"Gue emang cowo pengecut yang sudah berani sayang sama Lo, tapi yang gue tunjukkin hanya sikap yang selalu nyakitin fisik dan batin Lo"
~Ali satria putra~
___________________________________Pagi telah tiba, sinar matahari sudah masuk melalui celah jendela kamar Alika, sedangkan penunggu kamarnya masih tidur dengan nyenyak, ckck dasar Alika.
"Engh..sudah pagi kah?" ucapnya dengan muka bantal yang amsih ngantuk itu, setelah mengumpulkan nyawanya, Alika bangun dari tidur lalu masuk kekamar mandi untuk siap² berangkat sekolah.
Setelah siap memakai seragam, saatnya berangkat naik angkot, kebetulan dari rumah menuju sekolah itu tidak terlalu jauh.
"Huhft semangat Alika, semangat untuk menerima luka dari mereka kembali hehe, gapapa kamu kuat semangat." ujarnya dengan tangan terkepal keatas sambil tertawa menyemangati dirinya sendiri.
Setelah mendapatkan angkot, Alika sudah sampai di sekolahnya, kini Alika sudah berada di gerbang sekolah, murid-murid masih sedikit karna masih terlalu pagi, Alika sempat ragu untuk masuk ke dalam sekolah, dia takut mereka semena-mena lagi seperti waktu itu.
"Semangat Alika." ucapnya pada diri sendiri.
Alika mulai berjalan di koridor sekolah sendirian, Alika menikmati kesunyian dan angin di pagi hari, Alika suka sunyi karna menurutnya sunyi itu sungguh menenangkan.
Kini Alika sudah berada di depan kelas, kebetulan kelasnya masih sedikit orang yang berangkat, Alika masuk ke dalam kelasnya, tidak peduli tatapan mereka yang sudah berangkat, Alika berjalan terus menuju bangkunya yang berada di pojok lalu duduk dan merogoh ponsel di saku roknya, Alika hanya mengecek apa ada hal penting atau tidak, selama di rumah sakit Alika tidak membuka ponselnya.
Saat Alika sedang fokus di ponselnya, ada seseorang yang duduk di samping bangku yang kosong, Alika mendongak lalu memutar bola matanya jengah. lalu fokus lagi pada ponselnya, Alika yang merasa di tatap pun mendongak kembali lalu mengangkat satu alisnya.
"Huhft ada apa lagi sih tra, mau gangguin gua lagi, gua lagi capek, jangan ganggu gua dulu sehari aja bisa ngga?" tanya Alika yang sudah mulai jengah dengan mereka.
"Hm siapa yang mau gangguin lu geer amat." balasnya dengan muka datarnya, sedari tadi putra tidak mengalihkan tatapannya dari Alika, entah kenapa hari ini putra ingin sekali menatap wajah Alika.
"Terus apa, ada perlu apa lagi? ngapain dari tadi liatin gua terus hah?" tanya Alika dengan menghembuskan nafas pelan.
"Gapapa gua cuma kangen aja sama lo, gua pengen liat wajah lo aja hehe." ujar Putra dengan terkekeh kecil.
"CK basi tra, setelah lo buat gua sakit terus lo buat kata-kata manis lagi gitu buat apa? Basi tra basi." ujar Alika dengan wajah kesal, seketika Putra terdiam.
"Bukan gitu ka maksud gua, ada suatu alasan gua ngelakuin itu, sebenarnya gua nggga tega liat lo kemarin tapi.....huhft udahlah lupain." ujar Putra dengan tatapan ke arah depan.
"Alasan maksud Lo? alasan apa tra apa? lo tega banget gila buat gua kaya kemarin, lo ngga tau hidup gua seperti apa, hidup gua udah hancur tra hancur, tapi kalian malah buat gua tambah hancur, gua sakit tra, fisik gua udah cape,batin gua udah cape, ngga ada orang yang buat nglindungin gua, jangangankan nglindungin nolongin aja ngga ada sama sekali tra ngga ada." ungkap Alika dengan terisak, Putra yang melihat Alika menangis langsung saja menarik Alika kedekapannya, Alika tidak berontak karna saat ini Alika butuh pelukan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIKA DAN LUKANYA [TAHAP REVISI]
Teen FictionWARNING⚠️ Kuatin mental kalian sebelum membaca cerita ini👌🏻 "Jadi untuk siapa aku dilahirkan jika tidak di inginkan seperti ini?" *** Dia adalah seorang gadis yang hidupnya di kelilingi dengan penuh kebohongan, kira-kira sebuah kebohongan apa yan...