4. Ungkapan hati kecil Alika

5.2K 336 8
                                    

Haii Semuanya👋

Happy Reading yah🥰
______________________________________

       Pagi hari telah tiba, sinar matahari sudah masuk kedalam ruangan alika , burung-burung berkicau pertanda hari sudah mulai pagi, Alika masih tidur nyenyak di atas brankarnya, setelah beberapa menit mata Alika terbuka pertanda Alika sudah mulai bangun dari tidurnya.

"Loh udah pagi aja" ucap Alika dengan muka bantalnya, dia menjelajahi ruangan mencari Pak Ari, tapi nihil Pak Ari tidak ada di ruangannya.

"Apa Pak Ari sudah pergi ke sekolah ya?" batinnya. selang beberapa menit pintu pun terbuka.

Ceklek

Muncul Pak Ari sambil membawa satu kantong plastik, Pak Ari tersenyum melihat Alika yang sudah bangun dari tidurnya, dan Alika hanya membalasnya dengan senyuman juga.

"Alika sudah bangun nak?" tanya pak Ari ketika sudah berada disamping brankar.

"Iyah Pak sudah, Bapak darimana?" tanya Alika.

"Oh ini Bapak habis dari kantin rumah sakit beli makanan buat kita, Alika belum makan kan? Atau mau makan makanan rumah sakit aja?" tanyanya dengan lembut.

"Emmm makanan dari Bapak aja deh, makanan rumah sakit ngga enak hehe." balasnya dengan terkekeh kecil.

"Yaudah kamu makan nih, mau bapak suapin?" ucap pak Ari

"Engga pak, Alika bisa sendiri, emmm Pak makasih yah selama Alika dirumah sakit Bapak selalu jagain Alika, maaf kalau Alika ngrepotin bapak." ungkap Alika.

"Sama-sama Alika, engga, kamu ngga ngrepotin Bapak sama sekali kok, udah gausah di pikirin, sekarang kamu makan terus nanti kita pulang, kata dokter kamu sudah boleh pulang sekarang." ucap pak Ari dengan lembut sambil mengusap kepala Alika.

"Wahhh serius pak Alika sudah boleh pulang?" tanya Alika dengan mata berbinar.

"Hm iya, Alika sudah boleh pulang." ujarnya dengan menggeleng kepala melihat kelakuan Alika yang menurutnya sangat gemas.

Setelah Alika dan pak Ari makan,kini mereka bersiap-siap untuk pulang ke rumah.

Skip rumah Alika

"Emmm Pak sekali lagi makasih yah udah repot-repot jagain Alika terus nganter Alika juga." ujar Alika dengan senyum tulusnya.

"Iya sama-sama Alika, sudah sekarang kamu masuk istirahat, yaudah Bapak langsung pulang ya assalamualaikum." ujar Pak Ari, lalu dia pergi dari rumah Alika.

"Waalaikumsalam, hati-hati pak." teriak Alika melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Setelah kepergian pak Ari, Alika masuk kerumahnya yang terasa sangat sepi, tidak ada pembantu atau siapapun disana, orang tua Alika belum pulang dari kerjaan di luar negeri nya, setiap hari Alika makan dengan memasak sendiri dan uang jajan setiap hari orang tuanya selalu mentransfer ke Alika.

Kini Alika berada di kamarnya, tidur terlentang menatap langit-langit, rasanya sangat sunyi sekali, tidak teman teman, orang tua tidak ada, jadi anak tunggal itu tidak enak yah tidak punya temen di rumah, terkadang Alika berpikir Alika hidup ini sebenarnya sama siapa?

"Huhft ya Allah Alika pengen bahagia, Alika pengen hidup tenang, hidup tanpa bahan bullyan, tanpa pelecehan, batin dan fisik Alika lelah ya Allah, tapi Alika usahain buat kuat kok untuk nahan semuanya, Alika tahu pasti di balik semua ini Allah lagi ngrencanain sesuatu yang indah kan?" ucapnya sambil menatap kosong langit-langit kamarnya, tiba-tiba pikiran Alika muncul seseorang yang Alika rindukan dari dulu yang entah pergi kemana.

"Iyad...Iyad dimana Alika kangen iyad, Iyad ko ngga nemuin Alika, Iyad ngga kangen sama Alika yah? Iyad...Alika sekarang butuh Iyad, Alika butuh pelukan Iyad, Alika butuh lindungan Iyad dari mereka semua, Iyad cepet dateng temuin Alika, sekarang Alika disini sendirian iyad, Alika ngga punya temen disini." ujarnya dengan terisak pelan.

"Terkadang Alika pengen banget kaya mereka, kumpul sama keluarga, punya temen, hidup tenang, tapi itu tidak bagi Alika, maaf ya Allah kadang Alika tidak bersyukur sama pemberianmu, kadang Alika suka insicure, pengen jadi seperti mereka yang cantik, langsing, biar ngga di bully dan di hina sama orang-orang dan biar Alika punya temen, seharusnya Alika harus bersyukur apapun yang Allah kasih." ucapnya dengan mata tertutup, entah kapan air mata itu mengalir di pipinya.

"Alika kangen Mamah sama Papah, kapan kalian pulang, Alika pengen peluk kalian, Alika butuh sandaran kalian." ujarnya dengan tangis.

"Kata orang-orang cinta pertamanya anak perempuan itu Papahnya, apa iya pmPah? Alika selama ini belum pernah dapet kasih sayang dari Papah, dari kecil Alika belum pernah dapet pelukan dan cium dari Papah, Papah jahat tapi Alika sayang sama Papah,Papah cepet pulang Alika butuh lindungan dari Papah, Alika pengen kaya mereka yang selalu di lindungi sama Papahnya, sampai mereka bilang Papah itu seorang pahlawan, tapi Alika kapan Pah bisa ngerasain seperti mereka." ungkapnya dengan tangis tersedu-sedu.

"Mah Mamah kapan pulang? Alika butuh mamah juga sekarang, Alika pengen nangis di pelukan Mamah, kata orang Mamah itu malaikat tak bersayap yang selalu ada disaat anaknya sedih ataupun butuh Mamah, tapi Mamah selalu ngga ada di saat Alika butuh Mamah, Alika sayang sama Mamah, Alika juga sayang sama papah, kapan kalian ada di pelukan Alika, apa Alika harus mati dulu biar kalian pulang dan peluk Alika? kalau iya Alika bakal lakuin Mah Pah, biar Alika ngrasain pelukan kalian." ujar Alika yang kini matanya sudah mulai sembab karna tangisnya dari tadi.

"Mah Pah mereka jahat sama Alika, di sekolah Alika selalu di bully, Alika selalu di hina, putri kesayangan kalian selalu di lecehin sama ucapan mereka, mereka jahat Mah, mereka tendang Alika, mereka Jambak Alika Pah, mereka tampar Alika Mah Pah, kalian cepet pulang, balas mereka semua, Alika capek, fisik Alika di hina terus, fisik Alika disakitin, mental Alika sudah goyah Pah Mah, cepet pulang, balas mereka Pah, balas, putri kesayangan Papah hampir gila sekarang, putri kesayangan Mamah sudah kacau, di sekolah Alika ngga punya temen, ngga ada pelindung, siapa yang nglindungin Alika disaat kaya gini kalau bukan kalian? kalian jahat biarin Alika terluka, sudah cukup Pah Mah, Alika capek Alika butuh lindungan kalian, disini ngga ada yang lindungi Alika, disini semua orang jahat sama Alika, cepet pulang, balas mereka semua." tangis Alika semakin pecah, selama ini Alika hidup sendirian, tidak ada satu orangpun disaat Alika sedang butuh pelukan, disaat Alika butuh pertolongan semua orang tidak ada, jadi harus ke siapa Alika meminta perlindungan dan pertolongan jika bukan oran tuanya?

"Peluk aku, tolong peluk aku, aku butuh pelukan."

Setelah beberapa menit Alika sudah mulai tertidur dengan sisa air mata yang masih berada di pipinya, Alika capek Alika butuh istirahat untuk besok memulai menerima lukanya kembali.







































HALLO READERS MINAL AIDZIN WALFAIDZIN DARI AKU YAH, MAAPIN SEMUA KESALAHAN AKU APAPUN ITU YAH🙏🏻

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA OKE

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER👋

IG: @agistiani_29
@wp.tiahm_29

ALIKA DAN LUKANYA [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang