Mendadak Nikah 15

46.2K 2.5K 10
                                    


Brakk

Pintu Mami tutup lagi sebelum Mami melihat yang enggak-enggak. " Maafin Mami, Mami lupa kamu udah nikah Sha."

Queensha terlonjak kaget mendengar gebrakan pintu ditutup dengan kencang serta teriakan suara Maminya. Dia langsung terduduk bangun dengan nafas terengah-engah seperti kecapean. Maminya kebiasaan banget banguninnya nggak pelan jadi kaget kan Queensha.

Tapi gimana Mami nggak kaget melihat posisi tidur Queensha dan seorang lelaki yang tidak lain adalah Dirga begitu intim sekali. Mami tuh lupa anak gadisnya udah bersuami jadi kaget melihat Queensha yang tidurnya diatas badan Dirga saling pelukan. Ditambah mereka memakai selimut jadi Mami mikirnya ada yang aneh-aneh dibalik selimut itu. Mami pahamlah yang begituan Perempuan itu masih belum sadar dengan keadaannya saat ini, dia menormalkan jantungnya dulu yang berdetak kencang. Dirasa sudah normal Queensha baru menyadari dirinya sedang duduk diatas paha Dirga yang berbaring, lelaki itu masih tidur pulas.

Mata Queensha melotot, dalam hitungan detik dia bergeser duduk, membenarkan posisinya. Perempuan itu mengelus dadanya merasa aman karena Dirga masih tidur pulas dan kecil kemungkinan tahu apa yang barusan terjadi.

Dan OMG, kejadian tadi malam kenapa bisa terulang lagi sih. Queensha udah yakin nih mereka tadi tidur berpelukan lagi. Dan posisi intim itu terlihat oleh Maminya yang masuk kedalam kamar, makanya Mami tadi berteriak.

Oke wait, Mami nya lihat mereka tidur berpelukan?

Mereka keciduk?

Demi apapun Queensha tidak punya muka bertemu Maminy, belum lagi perempuan yang telah melahirkan Queensha itu menyebarkan apa yang dilihatnya pada semua orang. Queensha yakin dirinya dan Dirga akan menjadi bulan-bulanan guyonan keluarga.

Pukul setengah tiga sore, pantas saja Maminya sudah pulang. Di lantai bawah terdengar riuh suara, keluarganya sudah pada pulang semua. Dan mungkin acaranya juga sudah akan selesai.

Pelan-pelan Queensha turun dari Kasur agar tidak membangunkan Dirga, lalu dengan jalan sedikit terpincang dia masuk ke kamar mandi. Membasuh wajahnya agar lebih segar.

Keuar kamar mandi Queensha memilih membangunkan Dirga, hari mulai sore tidak baik untuk tidur. Pamali kalau kata orangtua mah.

" Ga? Bagun Ga..." Queensha menggoyangkan bahu Dirga.

" Hmmm..." Lelaki itu malah bergumam.

" Dirga bangun udah sore!"

Dirga duduk tapi matanya masih terpejam. " Jam berapa?"

" Mau jam tiga."

Dirga merebahkan dirinya lagi. " Sepuluh menit lagi, masih ngantuk."

Queensha membuang nafas kesal melihat Dirga yang tidur lagi. Perempuan itu menarik-narik tangan Dirga untuk bangun. " Ga bangun, gue mau kebawah ihh. Semuanya udah pulang. Mau lo sendirian disini nggak nemuin mereka?"

Dirga berdecak, tangan Queensha yang menarik Dirga, Dirga tarik lagi sampai perempuan itu terjerembab jatuh dalam pelukannya.

" Eh.. ehh.. lepasin." Queensha berteriak tertahan.

" Nanti aja Sha, mereka juga pasti ngertiin kita."

Queensha berusaha bangun meskipun susah, Dirga meluknya erat banget. Setelah berhasil perempuan itu berdiri dan membuat jarak dengan Dirga. " Nggak mau, lo tidur aja sendiri gue mau kebawah."

Sedetik berikutnya Queensha keluar kamar dengan berjalan tertatih karena masih ngilu pada lututnya.

Dari anak tangga yang Queensha turunin satu persatu, keluarganya seang berkumpul di ruangan tengah. Ada yang sudah berganti pakaian ada juga yang masih menggunakan seragam keluarga. Melihat kedatangan Queensha focus keluarga semuanya tertuju pada Queensha yang menuruni tangga dengan tertatih seperti orang yang menahan sakit. Dan oh apa itu dileher Queensha ada satu kemerahan yang membuat mereka salik bertatapan, berkomunikasi lewat tatapan mata, satu pemikiran satu sama lain mengenai kejanggalan yang ada pada Queensha.

Sampai pada anak tangga terakhir barulah Queensha bertanya, " kenapa sih pada ngelihatin akunya gitu banget?"

Ohh Shit... Jangan bilang Maminya udah ember sama satu keluarga makanya tatapan mereka ngelihat Queensha jadi aneh gitu. Queensha memejamkan mata sejenak menahan emosi.

" Kenapa sih ngelihatin aku mulu?" teriaknya tidak terima diberi tatapan aneh.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Queensha, Maminya malah berteriak. " Tuh kan aku juga bilang apa, pasti mereka udah..." tidak menyelesaikan ucapannya Mami Queensha menggerakan kedua tangannya seperti ayam yang lagi mematuk.

" Dihh Asha, didepan aja sok sokan nolak padahal dibelakang..." sahut Bagas tanpa menyelesaikan ucapannya.

" Nggak kenapa-kenapa Sha, kamu baru bangun tidur?" tanya Papi, beliau menyela agar anaknya tidak menjadi bahan guyonan apalagi sama Bagas. Papi tahu Queensha akan mengamuk dijadikan bahan guyonan satu keluarga.

" Iya,Pi."

" Mandi dulu dong Sha, sana." Kata Maminya.

Queensha berjalan kearah mereka, lalu duduk disebelah Maminya yang masih kosong. " Nanti aja, baru tadi sebelum tidur mandi dulu."

" Ya mandi lagi dong, dosa kalau nggak mandi."

" Dosa kenapa nggak mandi?" protesnya.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan polos Queensha. Karena memang Queensha tidak mengerti dengan maksud mereka. Mereka mikir apa juga Queensha nggak paham, soalnya daritadi pandangan ke Queensha aneh.

" Nah ini yang bikin dosa." Celetuk Bagas yang melihat Dirga turun dari lantai atas.

Dirga yang ditatap semua orang nggak ngerti lah apa yang lagi terjadi, apalagi dia langsung dituduh gitu aja. Mana paham dia. Sebelum turun Dirga memakai pakaian yang tadi dipakai lagi.

" Nggak nyangka gue Ga sama lo, ganas juga ya. Tapi hebat sih bisa naklukin Asha secepet ini sampai dia susah jalan gitu." Ucap Bagas lagi dengan frontal.




Hallo teman-teman, apa kabar?

Ada yang masih nunggu cerita ini kah? kalau ada terimakasih sudah menunggu cerita ini update.

Bantu vote coment dan share cerita ini yaaa... Jangan lupa buat follow akun aku..

Kalau kalian mau lebih cepat membaca cerita ini silahkan mampir ke KARYAKARSA karena disana sudah banyak part dan tentunya dalam versi yang BERBEDA, kalau menunggu disini pun boleh tapi mungkin agak sedikit lama dan berbeda dengan yang disana. Cari aja MENDADAK NIKAH atau akun ku MayarisNS disana.

TERIMAKASIH.

Mendadak NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang