Menjelang siang rumah Enin sudah ramai, kerabat yang datang dari jauh sudah tiba dan rencananya akan menginap di rumah itu. Selain untuk menghadiri pernikahan Siska - cucu dari adiknya Enin - kebetulan sekali bertepatan dengan nikah Queensha yang dadakan. Para menantu Enin sangat sibuk di dapur. Ba'da ashar nanti akan diadakan selamatan pernikahan dadakan Queensha. Meskipun sederhana tapi itu lebih baik daripada tidak selamatan sama sekali.
Sofa yang ada di setiap ruangan sudah dipindahkan oleh para lelaki agar ruangan lebih luas untuk para tamu yang di undang nanti. Aki dan Enin duduk menyambut para kerabat yang datang di rumah tamu.
Queensha sendiri tidak ada membantu sama sekali, dia sibuk bermalas-malasan sambil main ponsel. Rebahan di sofa yang ada di belakang rumah, memperhatikan orang yang hilir mudik bekerja mempersiapkan acara. Sesekali bermain dengan anak kakak sepupunya kalo dititipkan padanya.
"Enak banget lo santai-santai sementara yang lain kerja, " Bagas datang bersama Dirga entah dari mana.
"Bodo amat. " acuhnya. Lagian nggak ada yang menyuruhnya melakukan sesuatu.
Bagas duduk di sofa yang tidak jauh dari Queensha, melihat hal itu Queensha buru-buru bangun. Merebahkan diri di sofa yang ditempati Bagas, dan menjadikan paha Bagas sebagai bantal. Sontak saja laki-laki itu langsung protes.
"Eh apa-apaan lo, sana! Ngapain tiduran di paha gue?! " Bagas mendorong kepala dan badan Queensha agar menyingkir.
"Itu suami lo nganggur ngapain tidur di paha gue segala."
"Dih ogah. Diem deh Bagas gue mau tidur. "
"Sofa masih banyak yang kosong, suami lo nyantai. Lo malah ganggu gue! " sebal Bagas.
Uwa Rina datang dari arah dapur memanggil nama putranya.
"Bagas? "
"Apa Ma? "
"Tolong ambilin kue basah di Bi Empon, tadi pagi Enin pesen kue sama beliau tapi katanya nggak ada yang nganterin ke sini. "
"Aduh Ma, Bi Empon siapa aku nggak tau. Rumahnya juga dimana. "
"Mama juga nggak tau, itu Enin nyuruh kamu. Katanya rumahnya yang di dekat kantor desa ada gang, masuk ke situ. Kamu tanyain aja sama orang rumah Bi Empon tukang kue basah dimana. "
"Nggak mau ah, takut nyasar! "
Uwa Rina berdrcak, " Kamu ini--"
"Biar saya yang ambil aja Tante, saya tahu rumahnya. Sekalian mau pulang dulu ambil baju. " imbuh Dirga.
Uwa Rina tersenyum pada Dirga dan mengangguk. "Makasih ya Dirga. "
"Habis sholat dzuhur ya Tan ngambilnya, nanggung ini baru adzan. "
"Iya, nggak papa. "
"Minggir lo, gue mau sholat ke musola." Bagas kembali menyingkirkan Queensha dari pangkuannya, kali ini berhasil.
Dirga dan Bagas pergi ke musola.
Baru juga Uwa Rina akan kembali ke dapur lagi, Mami Queensha menyusul. Menanyakan siapa yang akan mengambil pesanan kue basah.
"Bagas mau disuruh ngambil kue nya Teh? " tanya Mami Queensha pada Uwa Rina.
"Nggak Vin, takut nyasar katanya. "
"Terus yang ngambil siapa? "
"Mantu kamu, untung Dirga mau. Katanya sekalian mau ngambil baju. "
"Asha ikut juga sana, biar ada kerjaan. Jangan leha-leha aja. Biar tau juga rumah Dirga. " seru Mami Queensha pada anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Nikah
ChickLitMenjadi anak tunggal membuat seorang Queensha memiliki sifat manja. Apalagi dia adalah satu-satunya cucu perempuan dalam keluarga. Semua orang dikeluarganya menjadikan Queensha sebagai ratu. Segala permintaannya pasti dituruti. Termasuk saat dia men...