Hallo teman-teman
Selamat bermalam mingguan bagi yang punya pasangan... Yang nggak punya, yang dirumah aja, yang malam minggunya hujan nggak bisa keluar sama ayang, yuk baca cerita ini sambil rebahan aja Wkwkwk.
Jangan lupa buat vote dan coment, follow juga biar aku nambah semangat update nya hahahahhh... Terimakasih yang udah vote dan coment di part sebelumnya, dan udah follow juga.
Semoga suka sama part ini, selamat membaca....
Queensha benar-benar ngambek setelah diterkam oleh Dirga untuk yang ketiga kalinya hari ini, perempuan itu benar-benar kelelahan setelah melayani suaminya yang tidak ada puasnya. Bahkan Dirga samapi lupa bahawa istrinya butuh makan sehabis digempur olehnya. Berakhirlah tepat pada jam dua belas siang mereka baru turun ke lantai bawah untuk sarapan yang disatukan dengan makan siang.
Meski masih ngambek perempuan itu masih menerima bantuan suaminya yang menuntunnya berjalan akibat rasa tidak nyaman yan masih ada diarea sensitifnya.
Bi Iis yang melihat Queensha berjalan mengangkang tentu saja kaget dan ingin tahu istri majikannya kenapa. Namun saa akan bertanya Bi Iis melihat Dirga yang memberikan isyarat untuk tidak bertanya. Peremuan yang rambutnya sudah mulai memutih itu mengangguk setelah beberapa saat mencerna apa yang sudah terjadi. Awalnya Bi Iis mengira Queensha terjatuh, tapi melihat aura kebahagiaan yang terpancar dari pasutri itu Bi Iis mengerti. Apalagi raut wajah Dirga yang berseri-seri dan senyum tak lepas dari bibir laki-laki itu. Semuanya tergambar jelas dengan rambut mereka yang masih basah disiang bolong begini dan baru keluar kamar ditengah hari.
Bi Iis melanjutkan perkerjaannya lagi setelah menyiapkan makanan untuk Queensha dan Dirga.
" Bisa nggak sih stop senyum-senyum nggak jelas, ngeri tahu nggak kayak orang kesurupan." Ujar Queensha sambil menaruh piring makan untuk suaminya.
Tidak merasa tersinggung Dirga semakin melebarkan senyumannya, " Orang aku lagi bahagia juga."
" Bahagia diatas penderitaan istri." Sinis Queensha yang langsung mengundang kekehan suaminya.
Queensha benar-benar sangat menggemaskan kalau lagi ngambek begini. Dirga sadar sih sama kesalahannya yang terlalu lupa segalanya, tapi gimana dong dia benar-benar hilang kontrol saat berhadapan dengan Queensha yang menggoda imannya. Kalau idak endengarsuaa perut Queensha yang kerocongan dan perutnya pun minta diisi, Dirga pastikan dia akan mengurung Queensha dikamar seharian. Ah, indahnya hari ini. Dirga jadi kepikiran saran Bagas untuk membawa Queensha hanymoon tapi kemana ya...
" Ya maaf, habisnya kamu bikin aku ketagihan sih." Ucapnya lalu mengerling genit pada istrinya yang nampak malas menghadai sikap Dirga yang baru dia ketahui ini.
" Ketagihan sih ketagihan, tapi perlu inget juga istrinya itu manusia yang punya rasa capek. Apalagi ini pengalam pertman aku, harusnya kamu kasih aku jarak jangan digempur samapi habis."
Raut wajah Dirga yang semula berseri kni mendung saat diomelin istrinya, benar seharusnya dia memberikan Queensha jangka. Ini pengalaman pertama untuk mereka, tentunya Queensha belum terbiasa dengan hal ini.
" Maaf." Ujar laki-laki itu yang sekarang merasa bersalah.
" Jatah kamu minggu ini udah habis, jadi jangan minta lagi sebelum minggu depan." Ucap Queensha yang kemudian menyuapi makanan kedalam mulutnya.
" Ih kok gitu?" tentu saaja Dirga langsung protes pada istrinya, masa baru sekali udah disuruh tunda dulu sampai beberapa hari.
" Kamu punya kuota tiga kali dalam seminggu, dan hari ini kamu udah habisin semuanya. Tunggu aja minggu depan." Ujar Queensha yang akan mengatur jadwal berhubungan mereka. Yang dia tahu tidak baik kalau terlalu sering.
" Nggak mau." protes Dirga setengah merengek manja, laki-laki itu menaruh sendok makan yang sedang dia genggam dan focus menatap pada istrinya dengan tatapan mengiba.
" Dan aku nggak mau tahu." Queensha memeletkan lidahnya membuat sang suami mendengus tidak terima.
" Oke seminggu tiga kali, tapi satu harinya tiga ronde kayak hari ini. Mau nggak mau kamu harus mau titik, nggak ada bantahan." Putus Dirga, oke lah kalu nggak setiap hari. Tapi, seharinya cuma satu ronde ya nggak mau lah Dirga.
" Ih enggak ya..?" Queesnah tidak terima.
"Kalau kamu nggak mau, berarti kamu nyuruh aku buat jajan diluar." Ujar Dirga yang kembali memakan makanannya.
" Awas aja kalau berani." Perempuan itu menatap tajam sang suami yang bersikap cuek, nggak takut apa Queensha marah.
" Ya udah terima aja keputusan aku, biar cepet jadi Dedek utun diperut kamu." Ucapnya sambil mengelus perut Queensha yang masih rata.
" Terserah." Sewotnya terpakasa mengiyakan, daripada Dirga benar jajan diluar. Nggak maulah Queensha kalau itu terjadi, mitamit. Apalagi suaminya ini banyak yang naksir.
Dirga tersenyum penuh kemenangan, lain halnya dengan wajah sang istri yang mengkeruh.
" Kecebong yang tadi udah ada yang jadi belum ya?" tanya Dirga random karena suasana makan mereka menjadi heing. Dirga nggak suka itu, jadi dia ajak bicara Queensha yang masih menampilkan raut kesal diwajahnya.
" Ngaco, ya belum lah. Palingan masih balalapan disana, syukur kalau langsung ada yang langsung nyaut dan jadi. Tapi nggak mungkin bisa sih, masa baru sekali langsung jadi." Balas Queensha menanggapi kerandoman Dirga.
" Bisa aja sih, siapa tahu bibit aku bibit unggul. Meski sekali bisa langsung jadi." Sahut Dirga dengan penuh percaya dirinya.
" Semoga aja sih, jadi kalau udah ada yang jadi kamu nggak akan aku kasih jatah lagi." Guyon Queensha langsung mendapat delikan tajam dari suaminya.
" Queensha, nggak ada yang kayak gitu ya!" ujar Dirga menanggapinya dengan serius.
" Dih sekarang aja manggilnya Queensha, perasaan tadi malem manggilnya sayang-sayangan deh. Lelaki emang penuh modus."
Dirga tersenyum geli melihat istrinya membahas hal ini, " Kenapa? kamu pengen aku panggil sayang setiap waktu?"
" Enggak tuh." Elak Queensha, padahal dalam hati mengharapkan banget. Dia jadi keenakan gitu dengar Dirga manggil dia sayang, hatinya suka ada sensasi menyenangkan setiap Dirga memanggil dengan sebutan itu. Queensha kan kepengen setiap Dirga panggil manggilnya kayak gitu, jangan cuma pas ada maunya doang.
" Gengsi, padahal mah mau banget iya kan?"
" Enggak, apaan sih. Biasa aja juga nggak papa aku mah." Pura-pura padahal ngarepin banget.
" Halah, ya udah deh sayang." Queensha tidak bisa untuk tidak senyum menggoda istrinya yang kelihatan sekali salting saat dirinya memaggil sayang.
" Geli ih Dirga dengernya." Ujar QUeensha yang malu-malu meong. Pipinya sudah merona merah digoda sang suami.
" Yang geli-geli suka bikin keenakan." Ujar Dirga ambigu.
Queensha melotot dengan wajah bersemu yang namapak sangat menggemaskan dimata Dirga. Dirga jadi pengen bawa Queensha ke kamar lagi lalu dikurung seharian di kamar berdua. " Apaan sih Dirga, ngeres banget otak kamu. Perlu disapuin otaknya."
" Emang apa yang ada diotak aku sampai kamu bilang ngeres segala. Kamu kali yang mikirnya ngeres."
Queensha jadi gelagapan dibalikin gitu oleh Dirga, sementara suaminya itu tidak tahan lagi untuk tertawa melihat wajah Queensha yang super gemesin. Dirga menyubit pipi kemerahan Queensha karena tidak bisa tahan menhan kegemasan yang berakhir istrinya manyun, lalu sedetik beriutnya Dirga mengecup bibir mengerucut istrinya yang seperti minta dicium itu padahal merajuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Nikah
ChickLitMenjadi anak tunggal membuat seorang Queensha memiliki sifat manja. Apalagi dia adalah satu-satunya cucu perempuan dalam keluarga. Semua orang dikeluarganya menjadikan Queensha sebagai ratu. Segala permintaannya pasti dituruti. Termasuk saat dia men...