Hallo Readers!!
Makin seru ngga nih ceritanya?
Kini malam sudah berganti pagi, orang-orang yang berada di ruangan Alika sudah ada yang bangun dan ada pula yang sudah berangkat kuliah dan kerja, sedangkan Alika masih asik tidur.
"Gua berangkat dulu yah, Lo jagain Alika disini, kalau ada apa-apa kabarin kita" ucapnya kepada bontot, karena hanya dia yang tidak sekolah, dia ingin berangkatnya bareng bersama Alika nanti.
"Iyah hati-hati yah bang, gua nitip cemilan yah hehe" ucapnya kepada mereka, beginilah bontot jika ada maunya dia akan memanggil mereka dengan sebutan 'abang'.
"Ada maunya juga dia manggil Abang" ucapnya dengan wajah datar.
"Hehe nitip yah Abang ganteng, udah gih sana-sana pergi" ucap bontot dengan mendorong mereka untuk keluar dari ruangan Alika.
"Awas Lo ya bontot!" Ucap cowo tersebut diluar sana, sedangkan bontot hanya terkekeh kecil mendengarnya, setelah kepergian mereka bontot masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, sedangkan Alika kini sudah bangun dari tidurnya.
"Ssshhhh Alika dimana yah? Ko ngga ada orang-orang sih disini" ucapnya dengan memegang kepalanya yang terasa sakit.
"Oh Iyah yang nolongin Alika kesini siapa yah" ucapnya pada diri sendiri, dia melihat sekitar ruangannya, tidak ada orang satupun disana, tiba-tiba dari arah kamar mandi pintu terbuka dan muncullah cowo berwajah baby face, Alika yang masih memiliki trauma dia langsung ketakutan, pikirannya langsung tertuju pada kejadian-kejadian itu, dia bangun dari tidurnya dia memeluk dirinya sendiri, tubuh dia gemetar ketakutan.
"K-kamu s-siapa? Pergi!!" Ucapnya dengan ketakutan, sedangkan cowo tersebut baru menyadari jika Alika sudah bangun.
"Loh Alika udah bangun yah" ucapnya dengan menghampiri Alika, dia yang menyadari Alika ketakutan langsung saja dia menghampiri dan mencoba memeluk Alika.
"Engga pergi Lo! Pergi! Jangan gua mohon jangan lakuin itu, PERGII!!!!" Ucapnya diakhiri dengan teriakan, bontot terus memeluk Alika tetapi Alika berontak kencang.
"Heii tenang yah, Gua ngga jahat kok, tenang yah ngga gua apa-apain" ucapnya memenangkan Alika, Alika menangis berontak.
"Engga pergi Lo! Lo jahat! Pergi gua mohon jangan lakuin lagi" ucapnya dengan menangis kencang.
"Heiii Alika tenang, liat gua, liat gua sekarang, tepis rasa takut Lo, disini ada gua yang jagain Lo, gua ngga bakal jahatin Lo " ucapnya menekankan Alika, perlahan Alika mencoba melihat wajah bontot, tubuhnya masih gemetar ketakutan, air matanya yang masih menetes.
"Lo si-siapa? Lo ngga bakal lecehin gua juga kan?" Tanya Alika menangis ketakutan.
"Engga, engga sama sekali, justru gua yang nolongin Lo waktu itu, ralat bukan hanya gua tapi abang-abang gua juga yang nolongin Lo waktu itu, jangan takut yah, gua ngga bakal jahatin Lo, justru kita bakal jagain Lo dari mereka semua" ucapnya dengan menangkup wajah Alika untuk menenangkannya, sedikit demi sedikit Alika terasa lebih tenang.
"Lo ngga bohong kan?" Tanya Alika memastikan, dia masih menangis, hatinya masih ragu untuk mempercayainya.
"Engga, ngga usah takut yah, kita bakal sembuhin rasa trauma Lo, kita bakal jagain Lo, ngga usah takut oke?" Ucapnya dengan tersenyum lembut ke arah Alika.
"Gua udah kotor, Lo jangan deket-deket gua, gua udah kotor, gua udah ngga suci lagi" ucapnya dengan menangis histeris, bontot segera memeluk Alika.
"Hussttt ngga, Lo ngga boleh ngomong gitu, Lo ngga kotor Lo masih suci, justru merekalah yang kotor, bukan Lo, Lo ngga boleh mikirin kejadian-kejadian yang bikin Lo kaya gini oke, ingat Lo masih suci!" Ucapnya dengan menekan setiap perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIKA DAN LUKANYA [TAHAP REVISI]
Teen FictionWARNING⚠️ Kuatin mental kalian sebelum membaca cerita ini👌🏻 "Jadi untuk siapa aku dilahirkan jika tidak di inginkan seperti ini?" *** Dia adalah seorang gadis yang hidupnya di kelilingi dengan penuh kebohongan, kira-kira sebuah kebohongan apa yan...