32. Bayi besarnya Alika

1.8K 102 3
                                    

Hallo Readers!!!

nungguin lanjutan ceritanya ngga nih?

Maaf yah Upnya lama hehe:v







Kini Ziyad masih tidur dipaha Alika dengan jari jempol Alika yang berada di mulutnya, ketika Alika ingin mengeluarkan jempolnya Ziyad mengemutnya lagi dengan kuat seolah tidak boleh dilepaskan, tetapi setelah berusaha untuk melepaskan akhirnya terlepas dan kini Alika berusaha mengangkat kepala Ziyad yang berada dipahanya, karena Alika ingin memasak untuk dirinya dan Ziyad, hari sudah mulai gelap, tetapi Ziyad masih nyenyak tidur.

"Huhft akhirnya lepas juga, capek juga sih, masak aja deh siapa tau nanti Iyad bangun dia laper" ucapnya yang kini sedang meregangkan tubuhnya, lalu berjalan ke arah dapur untuk memasak.

"Masak apa yah? Emmm udang saus tomat aja kali yah sama sayur capcai Iyah deh" ucapnya pada diri sendiri lalu Alika segera menyiapkan semua bahannya dan memasaknya dengan fokus, beberapa menit kemudian Alika selesai memasak, tetapi saat sedang menyiapkan di meja makan, Alika mendengar teriakan.

"IKAAA, IKA DIMANA HUAAAA, IKAAAA" Teriak Ziyad sambil menangis yang sepertinya dia sudah bangun.

"Ika dimana sih, kok ngga ada disamping Iyad huaaa" ucap Ziyad yang kini sudah menangis, saat dia bangun dia tidak mendapatkan Alika, karena pas dia tidur itu di paha Alika tetapi saat dia bangun dia tidak tidur di paha Alika, makanya dia mencari Alika.

"IKAAA HUAAAAA, KAMU DIMANA SIH IHHHHH" teriak Ziyad dengan menangis kencang.

"Ehhhh kenapa nangis gini?" Tanya Alika yang kini sudah menemui Ziyad yang menangis, dan saat Alika menemuinya Ziyad langsung memeluk Alika dan wajahnya di perut Alika.

"Ika kemana aja, tadi Iyad bangun tapi Iyad tidurnya udah ngga di paha Ika lagi" ucap Ziyad yang tambah menangis.

"Kenapa jadi kaya bayi gini hm? Tadi Ika masak di dapur, makanya Alika tinggal Iyad disini, kan Iyad masih tidur" ucap Alika yang kini sedang memeluk Ziyad yang masih terisak.

"Nda boleh kemana-mana, Ika disini aja sama Iyad" ucap Ziyad yang kini sedang mendongak menatap Alika, dan mengerjap pelan matanya yang penuh air mata, hidungnya memerah, pipi merah akibat menangis dari tadi.

"Kok jadi gemes gini sih hm? Ika kan udah disini, ngga kemana-mana kan? Udah yah ngga boleh nangis lagi" ucap Alika dengan mencubit pipi Ziyad karena gemas.

"Huaaaa kok dicubit sih, sakit ihhhh huaaaa" ucap Ziyad yang kini menangis kembali, entahlah Alika bingung dengan Ziyad yang sekarang, menurutnya Ziyad hari ini seperti anak kecil manja dan mudah menangis seperti bukan Ziyad waktu kemarin².

"Ehhh cup cup cup udah yah, maafin Ika, udah ngga boleh nangis lagi" ucapnya yang kini sudah duduk disamping Ziyad dan memeluk Ziyad yang sedang menangis diceruk lehernya.

"Kan pipi Iyad jadi sakit ihhh" ucapnya dengan wajah cemberut.

Cup

"Ututututu maaf yah udah Alika obatin tuh biar ngga sakit lagi, kenapa jadi kaya anak kecil gini hm? Kan Ika jadi gemes liatnya" ucap Alika setelah mengecup pipi Ziyad yang dia cubit tadi.

"Hihihi lagi dong kan tadi disini sekarang tinggal disini disini dan disini" ucapnya dengan wajah polosnya dan menunjuk dagu, kening, hidung dan kedua pelipisnya, kecuali bibirnya.

"Kok jadi nglunjak" ucap Alika

"Ihhhh ngga apa-apa Ika, ayo ih cium disini disini semuanya yah" ucap Ziyad yang menunjukkan wajah memelasnya.

Cup

Cup

Cup

Cup

ALIKA DAN LUKANYA [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang