9. Awal Pendekatan

3.9K 238 5
                                    

Hai semuanya👋

Happy reading yah🥰
______________________________________


        Beberapa saat kemudian Alika terbangun dari pingsannya, Alika bangkit berdiri dan berjalan bertatih-tatih menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, setelah selesai Alika langsung menuju kasurnya dan istirahat untuk melupakan kejadian tadi.

Pagi pun sudah tiba, sinar matahari muncul ke celah jendela kamar Alika, Alika bangun karena terusik oleh sinar matahari yang menyorot kekamarnya, Alika bangun dan memasuki kamar mandi untuk bersiap ke sekolah, rasanya Alika ingin cepat-cepat lulus, Alika capek terus-terusan di sakitin oleh mereka, setelah bersiap memakai seragamnya, Alika langsung berangkat menggunakan angkot.

Setelah sampai didepan sekolahnya, Alika masuk kedalam sekolah, Alika berjalan dikoridor sekolah, sampainya dipertengahan, Alika dicegat oleh segerombolan cewe.

"Hai Alika, belum mati juga Lo? Gua kira udah mati upps." sapa Renata dengan raut mengejek.

"Berharapnya sih dia udah mati ta, eh taunya belum mati." sahut Lia salah satu temen Renata.

"Tenang guys bentar lagi juga lulus, terus ngga bakal ketemu si gendut lagi deh, oh Iyah Alika Lo diet deh yah, biar kurusan, biar ngga besar semua upps keceplosan hahaha." ucap Renata dengan terbahak.

"Jadi orang tuh jangan gendut-gendut deh yah jadi kaya buta yang dijalanan itu loh hahahaha." mereka tertawa kencang, sepertinya mereka sangat bahagia ketika mengejek Alika.

"Udah ngomongnya? Berisik tau ngga denger bacotan kalian, biarin gua mau gendut atau kurus, toh gua ngga minta makan sama uang ke kalian, oh Iyah sadar diri yah mbak, kalau perlu ngaca gitu, liat penampilan kalian dari atas sampai bawah gimana, udah kaya ondel-ondel tuh muka, tebel amat berapa lapis sih mbak buset, masih mending gua lah gendut tapi masih punya etika lahh kalian punya etika ngga? Engga kan? Makanya sebelum menghina orang itu ngaca dulu sendirinya sudah sempurna apa belum, kalau belum yah perbaikin dulu mbak baru ngomentarin orang, heran gua sama anak jaman sekarang, orang gendut dihina, ehh udah kurus malah dihina lagi, jaman edan emang hih." balas Alika dengan raut wajah mengejek, entah keberanian dari mana Alika bisa menjawab seperti itu.

"Kenapa diem ngrasa yah neng? Atau sudah sadar? Atau ngga setan yang ada didalam tubuh kalian udah keluar yah, atau merasa tersindir? Hahaha perbaikin dulu tuh muka sama lambemu biar ngga nyrocos sana sini." lanjut Alika ketika mereka terdiam menahan emosi, mereka ingin membalas ucapan Alika tetapi Alika keburu pergi dari hadapan mereka.

"Sialan tuh gendut arrghh." ucap Renata emosi lalu pergi diikuti antek-anteknya.

Setelah Alika sampai dikelasnya, Alika duduk di mejanya, setelah beberapa menit bel masuk berbunyi.

Tok tok tok

"Assalamualaikum anak-anak." ucap ibu hara yaitu wali kelas mereka

"Waalaikumsalam Bu." ucapnya serempak

"Ibu kesini mau memberi informasi kepada kalian semua, kemarin seluruh guru dan kepala sekolah mengadakan rapat tentang ujian kelulusan kalian, dan hasil rapatnya bahwa lusa kalian akan mengadakan ujian kelulusan, masalah jadwal atau apapun ibu akan share ke grup kelas, baiklah itu saja informasi dari ibu, hari ini kalian jamkos untuk persiapan ujian kalian, kalau begitu ibu permisi keluar dulu assalamualaikum." ujar ibu hara.

"Makasih Bu, waalaikumsalam." ucap murid serempak dan ibu hara keluar kelas.

Setelah kepergian ibu hara, kelas menjadi ricuh, murid² lain berhamburan keluar kelas, ada beberapa yang stay di kelas, sedangkan Alika hanya duduk didalam kelas memikirkan persiapan ujian sekolah, Alika memikirkan akan lanjut dimana setelah lulus nanti, Alika bingung akan hal itu, orang tuanya tidak mengurusnya sama sekali.

ALIKA DAN LUKANYA [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang