Hallo, teman-teman...
Sebelumnya aku ucapin Terimakasih banyak buat kalian yang selalu suport aku dalam bentuk apapun, terimakasih sudah membaca, memvote dan berkomentar di cerita aku.
Aku pernah balas salah satu komentar dari kalian, aku bilang akhir bulan ini cerita ini akan selesai tapi Mohon Maaf target itu tidak tercapai. Ada beberapa faktor di dunia nyata aku yang bikin aku jadi ngaret. Terimakasih sudah mau menunggu cerita ini sampai selesai.
Di KARYAKASA juga cerita ini baru masuk konflik, bagi yang berkenan membaca disana mangga aku tunggu disana.
Semoga part ini memuaskan kalian dan kalian suka, selamat membaca.
Bertepatan sehabis makan malam tukang urut langganan Mami datang, langsung saja Queensha yang badannya terasa remuk minta dipijit di kamarnya oleh perempuan paruh baya yang biasa memijit Mami nya sebulan sekali. Kurang lebih satu jam Queensha dipijit oleh perempuan paruh baya bernaman Mak Siti. Badan Queensha lumayan mendingan dari pada sebelumnya setelah dipijit Mak Siti, tidak terlalu remuk dan pegal. Hampir saja Queensha tertidur merasakan enaknya dipijit kalau tidak diajak mengobrol oleh perempuan paruh baya itu. Meski yang diobrolin Queensha tidak tahu dan tidak menegrti perempuan itu tetap membalas dengan sopan meski cuma iya iya saja.
Bertepatan Mak Siti keluar kamar Queensha setelah beres memijat perempuan itu Dirrga muncul dari arah tangga, Mak Siti menyapa sambil tersenyum ramah pada Dirga yang langsung dibalas Dirga mengangguk sambil tersenyum tipis. Tanpa mengetok pintu terlebih dahulu Dirga membuka kamar Queensha.
Sontak Queensha terkejut saat pintu kamarnya tiba-tiba terbuka. Perempuan itu masih menggunakan kain sarung perempuan yang digunakan saat dipijit tadi. Bukan itu saja Queensha sedang mengikat rambutnya, otomatis pemandangan itu membuat Dirga melotot.
" Agrhhh..." jerit Queensha mendapati Dirga yang membuka pintu.
" Bisa kan ketuk pintu dulu jangan nyelonong masuk, nggak sopan tahu nggak. Dua kali kayak gini. Nggak tahuorang lagi nggak pake baju." Semprot Queensha marah.
Dirga meringis tidak enak, " Ya maaf Sha, oke aku keluar dulu. Cepetan kamu ganti baju."
Laki-laki itu dengan cepat keluar dan menutup pintu kamar istrinya. Dirga tidak beranjak, laki-laki itu berdiri di depan pintu kamar Queensha sambil senyum-senyum nggak jelas. Dirga sabar menunggu istrinya mengganti pakaian.
Dirasa waktunya sudah cukup lama Dirga mengetuk pintu kamar Queensha. " Sha udah belum?"
Dari dalam Queensha tidak menjawab, pintu yang terbuka menandakan istri Dirga itu selesai mengganti pakaian.
" Apaan sih?" wajah Queensha sama sekali tidak ada manis-manisnya saat mebuka pintu.
" Mau masuk lah, mau tidur udah malem." Jawab Dirga santai.
" Bukannya nggak mau sekamar sama aku?" balas perempuan itu.
Dirga tidak langsung menjawab, dia menggaruk tengkuknya salah tingkah. Merasa gugup dan malu, laki-laki itu menjilat ludahnya sendiri, memang dirinya kan yang ingin tidur terpisan kok ini malah dia mau tidur sekamar sama Queensha. Bilangnya kan takut Queensha tidak nyaman tidur dengan dirinya, apa Dirga amnesia ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Nikah
ChickLitMenjadi anak tunggal membuat seorang Queensha memiliki sifat manja. Apalagi dia adalah satu-satunya cucu perempuan dalam keluarga. Semua orang dikeluarganya menjadikan Queensha sebagai ratu. Segala permintaannya pasti dituruti. Termasuk saat dia men...