Mendadak Nikah 47

42.6K 2.7K 311
                                    

Hallo teman-teman

Aku datanggg, siapkan amunisi kalian buat maki-maki Dirga. Siap-siap keluarkan kata-kata untuk Dirga, waktu dan tempat dipersilahkan.... Hahahahhh

Nggak kerasa guyss cerita ini sebentar lagi tamat, sedih banget rasanya akan berpisah sama kalian yang baik, selalu supoort dan dukung aku. Rasanya nggak rela banget pisah sama kalian :(

Terimakasih sudah ngasih vote dan komen, terimaksih sudah memberikan aku semangat. Maaf banget aku belum bisa bales komen kalian, tapi jujurly aku selalu seneng dan antusias baca komen dari kalian kok. Apalagi di part sebelumnya kalian marahin si Dirga, hehehh. 

Oh iya, tolong follow juga instagram aku dong,  Mayaris_NS.

Nggak mau banyak cincong, selamat membaca dan semoga suka. Sampai ketemu di malam minggu nanti :)




















Masih teringat jelas dalam telinga Queensha bagaimana orang-orang membandingkan dirinya dengan perempuan itu, percakapan ibu-ibu di warung yang membicarakan dan membandingkan dirinya dan perempuan itu terus berputar-putar dalam ingatannya.

" Neng Agis katanya udah pulang kesini."

" Terus gimana kan A Dirga mah udah nikah sama perempuan dari kota itu."

" Ah palingan ditinggalin, pasti A Dirga bakalan milih Neng Agis kemana-mana."

" Iya, A Dirga lebih cocok sama Neng Agis atuh daripada perempuan kota itu. Neng Agis mah ramah nggak kayak perempuan itu kalau ketemu nggak bilang punten atau senyum. Kalau jalan lempeng aja."

" Padahal mah dulu langsung nikah aja, udah dilamar ini sama A Dirga nya tapi Neng Agis malah lanjutin sekolah ke Jakarta. Kalau nikah sama A Dirga kan enak, nggak usah ngapa-ngapain semuanya terjamin. Apalagi Neng Agis udah sebatang kara. Sekarang yang enak orang kota itu."

" Biar sebanding meren sama A Dirga yang tamatan kuliahan."

" Terus istrinya A Dirga itu kuliahan juga apa nggak? Nggak kerja juga apa gimana tinggal di kota teh."

" Kayak nya nggak ngapa-ngapain orang anaknya Pak Sumarna, orangtuanya serba ada gitu ngapain kerja."

" Kasihan ya Neng Agis, pulang-pulang calon suaminya udah nikah sama oranglain."

" Laki-laki mah bisa atuh kan nikah lagi, punya istri dua nggak masalah toh hartanya A Dirga banyak nggak bakal kekurangan. Istri A Dirga nya kan belum hamil juga sampai sekarang. Siapa tahu nikah sama Neng Agis langsung punya anak."

" Eh iya ya dia belum hamil padahal udah nikah berbulan-bulan."

" Kenapa ya?"

" Nggak sehat kali perempuannya."

Sudah cukup sampai disana, Queensha tidak meneruskan menguping pembicaraan tiga orang ibu-ibu yang sedang sedang belanja di warung itu atau cuma ngegosip doang tanpa sengaja saat dia lewat akan pulang ke rumah. Queensha sudah tidak kuat mendengar kelanjutan pembicaraan mereka yang sangat menyakiti hatinya. Dia melanjutkan langkahnya melewati warung tempat ibu-ibu menggosip itu. Seketika mulut mereka berhenti berbicara saat Queensha melewati mereka.

Kenyataan dia belum hamil sedikit meski sudah berbulan-buan menikah sedikit mengganggunya, tapi dia tutupi itu semua agar tidak terlihat menyedihkan. Dirga tidak suka jika Queensha membahas mereka yang belum kunjung diberi amanah. Dirga tidak masalah Queensha belum hamil, laki-laki itu menyerahkan semuanya pada Allah. Tapi Queensha juga sebagai perempuan ada ketakuatan dalam dirinya belum kunjung hamil, karena dia tahu yang akan disalahkan adalah dirinya sebagai perempuan yang bagaimana mestinya mengandung bukan laki-lakinya.

Mendadak NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang