Hari raya idul fitri kali ini terasa begitu bahagian, melihat anak, menantu, cucu, dan cicit kumpul tidak ada yang kurang serta rukunnya anak-anak membuat Aki dan Enin terharu. Dimulai dengan sholat isul fitri di mesjid jami yang tidak begitu jauh dari kediaman Aki dan Enin, lalu berlanjut musafahah, halal bihalal atau sungkeman saling meminta maaf atas ucapan atau perbuatan yang disengaja atau yang tidak disengaja. Dan terakhir makan bersama.
Selain itu foto bersama juga tidak lupa menjadi agenda wajib untuk keluarga besar Queensha. Mumpung masih ada Aki dan Enin, keluarga lengkap juga.
Semua keluarga menggunakan baju dari kain yang sama bewarna millo, hanya modelnya saja yang sesuai selera masing-masing.
Beberapa tahun terakhir memang anak-anak Aki dan Enin tidak berbarengan datang. Ada yang saat hari H lebaran atau sesudah lebaran. Apalagi Queensha yang tidak pernah ikut lagi karena lebih memilih berlibur bersama teman-temannya.
Meskipun sudah siang kediaman Aki dan Enin masih ramai karena memang diadakan open house, apalagi Aki adalah orang yang cukup disegani di kampung. Banyak orang yang mengenal beliau. Para kerabat dan tetangga silih berganti datang ke rumah untuk bersilaturahmi.
Queensha yang menggunakan abaya nampak anggun, apalagi kali ini dia menggunakan hijab. Kecantikan nya bertahan berkali-kali lipat. Banyak tamu yang memuji cucu kesayangan Aki dan Enin itu. Aki dan Enin tentu saja membangga-banggakan Queensha. Ibu-ibu berlomba-lomba menawarkan Queensha untuk dijadikan menantu yang dibalas senyuman tipis oleh Queensha. Bukan hanya itu ada beberapa pemuda yang entah mengantar orang tua yang menjadi tamu Aki dan Enin atau anak tetangga disana yang terang-terangan tertarik pada Queensha. Sayang, perempuan itu malah acuh dan tidak peduli.
Saat ini Queensha tengah bergabung bersama kakak sepupu dan istri-istrinya. Anak dari Uwa Radi dua-duanya sudah menikah dan baru satu orang yang memiliki anak, biasanya Queensha memanggilnya Kak Fahmi. Anaknya pun laki-laki. Sementara anak dari Uwa Mardi baru Bian, anak sulungnya dan anaknya pun laki-laki.
Semakin banyak tamu Queensha semakin badmood, karena banyak sekali pertanyaan dan pernyataan yang menyebalkan. Seperti,
'Udah ada calon? '
'Neng Queensha ke orang mana'
'Pacarnya nggak diajak'
'Kerja dimana'
'jabatannya apa'
'Punya bisnis nggak '
'Mau nggak sama anak tante'
Dan banyak lagi pertanyaan lainnya. Pertanyaan khas yang selalu ada saat kumpul-kumpul.
"Dari pada disini mendingan gue cabut, semakin banyak tamu semakin kena mental gue. " Bagas beranjak dari duduknya saat beberapa orang memasuki rumah itu. Bukan cuma Queensha yang mendapat pertanyaan khas lebaran itu, tapi Bagas dan Bima pun ke bagain.
Yang lainnya pun ada yang nanya tapi pertanyaan nya tidak seperti untuk Queensha Bagas dan Bima.
"Mau kemana? " tanya Queensha.
"Kemana aja yang penting nggak disini. " jawab Bagas.
"Gue mau tidur, jangan ada yang kasih tahu Mama gue dimana. Malas gue ketemu orang - orang. " Bima ikutan beranjak, bahkan dia langsung pergi ke lantai dua tempat dimana kamarnya.
"Bagas mau kemana ih? " tanya Queensha manja.
"Jangan ikut deh lo mah, repot tau. Mau ketemu temen. "
"Ikut Bagas. " pinta Queensha memohon.
"Ajak kenapa sih Bagas adik nya, " suruh Fahmi
"Nggak mau ah Kak, berabe kalo bawa dia. "
"Asha kan udah gede, nggak bakalan ngerepotin. " kini gilira Bian berbicara.
"Aku mau ketemu Dirga. "
"Ya terus? " ucap mereka serempak.
"Nanti Asha-- aaah nggak mau pokoknya! " tanpa menyelesaikan ucapannya Bagas melengos pergi.
"Bagas mau ikut ihh.." rengek Queensha seperti anak kecil.
Seolah tuli Bagas tidak mendengar seruan Queensha dan panggilan kakak-kakaknya. Pria itu terus melangkah meninggalkan rumah.
"Kak Bian, Asha mau ikut Bagas." Queensha meminta pertolongan pada kakak sulung Bagas.
"Asha disini aja, kan ada kakak-kakak. " bujuk Bian.
"Bagas mungkin mau mainnya sampe malem sama Dirga, kamu kan nggak boleh keluar malem-malen. Nanti dimarahi Enin loh, mau? " kata Fahmi.
"Sama Dirga mulu, dia siapa sih? "
"Nggak tau juga sih. Kirain Asha juga tau, katanya dulu satu sekolah pas SMA." jawan Bian.
"Nggak tau, nggak inget. Apa jangan-jangan Bagas bohong ya mau ketemu Dirga padahal ketemu cewek. "
"Nggak papa dong Sha, biar Bagas cepet nikah. " sahut Faisal.
"Nanti Asha mau aduin Bagas ke Uwa Rina nggak ngajak Asha main. " kata Queensha manja.
"Iya, aduin aja. Biar dimarahi. " ucap Fahmi.
"Kak Fahmi, Kak Faisal, sama Kak Bian juga nanti marahin Bagas juga ya, nggak ngajak-ngajak Asha main. " pinta Queensha pada kakak-kakak nya.
"Iya, nanti kita marahin Bagas nya. " kata Bian mewakili yang lain untuk menenangkan Queensha.
Meski wajahnya masih tertekuk, Queensha mendengar ucapan kakak-kakak nya. Apalagi nanti pas pulang Bagas bakalan dimarahi semua orang dan itu akan menjadi momen membahagiakan buat Queensha.
Halo teman-teman
Part 3 dan 4 udah ada di KaryaKarsa ya pastinya lebih full juga.Jangan lupa vote coment dan share cerita ini. Follow juga akun aku.
Terimakasih 🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Nikah
ChickLitMenjadi anak tunggal membuat seorang Queensha memiliki sifat manja. Apalagi dia adalah satu-satunya cucu perempuan dalam keluarga. Semua orang dikeluarganya menjadikan Queensha sebagai ratu. Segala permintaannya pasti dituruti. Termasuk saat dia men...