Haii Readers 👋🏻
Happy reading yah 🥰
______________________________________
"Ngapain masuk kebadan anak ini?" Tanya Bian dengan mendekati ke sosok yang ada dibadan Alika.
Alika masih bisa mendengar perkataan mereka, Alika ingin berbicara tetapi badan dan mulutnya seperti sudah di gerakkan oleh sosok tersebut, dan Alika hanya menangis saja. Tangannya yang mencakar lantai, menggeram dan menangis.
"Ngapain masuk hah?" Tanya Bian lagi sambil memegang ibu jari kaki Alika dengan kencang, tetapi Alika masih saja menangis.
"Langsung aja lah kak kasian Alika" ucap Fauzi kepada Bian, lalu di angguki oleh Bian, Bian pun segera mencari kelemahan sosok tersebut agar cepat keluar.
"ARRRGHH" teriak Alika kesakitan saat bahu belakang Alika di tekan, Alika berusaha melepaskan tangan Bian yang ada di bahunya, Alika terus berontak kesakitan.
"Lepas sakit" desis sosok tersebut yang berada di badan Alika kesakitan dengan tangannya yang terus mencoba menarik tangan Bian tapi tidak bisa.
"ARRRGHH" teriak sosok tersebut sambil menangis.
"Makanya keluar suruh siapa masuk kebadan anak ini" ucap Bian yang terus menekan bahu atas dan punggung Alika.
"ARRGHHHH" teriak sosok tersebut lalu Alika terjatuh ke lantai dengan posisi terlentang,
"Udah yukkk bangun-bangun biar ngga masuk lagi" ucap Guru yang berada disitu, lalu Alika bangun dan duduk tetapi tiba-tiba...
Alika menangis kembali dengan posisi duduk dan kepala yang menunduk.
"Lailahailallah masuk lagi, bunuh aja tah jadi masuk lagi tuh hah!" ucap Bian kesal, lalu tangan Bian menekan punggung Alika lagi.
"ARRRGHHHH" teriak sosok tersebut kesakitan dengan kepalanya yang mendongak dan tangannya yang berusaha melepaskan tangan Bian yang dipunggungnya.
"Keluar cepat lah" ucap Bian yang mulai jengah, lalu sosok tersebut keluar, dan Alika ambruk lagi kelantai. Beberapa menit kemudian Alika terbangun, sebenarnya Alika sadar saat kejadian itu karena Alika masih berada di badannya. paham ngga? Jadi tuh Alika masih ada di badannya tapi sebelahnya ada sosok yang masuk, kalo kerasukan kan kita ngga tau kejadian tadi tapi Alika tau kejadian tadi karena Alika masih sadar dan masih ada di badannya gitu paham ngga?
"Udah kamunya cepet bangun, nih minum dulu" ucap Guru tersebut dengan menyodorkan minuman Aqua lalu Alika mengambilnya dan meminumnya, setelah itu Alika keluar dari mushola itu.
"Udah ka? Masuk kelas yuk" ucap Phitaloka kepada Alika yang sedari tadi menunggu didepan mushola
"Iyah bentar dulu gua pake sepatu dulu, masih lemes badan gua bentar duduk dulu" ucap Alika dengan keringat yang mengucur di dahinya dan badannya yang masih terasa lemas.
"Jangan disini duduknya nanti dia masuk lagi, dia masih disamping Lo cepet" ucap Phitaloka lagi,lalu diangguki oleh Alika.
"Udah sana masuk kelas, makanya jangan nglamun aja Alika kerasukan kan" ucap Bagas yang sedari tadi berada di mushola.
"Ta anter Alika ke kelasnya yah, inget Alika jangan nglamun aja dikelas" peringat Bagas ke Alika
"Iyah kak, siapa juga yang nglamun sok tau deh" ucap Alika dengan nada lemas, karena energinya berasa berkurang.
"Gimana ka? Tadi kenapa bisa gitu?" tanya Bian yang sekarang sudah ikut bergabung.
"Ngga tau kak tiba-tiba pas lagi belajar pengen nangis dadanya juga sesek" ucap Alika
"Makanya jangan nglamun, gimana enak ngga rasanya? " Ujar Bian dengan terkekeh kecil
"Cobain aja sono kak biar tau sendiri" ucap Alika yang masih duduk diantara mereka.
"Udahlah mau masuk kelas dulu" ucap Alika kepada mereka, lalu diangguki oleh mereka, Alika dan Phitaloka pun pergi berjalan menuju kelasnya, kebetulan keadaan sudah ramai itu artinya jam sudah mulai istirahat, sudah banyak murid yang berkeliaran disekolah karena jam istirahat, ada juga yang kekantin.
Kini Alika dan Phitaloka sudah berada didalam kelasnya, beberapa menit lagi jam istirahat selesai, Alika dan Phitaloka berjalan menuju bangku mereka.
Tring tring tring
Bel masuk sudah berbunyi, itu artinya waktu istirahat sudah selesai. Kebetulan Jam ini Gurunya tidak masuk jadi jamkos, Alika masih duduk di bangkunya bersama Phitaloka dan yang lainnya, kini mereka sedang mengobrol.
"Eh mau nanya" ucap Silvia kepada mereka
"Nanya apa?" ujar Siska menatap Silvia
"Menurut kalian besaran mana dia sama ini?" tunjuk Silvia ke Friska dan Alika.
Kebetulan duduk Silvia berada di tengah-tengah Alika dan Friska, lalu mereka yang mendengar pertanyaan itu tidak tahu mau menjawab apa, salah satu dari mereka menjawab lewat mata. Alika sudah tahu pertanyaan itu untuk siapa dan siapa, Alika sadar akan sekitar, tetapi Alika masih diam menahan sesak di dadanya.
"Mana? Ini? Hahaha" tunjuk Silvia dengan tangannya ke arah Alika dengan tertawa.
"Atau ini?" tanya lagi menunjuk ke arah Friska, lalu salah satu dari mereka yang tadi menjawab tetap menunjuk Alika lewat lirikan matanya.
"Hahaha Iyah ih besar semua banget, coba kalau kurus dikit pasti cantik hahaha." ucapnya dengan sindiran seolah Alika tidak tahu ucapan itu di tunjukkan ke siapa.
Alika menahan tangisnya, Alika paling benci jika fisiknya untuk bahan candaan seperti ini, seketika air mata Alika menetes tanpa permisi. Alika hanya menunduk agar mereka tidak tahu bahwa Alika menangis, setelah berbicara seperti itu Silvia pergi dari mereka, Phitaloka yang sadar kalau Alika menangis dia hanya mengelus punggung Alika, Alika langsung menoleh kebelakang agar mereka tidak tahu Alika menangis.
"Sakit banget tuhan"ucap batin Alika
"Udah jangan di dengerin ucapan dia" ucap Phitaloka menenangkan Alika.
"Engga loh sakit banget gitu dengernya, dikira gua ngga tau apa sindiran dia buat siapa, seenggaknya jangan ngehina orang gitu loh" ucap Alika sambil menghapus air matanya.
"Udah biarin aja" ucap Phitaloka
Tring tring tring
Bel pulang sudah berbunyi, seluruh murid berhamburan untuk segera pulang kerumahnya, Alika yang mendengar bel sudah berbunyipun langsung pulang,tetapi dipertengahan jalan Alika di hentikan oleh Bian dkk.
"Alika gimana udah ngga kerasukan lagi tah?" tanya Fauzi dengan tertawa kecil, Alika yang mendengar pertanyaan itu memutar bola matanya jengah.
"Udah engga."ucap Alika malas.
"Udah mau pulang ka?" tanya Bagas.
"Iyah kak mau pulang" ujar Alika dengan senyumnya.
"Yaudah hati-hati di jalan, jangan ngelamun di jalan hehe." ucap Bagas diakhiri kekehan kecil.
"Apaan sih kak haha." ucap Alika dan ikut terkekeh juga.
"Ka nanti aja pulangnya, disini aja dulu." ucap Bian.
"Ngga mau ah ada kakak hehe" ucap Alika dengan candaan
"Gapapa disini aja sama kakak." ucap Bian lagi.
"Ngga mau, udah ah mau pulang capek." ucap Alika lalu pergi dari sana.
Alika terus berjalan keluar dari sekolah untuk pulang menuju rumahnya, sepertinya Alika ingin segera pulang dan tiduran, badannya yang terasa capek.
JANGAN LUPA VOTE OKE👌🏻
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER👋
IG: @agistiani_29
@wp.tiahm_29
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIKA DAN LUKANYA [TAHAP REVISI]
أدب المراهقينWARNING⚠️ Kuatin mental kalian sebelum membaca cerita ini👌🏻 "Jadi untuk siapa aku dilahirkan jika tidak di inginkan seperti ini?" *** Dia adalah seorang gadis yang hidupnya di kelilingi dengan penuh kebohongan, kira-kira sebuah kebohongan apa yan...