-tunggu, jangan-jangan itu Alika lagi, emang kemarin ngga ada yang nolongin atau nyariin apa yah." ucap aji dengan heran.
"Udahlah biarin, udah mati kali tuh orang." ujar ikhsan tidak peduli.
Setelah beberapa menit Alika sudah di angkat oleh guru disana untuk membawanya ke rumah sakit, kepala sekolah pun akan menindak lanjuti siapa yang berbuat seperti itu kepada Alika.
Skip rumah sakit
"Dok tolongin murid saya ini Dok." ujar bapak Ari guru bimbingan konseling tersebut.
Setelah di bawa masuk ke ruangan oleh dokter, Alika di periksa, beberapa menit kemudian dokter keluar.
"Gimana Dok keadaannya?"
"Maaf pak murid bapak kehilangan banyak darah, dia kekurangan banyak darah untung saja stok darah di rumah sakit masih ada yang cocok dengan darah murid bapak, sekarang keadaan dia sudah mulai stabil dan dia akan segera sadar untuk beberapa jam kemudian, kalau begitu saya pamit undur diri permisi."
"Baik Dok terimakasih." ucap pak Ari dan dibalas dengan anggukan oleh dokter tersebut.
Sedangkan di sekolah putra dkk sedang berada di kantin, mereka tidak memikirkan bagaimana keadaan Alika akibat ulahnya mereka, bener-bener manusia edan. tanpa di ketahui mereka ada salah satu cowo yang merasa khawatir terhadap Alika, dari kemarin dia tidak bisa tidur karna memikirkan Alika bagaimana keadaannya, sampai sekolah pun setelah tau keadaan Alika sangat parah dia sangat khawatir, bodoh memang tapi dia ah sudahlah, biarlah dia merasa menyesal akibat ulahnya.
"Tra lo kenapa diem aja?" tanya aji karna sedari tadi putra melamun dan diam saja.
"Hm gapapa." balas putra dengan seadanya.
"Lo ada masalah?" tanya ival yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka
"Gada, cuman males aja." balas putra acuh.
"udahlah mungkin privasi putra jangan di paksa." sahut ikhsan dan di angguki mereka
"Hm, masuk kelas bentar lagi bel bunyi." ujar aji tiba-tiba.
Sedangkan di rumah sakit Alika tak kunjung membuka matanya, pak Ari yang sedari tadi menunggu sangat cemas, kedua orang tua Alika masih berada di luar negri mengurus pekerjaannya
"Sebenarnya siapa yang buat kamu seperti ini Alika." ucap pak Ari sambil mengelus kepala Alika.
"Bapak tau keadaan kamu seperti apa, bapak harap kamu tetap kuat menjalani hidup ini ya nak." lanjutnya
dengan raut wajah sedih.Hari pun sudah mulai gelap Alika tak kunjung membuka matanya, tidak ada satu orang pun yang cemas keadaannya kecuali pak Ari, ponsel Alika pun sedari tadi senyap tidak ada satupun notifikasi yang masuk.
Setelah beberapa menit kemudian tangan Alika bergerak mata Alika yang tadinya terpejam kini terbuka.
Eghhh
"Haus." lirih Alika
Pak Ari yang sedari tadi melihatnya pun langsung mengambil minum di atas nakas dan memberinya kepada Alika.
"Kamu sudah sadar nak? Bagaimana ada yang sakit? Bentar Bapak panggil dokter dulu." tanya pak Ari yang segera memencet tombol disamping brankar
Ceklek
Dokter datang dang langsung saja memeriksa keadaan Alika.
"Gimana Dok keadaannya?" tanya pak Ari kepada dokter tersebut.
"Alhamdulillah nak Alika keadaannya sudah mulai membaik, setelah ini biarkan dia istirahat terlebih dahulu, kalau begitu saya pamit undur diri permisi." ujar Dokter tersebut.
"Alhamdulillah makasih Dok." ucap pak Ari yang di balas senyum oleh dokter tersebut.
"Bapak yang bawa Alika kesini?" tanya Alika dengan lirih.
"Iya Bapak yang bawa kamu kesini." ucapnya dengan lembut.
"Makasih banyak ya Pak udah tolongin alika." ucap Alika dengan senyuman tulus diwajahnya.
"Iya sama-sama, mending sekarang kamu istirahat biar besok bisa pulang." ujarnya dan di balas anggukan oleh Alika, dan Alika pun memejamkan matanya untuk beristirahat.
JANGAN LUPA VOTE OKE
INI CERITA PERTAMA AKU YA JADI MOHON MAAF KALAU AGAK NGGA NYAMBUNG HEHE
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER👋
IG: @agistiani_29
@wp.tiahm_29
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIKA DAN LUKANYA [TAHAP REVISI]
JugendliteraturWARNING⚠️ Kuatin mental kalian sebelum membaca cerita ini👌🏻 "Jadi untuk siapa aku dilahirkan jika tidak di inginkan seperti ini?" *** Dia adalah seorang gadis yang hidupnya di kelilingi dengan penuh kebohongan, kira-kira sebuah kebohongan apa yan...