Mendadak Nikah 38

38.6K 2.3K 113
                                    


Hallo teman-teman,

Yukk ramaikan malam minggu yang sepi ini sama vote, coment, dan follow kalian.

Terimakasih sudah bersabar menunggu cerita ini up date, kalian hebat sekaliiiii sabar dan bertahan  menunggu cerita ini. Kalo sudah nggak tahan pengen tahu ending cerita ini ke KARYAKARSA aja yukk, disana sudah lengkap selengkap-lengkapnya.

Terimakasih sudah vote dan coment di part sebelumnya. Nggak mau terlalu panjang berbasa bari, mari langsung baca aja cerita ini. Awas jangan lupa vote, coment, dan follow.

Selamat membaca dan semoga suka.












Tidak terlalu pagi Queensha diantarkan ke rumah Enin, biar perempuan itu ada teman saat dirinya bekerja. Hari ini ada panen di kebun sayurnya, Dirga harus kesana membantu dan memantau para pekerja. Bi Iis hari ini izin tidak masuk, suaminya nganter suaminya cek up ke rumah sakit. Jadi, kalau di rumah Queensha pasti sendirian.

Sampai di halaman rumah Enin ada Bagas yang sedang memanaskan mobil, laki-laki itu akan pulang sebentar lagi. Menginap satu hari setelah mengantarkan barang-barang Queensha sekalian mengantar Enin dan Aki pulang. Sepupu Queensha itu tersenyum mengejek melihat kedatangan kedua sejoli yang baru tadi malam keciduk dia.

Queensha sih pas baru lihat wajah Bagas langsung masang wajah judesnya. Bagas itu usil udah pasti Queenhsa akan terus dia godain.

" Cieee..." seru Bagas yang langsung dapat tatapan tajam dari Queensha yang berlalu masuk ke dalam rumah. Dirga sih geleng-geleng kepala ngelihat lingkah mereka yang suka bertengkar tapi kadang manis juga sebagai saudara.

" Gue kira kalian nggak akan keluar kamar seharian." Ujar Bagas saat Dirga mendekat ke arahnya. Laki-laki itu menyodorkan sebungkus rokok yang sudah terbuka, menawari Dirga yang langsung diambil suami Queensha itu.

Kedua laki-laki yang bersahabat sejak masa putih abu-abu itu duduk bersisian dengan diberi jarak oleh secangkir kopi milik Bagas di teras rumah.

Dirga menyalakam rokoknya terlebih dahulu lalu menydotnya dan menghembuskan asapnya sebelum membalas ucapan Bagas, " Baru jinak dia, santai aja lah nanti juga bisa. Berkat banntuan lo juga kan dia begitu." Bagas mengangguk membenarkan dia yang sudah bantu menyadarkan Queensha. " Thanks." Lanjut Dirga.

" Kayak sama siapa aja sih lo." Bagas ukut merokok.

Dirga menerbitkan semyuman tipis, dia jadi teringat lagi apa yang mereka lakukan dari tadi malam sampai subuh tadi. Perasaanya berbunga-bunga mengingat itu semua.

" Kenapa lo senyum-senyum gitu? Ngeri gue lihatnya, masih kebayan rasanya?" Dirga melirik sekilas pada Bagas, tidak menjawab pertanyaan temannya. Pandangannya lurus menatap ke depan sambil menyesap rokonya, senyuman tertahan dibibirnya.

" Lo nggak mau cerita sama gue kali ini Ga? Tega ya kalau yang manis-manis lo pendem sendiri." Bagas berdecak tak suka, pura-pura merasa tidak dianggap lagi.

" Privasi Gas, yang jelas rasanya..." Dirga tidak melanjutkan ucapannya, laki-laki itu malah tertawa entah kenapa. Bagas jadi beneran ngeri.

" Rasanya apa?"

Mendadak NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang