9. That Man

52 11 0
                                    

-- Pagi hari --

"Apa kau akan baik-baik saja?" Tanya Ayah Eunji pada anaknya. 

"Iya. Hanya untuk hari ini aku akan menggunakan tongkat. Kau bisa mengantarku ke Rumah Sakit kan nanti, Ayah?"

"Iya. Aku akan pulang lebih cepat darimu dan menjemputmu lagi di sini"

"Kalau begitu aku akan turun sekarang. Terima kasih atas tumpangannya. Berhati-hatilah saat mengemudi lagi nanti" Eunji keluar dari pintu mobil dan sedikit kesulitan untuk berdiri dengan sebuah tongkat di tangannya.

Dia menunggu mobil berjenis carry pick up itu untuk menjauh terlebih dulu sebelum berjalan masuk ke dalam gedung kantor. 

"Hanya untuk hari ini.... Bersabarlah..." Ucap Eunji pada dirinya sendiri. 

Penampilan barunya itu pasti menarik perhatian banyak orang sekarang. Meskipun kaki palsunya masih terpasang, namun dia tidak bisa terlalu lama mengandalkan benda itu untuk digunakan sebagai tumpuan. Jadi dia memilih untuk menggunakan tongkatnya setelah sekian lama ini. 

"Selamat pagi... Selamat pagi...." Dia berusaha untuk tetap bersikap sopan pada beberapa karyawan yang berada satu lift dengannya. 

"Apa kau baik-baik saja? Apa yang terjadi?" Tanya karyawan wanita yang mengenalnya. 

"Kaki ku sakit dan tidak bisa dijadikan tumpuan, jadi aku harus menggunakan ini sekarang"

"Apa kau sudah memeriksanya ke dokter?"

"Sepulang bekerja aku baru akan ke rumah sakit"

"Semoga tidak terjadi hal yang buruk padamu. Berhati-hatilah"

"Terima kasih. Aku keluar lebih dulu" Eunji berjalan dari lift itu dan kembali bersikap sopan pada wanita tadi. 

Saat tiba di ruangan kerjanya pun, dia mendapat beberapa pertanyaan yang sama dan membuatnya harus memberikan tanggapan seperti tadi juga. 

"Oh? Ada apa denganmu? Kau baik-baik saja?" Kali ini giliran Bomi yang baru saja datang di sana. 

"Iya, aku baik-baik saja"

"Ada apa dengan kakimu?"

"Hanya kesalahan kecil saat pemasangan kemarin"

"Pemasangan? Ah, benar. Aku hampir lupa kalau kau sudah menggunakan kaki palsu sejak lama. Apa tidak terasa sakit?"

"Tidak. Tapi aku tidak bisa berjalan seperti biasa sekarang. Aku harus segera ke Rumah Sakit setelah pulang bekerja nanti"

"Kalau begitu, jangan menunda pekerjaanmu, Jung Eunji. Kalau ada yang masih tersisa nanti, biar serahkan saja padaku supaya kau bisa pulang lebih cepat hari ini"

"Aku tersentuh dengan bantuanmu itu. Terima kasih, Yoon Bomi"

Temannya ini tersenyum senang namun perlahan mulai memudarkannya begitu saja. Bomi juga terlihat memperhatikan sekitar untuk bisa melakukan pembicaraan lagi dengan Eunji. 

"Tapi, apa aku boleh bertanya sesuatu?"

"Ada apa?" Eunji baru saja mengutak-atik komputer di depannya. 

"Aku selalu penasaran sejak mengenalmu. Apa yang terjadi sampai kau bisa kehilangan kakimu itu?"

Gerakan tangan Eunji yang sempat sibuk di atas keyboard mulai terhenti. 

"Ka-kau tidak perlu menjawab kalau itu terlalu sulit untukmu"

"Tidak. Seharusnya aku menceritakannya sejak awal mengenalmu, Yoon Bomi. Kau tidak perlu merasa bersalah seperti ini. Aku mengalami kejadian itu di saat usiaku genap 9 tahun"

Dive Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang