Mendadak Nikah 40

40.6K 2.4K 431
                                    


Hallo teman-teman

Maaf aku baru update sekarang, tadinya mau update semalem tapi badan aku kurang enak maunya tidur terus. Buat kalian sehat-sehat ya ditengah cuaca yang kayak gini. 

Terimakasih sebelumnya buat kalian yang sangat mensuport, mendukungdan memahami  aku. Terimakasih juga untuk vote dan coment nya. Sayang kalian banyak-banyak....

Jangan lupa ramaikan lagi part ini, semoga suka dan selamat membaca...












Pulang dari kebun Queensha langsung berkecimpung di dapur, cukup satu kali suaminya memakan masakan orang lain. Tidak ada yang kedua kalinya makan atau ditemani makan oleh perempuan lain. Bahan-bahan yang sudah lengkap memudahkan Queensha untuk memasaknya. Meskipun kebanyakaan sayur, di dalam kulkas hanya beberapa potong daging ayam dan selenihnya sayur saja.

Tidak ada pekerjaan, Dirga menonton setiap pergerakan Queensha kesana kesini. Padahal istrinya itu sudah menyuruh Dirga untuk mandi.

" Mulai besok aku bakalan masak buat makan siang kamu terus nganterin ke tempat kerja kamu, kasih tahu aja kamu lagi ada dimana. Di sawah, kebun bawang, kebun sayur, atau pemancingan. Aku nanti kesana." Cerocos Queeensha pada suaminya yang tidak lepas memperhatikannya.

" Hmm..." dehem Dirga sebagai jawabannya.

" Jangan nerima makanan dari siapa pun atau ajak makanan dari siapa pun, ngerti?" tegas Queensha tanpa melihat kearah suaminya yang mulai berjalan mendekatinya. Perempuan itu sedang mencuci sayuran yang sudah dipotong.

" Iya sayang.." bisik Dirga ditelinga Queensha sambil tiba-tiba memeluk Queensha dari belakang, nggak tahu apa tindakannya bikin istrinya kaget.

Mulai deh kayak gitu, pasti ada maunya. Bikin Queensha yang lagi cuci sayur gugup aja sama panggilan itu, please deh Queensha nggak terbiasa sama panggilan itu. Jadinya kalau Dirga panggil kayak gitu jantung Queensha jadi nggak baik-baik aja, dang dig dug ser. Perutnya juga suka tiba-tiba melilit.

Apalagi ini, tangan Dirga nakal banget. Pake masuk ke dalam baju Queensha terus ngusap-ngusapperut Queensha lagi.

" Awas ah, jangan ganggu." Queensha menyikut suaminya yang membuat gagal fokus itu.

Dirga melonggarkan pelukannya, dia belum mau melepaskan pelukan itu. " Siapa yang gangguu sih? Aku diem juga dari tadi."

" Idih tangannya nggak diem gitu, masuk-masuk ke baju aku segala." Ujar Queeensha samil berusaha mengeluarkan tangan Dirga dari dalam bajunya.

Meski agak susah tapi perempuan itu berhasil mengeluarkan tangan Dirga dari dalam bajunya. Dirga juga tidak kalah cepat, laki-laki itu kembali memeluk erat perut Queensha semakin erat.

" Ga?"protes Queensha pada Dirga yang masih ngeyel teap memeluknya.

" Apa sih Yang?"

Queensha bergidik geli mendengar panggilan Dirga barusan. " Sana mandi dulu, aku susah ini loh mau masak kamu intilin mulu. Susah geraknya, dan stop manggil aku kayak gitu. Geli tahu nggak dengernya." Ujar Queensha.

Kesel tahu nggak ngintilin Queensha mulu, istrinya mau masak jadi susah buat ngambil yang dibutuhin. Bukannya bantu malah memperhambat. Apalagi panggilannya itu loh yang bikin Queensha jadi nggak focus masak.

" Dibiasain dong Sha denger aku manggil kamu sayang, ngak ada yang salah juga kan." Ucap laki-laki itu.

"Lepas deh ini pelukannya aku susah gerak ini, kamu bukannya bantuin juga. Kalau nggak mau bantuin sana mandi dulu, batu tahu nggak."

" Bau apa sih?" Dirga mengendus keteknya. " Nggak bau juga, kamu kali yang bau." Lanjutnya.

" Bau cewek yang naksir kamu, bikin sakit hidung aku tahu nggak." Ujar Queensha yang ditanggapi tawa suaminya. " Kamu bilang aku bau, tapi nempelin aku terus tuh." Delik Queensha sambil memasukan sayuran kedalam panci yang sudah diisi air.

" Ada-ada aja kamu ini. Bau kamu itu bikin candu aku tahu nggak, jadi aku maunya nempelin kamu terus."

" Prettt, sana ah kamu cepetan mandi. Nanti giliran aku yang mandi selesai masak." Queensha kembali menyikut suaminya yang masih enggan melepaskan pelukannya itu.

" Gak percayaan banget sama suami." Kata Dirga. "Madinya bareng aja nanti." Lanjutnya yang langsung mendapat lirikan tajam dari sang istri.

" Ck, nggak mau ah. Pasti bakalan lama kalau mandi bareng mah." Ujar Queensha yang berusaha melepaskan diri dari Dirga namun masih sia-sia.

Dirga malah semakin mengeratkan pelukannya diperut Queensha, " Oke aku mandi sekarang, tapi kamu janji nanti malam kasih hak batin aku." Ucap Dirga pada istrinya yang angsung membuat Queensha menegan.

"Oke cantik?" ujar Dirga lagi, lalu setelahnya mengecup sebentar pipi sang istri sebelum melepaskan pelukannya dan melenggang perti tanpa mendengar jawaban Queensha.

****

Queensha berjalan mondar mandir di dalam kamar mandi, sesuai permintaan Dirga tadi yang meminta haknya. Queensha akan memberikannya malam ini. Gugup, takut, malu, dan berbagai macam perasaan lainnya berkecambuk dalam hati perempuan itu.

Setelah makan malam, Queensha langsung bersembunyi di dalam kamar mandi. Di luar mungkin Dirga sedang menunggunya.

Gaun tidur super tipis masih dia genggam, malam ini dia ingin mencoba gaun pemeberian para sahabatnya. Gaun tidur menerawang b.ewarna merah menyala itu masih ada dalam genggaman Queensha. Pake? Nggak? Pake? Nggak? Fikirannya terus bertanya bingung memakai gaun yang bisa menggoda usminya atau nggak.

Ditatapnya sekali lagi gaun itu sebelum Queensha memutuskan untuk memakainya.

Setelah berhasih memakai gaun menerawang itu Queensha menatap tubuhnya di depan cermin wastafel, merasa geli sendiri melihat tubuhnya yang berbalukan kain super tipis berwarna merah menyala itu, bahkan dapat memperlihatkan dalamannya.

Rambut yang sudah dia curly ditata lagi biar rapih, wajahnya sudah dia rias sesuai selera Dirga. Dan jangan lupakan parfum yang sengaja Queensha bawa ke kamar mandi dia semprotkan dibeberapa titik tubuhnya yang akan menjadi sasaran Dirga. Dirasa semuanya sudah, Queensha membawa kangkahnya pelan keluar.

Queensha menghentikan langkahnya saat baru dua langkah dari ambang pintu kamar mandi, dilihatnya punggung Dirga yang membelakanginya. Benar, Dirga sudah menunggu dirinya.

Queensha menarik nafas dan menhembusannya pelan untuk mengurangi kegugupannya, pelan dia menghampiri Dirga yang sudah berbaring diatas ranjang. Samapi dipinggir ranjang Queensha berdehem untuk memancing reaksi suaminya.

Queensha mengerutkan keningnya saat tidak ada respon dari Dirga, perempuan itu duduk disisi suaminya. Kembali berdehem untuk memancing Dirga.

" Ekhemm.." masih belun ada respon.

" Ga?" panggil Queensha sembari memegang bahu suaminya, saat dibalikan menjadi terlentang betapa terkejutnya Queensha melihat suaminya yang sudah tertidur pulas.

Queensha menganga melihatnya, dia sudah deg degan dari tadi, dandan yang cantik sampai paripurna ditinggal tidur suaminya saat akan melakukan malam pertama mereka. Dirga ini benar-benar ya, kemarin malam aja dia protes ditinggal tidur. Terus sekarang apa, Dirga balas dendam apa. Sia-sia deh dia sudah dandan gini.

Perempuan itu mendengus melihat Dirga yang sudah pulas tidurnya, dia merangkak naik ke atas ranjang. Bodoamat dengan besok, yang pasti dia akan merajuk pada Dirga. Bukan karena gagalnya malam pertama tapi dia sudah berdandan sesuai permintaan suaminya itu malah ditinggal tidur, kan asem.

Mendadak NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang