Mendadak Nikah 27

39.8K 2K 77
                                    


Hallo, teman-teman

Apa kabar?? Pada kangen cerita ini nggak sihhhh???

Semoga part ini nyambung sama part sebelumnya ya, mau ngasih tahu dulu kalau syarat  dari Dirga itu adanya di part sebelumnya tapi cuma ada KARYAKARSA aja. Yang mau mampir kesana mangga aku tunggu. Semoga part ini tidak mengecewakan dan kalian suka.

Terimakasih sudah vote dan coment di part sebelumnya, jangan lupa di part ini juga vote dan coment yang banyak. Aku tunggu yaaa...

Follow juga dong akun aku, susah banget sihhh minta kalian follow akun aku (pengen nangis deh).

Udah segitu aja, selamat membaca guys...














Semakin memasuki rumah Queensha semakin berjalan cepat diikuti teman-temannya yang cengengesan. Jantungnya derdegub kencang setelah kejadian itu. Tubuhnya terasa merindiring. Ada rasa kesal namun bukan marah seperti waktu itu, ini lebih ke malu aja. Rasanya Queensha sudah tidak punya muka di depan Dirga.

" OMG... mata gue udah nggak suci lagi ngelihat adegan live tadi." Teriak Asifa tertahan.

" Gue ngerasa baru nonton drama korea versi nyata ini, sumpah demi apapun gue baper banget lihatnya." Sahut Karin.

" Demi apapun gue nggak nyangka si Dirga bisa bikin adegan romantis kayak begitu, itu beneran bukan sih si Dirga kanebo kering. Kok bisa dia kayak gitu." Ucap Indah.

" Dibalik sikap pendiemnya ternyata oh ternyata..." Karin berdecak tidak menyangka dengan tindakan Dirga yang bikin jomblo kayak mereka blingsatan.

" Beneran Dirga bukan sih dia, beda banget nggak kayak dulu. Sekarang mukanya mesum lihat Queensha, dulu mana mau dia ngelirik Queensha." Sahut Asifa.

" Beneran lah si Dirga, lihat tadi pas introgasi kita tatapan intimidasinya percis banget sama waktu dulu Queensha suka ngasih bekel. Masih ngeri, malahan sekarang ngeri banget." Kata Indah.

" Lo ngerasa itu masih Dirga yang dulu kan Sha?" tanya Karin.

" Sst... " saat dipertengahan anak tangga Queensha berbalik. Satu jari tangannya di depan bibirnya menyuruh teman-temannya untu diam.

" Diem kalian jangan bahas itu. Sekarang waktunya kalian bantuin gue packing baju lalu langsung cow pergi. Gue nggak mau ketemu sama si Dirga lagi." Ucap Queensha.

Ketiga teman Queensha itu mengerutkan keningnya bingung.

" Kenapa?" Asifa yang bersuara mewakili teman-temannya.

"Kalian nggak ngerasain apa yang gue rasain." Jawab Queensha.

" Ya iya lah kita nggak ngerasain, orang lo yang dikecup si Dirga. Kita mana tahu rasanya." Sahut Asifa sambil cekikikan.

" Pasti lo malu makanya nggak mau ketemu si Dirga, ayo ngaku?" ucap Indah.

Queensha tidak membalasnya, perempuan itu melanjutkan langkahnya menaiki tangga. Diikuti teman-temannya sambil bernyanyi-nyanyi dengan suara pas-pasan.

" Jantungku berdebar-debar..." ketiganya terus menyanyikan lirik itu, sengaja menggoda Queensha.

Queensha memasuki kamarnya masih diikuti teman-temannya yang masih menggodanya. Dia mengambil koper miliknya, untung Queensha tidak membongkar semua isi kopernya. Jadi dia tidak perlu repot-repot membereskan semuanya lagi.

" Eh kita nggak papa masuk ke kamar kalian berdua?" tanya Karin yang lagi duduk diatas Kasur bersama Asifa dan Indah. Sementara Queensha sedang membereskan barang bawaannya tanpa bantuan sahabatnya.

" Nggak masalah. Kamar dia dilantai bawah." Jawab Queensha.

" Jangan bilang kalian pisah kamar." Tebak Indah tepat sasaran, Queensha menganggukan kepalanya membenarkan itu.

Sontak ketiga temannya membulatkan mata, " Kenapa?" tanya Karin.

" Gue yang ngerasa belum nyaman satu ruangan sama dia, dan dia mengerti hal itu. Ini semua tuh terlalu cepat dan mendadak buat gue dan gue belum siap."

" Syukur deh kalau si Dirga ngertiin lo." Balas Indah.

Keempanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Queensha membereskan barangnya yang akan dia bawa dibantu Indah, lalu Karin dan Asifa asik berselfie di balkon kamar itu. Sebelumnya mereka berdua sudah meinta izin terlebih dahulu untuk berfoto pada Queensha.

" Disini sinyal bagus juga ya..." ucap Karin ketika masuk ke kamar lagi, meninggalkan Asifa yang masih berfoto dibalkon.

Queensha mengangguk, " Iya, sekarang kampung ini udah maju. Meskipun jauh dari kota tapi sekarang mulai modern. Gue juga baru tahu perubahan disini, dulu alasan gue nggak mau kesini ya karena disini susah sinyal, mau nelfon aja harus nyari tempat dulu yang ada sinyalnya. "

" Rumah Dirga ini cocok buat healing. Btw, lo yakin bakal tahan tinggal disini? Jauh dari mall loh Sha." Sahut Asifa yang baru masuk kamar setelah puas berselfie ria.

" Sekarang Queensha udah punya suami, kemana juga harus ikut. " ucap Karin menimpali.

" Nggak papa lah, nyari suasana baru." Ujar Indah.

Sebenarnya Queensha tidak mendengarka perkataan mereka. Mungkin tubuhnya ada disini, namun fikirannya berkelana entah kemana. Fikirannya bekecambuk memikirkan segala hal. Termasuk saat dengan beraninya tadi Dirga memeluk pinggangnya dan mengecup sudut bibirnya. Sumpah demi apa pun perlakuan spontan Dirga itu memporak-prandakan hati Queensha.

Bisa-bisanya laki-laki itu berbuat begitu didepan teman-temannya, apa Dirga tidak takut Queensha akan marah dan pergi darinya. Sentuhan Dirga masih terasa menempel ditubuhnya, pinggannya yang direngkuh dan bbirnya yang dikecup menghasilkan sensasi berbeda. Queensha baru pertama kali merasakan hal ini dan rasanya luar biasa mendebarkan jantungnya. Bahkan saat ini pun jantung Queensha masih berdetak tidak normal. Selain itu ada sensasi geli-geli yang membuat Queensha ingin berteriak.

" Aarghhhh..."

" Sha, lo kenapa?" tanya Indah, dia dan kedua temannya tersentak kagetmendengar Queensha yang tiba-tiba teriak.

Tanpa sadar Queensha berteriak mengingat momen tadi saat Dirga merengkuh pinggangnya dan mengecup sudut bibirnya.

" Sha lo kesurupan?" tanya Asifa polos.

Queensha gelagapan ditatap horror seperti itu oleh teman-temannya. Dia juga tidak sadar sudah berteriak, padahal dia niatnya mau teriak dalam hati aja. Tapi, ini malah keluar.

" Itu anu... G-gue mau mandi dulu. Takutnya kemalaman dijalankan?" ucapnya gugup.

Dengan gerakan cepat Queensha melesat masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan teman-temannya yang kebingungan ngelihat tingkahnya yang jadi aneh.

" Kenapa sih dia?" gumam Karin yang masih bisa didengar Asifa dan Indah, kedua perempuan itu mengedikan bahu. Mereka juga tidak tahu Queenhsa kenapa.

Mendadak NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang