Mendadak Nikah 10

51.4K 2.5K 32
                                    


Malam semakin larut, jam menunjukan pukul sepuluh malam. Namun, di rumah Aki masih sangat ramai. Keluarga besar sudah berkumpul, kini sedang mengobrol satu sama lain. Sementara yang muda-muda tengah bakar-bakar ikan, suasana di rumah Aki yang biasanya sepi dan dingin kini terasa hangat. Besok pernikahan cucu dari adiknya Enin berlangsung, rumah tuan rumah sudah penuh dan sebagian lagi di rumah saudara yang lain termasuk rumah Enin.

Setelah kejadian tadi sore yang membuat Queensha malu setengah mati, lalu secepatnya Queensha menyeret Dirga keluar. Mengususir suaminya sendiri dari kamarnya karena kepalang malu aib dimasalalunya dibahas lagi, bahkan oleh Dirga sendiri sebagai orang yang bersangkutan.

Muka badmoodnya masih kentara sekali terlihat diwajahnya. Setiap tidak sengaja bertatapan dengan Dirga, Queensha langsung memberikan tatapan sinis bin tak sukannya. Sementara Dirga sendiri biasa saja, seolah tidak menganggap kejadian itu terjadi dalam hidupnya.

" Asha mau ikan yang mana?" tanya Fahmi yang membakar ikan bersama Bian.

" Nggak mau ah Kak." Jawab Queensha, badmood nya masih belum reda juga. Padahal ikan yang sudah dipanggang Fahmi dan Bian itu sanggat menggoda imannya, apalagi ikan bakar adalah salah satu makanan favoritnya.

" Loh kenapa? Tumben nggak mau." Tanya Bian.

" Males bersihin durinya." Jawabnya asal.

Sebenarnya Queensha nggak males-males banget buat pisahin durinya, tapi dia harus melewati Dirga untuk sampai tempat memanggang ikan. Queensha males sama Dirga bukan sama duri ikan.

Queensha semakin merapatkan cardigan rajutnya karena udara semakin dingin. Dia duduk sendiri diatas sofa agak jauh dari para sepupunya yang tengah menikmati ikan bakar. Queensha tergoda, mau makan ikan bakarnya juga tapi gengsinya tinggi juga. Untuk mengalihkan dari godaan ikan bakar Queensha khusu bermain game dan seskali membuka akun social media nya.

" Dimakan, keburu dingin." Queensha mendongkak, melihat orang yang meletakan ikan bakar yang sudah bersih dari durinya diatas meja depan Queensha duduk. Laki-laki itu pergi sebelum Queensha berbicara sepatah kata pun.

" Cieee yang udah punya suami, males makan ikan karena ada durinya langsung dikasih ikan yang durinya udah dibersihin. Romantis banget sih Dirga." Dari Bagas yang menggoda Queensha itu sudah jelas siapa yang memberikan satu piring ikan bakar yang sudah bersih tanpa duri itu.

Queensha mendelik, entah pada Bagas yang terus menggodanya atau pada Dirga yang menatapnya dari tempat dia duduk sebelumnya. Tatapan Dirga seolah berbica bahwa Queensha agar segera makan ikan bakar yang dibawakannya itu. Namun, Queenhsa masih keras kepala, dia mengabaikan ikan bakar diatas meja itu dan melanjutkan memainkan ponselnya.

Wangi dari ikan bakar didepannya ini hampir membuat Queensha menyerah, dia hamper gagal untuk tidak menyentuh ikan bakar tersebut. Sesekali dia mengintip ikan bakar itu dari balik ponselnya. Sumpah demi apapun ikan bakar itu terlihat menggoda apalagi sudah tidak ada durinya. Tinggal dia makan selagi masih hangat.

Beberapa detik menatap ikan bakar tersebut, iman Queensha akhirnya terjatuh juga. Gengsinya berhasil dikalahkan oleh godaan ikan bakar. Memejamkan matanya sejenak, Queensha melihat-lihat sekeliling, memastikan tidak ada yang melihat dirinya tengah memakan ikan bakar pemberian Dirga. Dirasa situasi sudah aman, Queensha memakan ikan bakar itu dengan lahap. Berabe jika ada yang melihat, dia akan menjadi bahan guyonan para sepupunya. Jangan sampai pula Dirga melihatnya, bisa jatuh harga dirinya.

Setelah menandaskan ikan bakar tanpa duri itu, Queensha bergegas masuk ke dalam rumah lewat arah dapur. Piring bekas ikan itu Queensha biarkan tergeletak ditempat yang tadi biar orang lain menyangka kucing yang memakannya bukan Queensha.

Mendadak NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang