Halo teman-teman
Apa kabar kalian???
Jangan lupa ramaikan part ini dengan vote, coment, dan follow ya...
Maaf banget, ternyata target yang aku buat tidak memenuhi. Jadi malam ini aku update nya cuma satu aja.
Terimakasih yang sudah meramaikan cerita ini, terimakasi buat kalian yang selalu suport aku, yang ngerti keadaan aku dan menerima cerita ini aku gantung. Saran dari kalian sangat aku terima dan dijadikan pelajaran dan akan aku perbaiki nanti. Akan aku revisi cerita ini setelah tamat. Terimakasih sudah sabar menunggu cerita ini.
Oh iya, yang udah baca cerita ini di KaryaKarsa sampai tamat. Spil dong gimana cerita ini menurut kalian :)
Sudah siap belum sama konfliknya? tunggu ya bentar lagi konfliknya akan dimulai. Harap bersabar :)
Tapi tenang kok bukan sekarang, sekarang mah aku kasih yang manis-manis dulu aja.
Semoga suka sama part ini dan selamat membaca.
Dirga menggulingkan tubuhnya kesebelah Queensha setelah sesi kegiatan panas mereka selesai. Nafas mereka masih terengah, bahkan detak jantung keduanya masih berdetak belum normal. Dirga beringsut mengambl selimut untuk menutupi tubuh polos mereka, baru terasa hawa dingin menyentuh kulit. Queensha mendekat kearah suaminya yang baru menaruh kepalanya dibantal setelah menyelimuti tubuh mereka. Dengan senang hati Dirga membawa Queensha dalam pelukannya.
Keduanya terdiam masih belum ada yang mau bersuara, lebih menikmati suara hujan yang masih belum reda. Alam seolah memberikan jalan keduanya untuk merajut tali kasih semakin dalam. Queensha merebahkan kepalanya didada bidang sang suami, sementara Dirga memeluknya erat dan seskali mengecupi kepala sang istri.
" Rumah ini siapa yang jaga? Nggak ada yang tinggal kok rapih dan bersih?" Queensha membuka suara setelah beberapa saat terjadi keheningan.
" Seminggu sekali aku nyuruh orang buat bersihin rumah ini." Balas Dirga.
" Siapa?" tanya Queensha kepo, perempuan itu mendongkak keatas menatap sang suami.
Dirga mengecup kening Queensha sekilas sebelum menjawab, " Tetangga belakang rumah ini, Mak Ikah namanya."
Queensha mengangguk mengerti, bibirnya mengerucut membentuk huruf o. Tidak tahan melihat bibir bengakak sang istri yang semakin merah cerry, Dirga mengecup bibir Queensha.
Queensha merengut lucu karena kesal Dirga main sosor aja dan laki-laki itu malah terkekeh ringan. Queensha berpindah menjadikan lengan Dirga yang dijadikan bantal, tangannya melingkari dipinggang Dirga. Memeluk suaminya dari sampaing.
" Pengen ke kebun strawberry." Kata Queensha yang kembali teringat dengan hal itu.
Dirga menyerongkan tubuhnya ke hadapan Queensha, menjadikan mereka berpelukan dengan saling berhadapan.
" Iya nanti, ini kan masih hujan." Ucap Dirga sambil mengelus pipi Queensha merona merah.
" Awas kalau nggak jadi." Intimidasi Queensha pada suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Nikah
Romanzi rosa / ChickLitMenjadi anak tunggal membuat seorang Queensha memiliki sifat manja. Apalagi dia adalah satu-satunya cucu perempuan dalam keluarga. Semua orang dikeluarganya menjadikan Queensha sebagai ratu. Segala permintaannya pasti dituruti. Termasuk saat dia men...