14. Afraid

44 11 0
                                    

Sebuah kedai kembali menjadi tempat kegiatan makan malam Chanyeol bersama wanita yang datang bersamanya. Suasana tempat itu masih tidak terlalu ramai karena langit juga masih menunjukkan adanya peralihan waktu menuju malam. Chanyeol terlihat santai dalam memesan menu makanan sementara wanita yang sudah duduk di depannya hanya terdiam karena merasa sedikit gugup saat memikirkan lagi tentang apa yang akan mereka berdua bicarakan di sana. 

"Kita makan malam lebih awal karena ada banyak hal yang ingin ku bicarakan denganmu" Ucap lelaki itu lebih dulu. 

Eunji menegakkan duduknya dan mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan apapun yang akan diterimanya dari Chanyeol. 

"Apa kebiasaan mabukmu memang seperti itu?"

"Apa?"

"Kau mudah sekali mabuk hanya dengan beberapa gelas minuman saja dan masih bisa mengoceh tidak beraturan padaku saat ku coba membawamu pulang. Apa kau pernah menunjukkan kebiasaan itu di hadapan orang lain?"

"Ti-tidak. A-aku tidak pernah menerima ajakan seperti itu sebelumnya dan hanya meminum sedikit saat berada di rumah bersama Ayahku"

"Apa kau tidak merasa bersalah akan sesuatu?"

Eunji mencoba menebak arah pembicaraan mereka ini. 
"Ma-maaf.. Ka-kau harus merasakan repotnya membawaku pulang waktu itu"

Chanyeol terdiam kemudian menyilangkan kedua lengannya di depan tubuh. 

"A-apa aku melakukan kesalahan lain selain itu?"

Chanyeol masih terdiam namun akhirnya mulai berbicara kembali. 

"Tidak. Seharusnya aku yang menyampaikan permintaan maaf padamu terlebih dulu"

"Apa?"

"Aku......tidak tahu seberapa beratnya penderitaanmu selama ini. Aku yang menyebabkanmu berada di Rumah Sakit waktu itu sampai kau kesulitan menjalani aktivitas kembali setelah menyadari ada yang berbeda darimu"

Eunji mulai terdiam sejenak mengamati perubahan ekspresi wajah dari lelaki ini. 
"Kenapa kau kembali merubah sikapmu seperti ini?"

"Apa maksudmu?"

"Kau sangat aneh dan tidak konsisten dengan ucapanmu sendiri. Apa sekarang kau akan menyuruhku untuk berteman lagi padamu? Apa kau tidak ingat ucapanmu sendiri saat kita makan malam di rumahmu waktu itu?"

"Benar. Aku memang tidak bisa berteman lagi padamu karena rasa bersalah itu akan selalu muncul secara tidak sengaja"

"Lalu? Kenapa kau memilih olahraga renang untuk kau tekuni setelah peristiwa yang menimpaku itu? Aku mendengarnya dari cerita kedua orangtuamu"

"Apa mereka tidak mengungkapkan alasannya padamu?"

"Ka-kau berusaha menebus kesalahanmu padaku dengan cara itu"

"Benar. Waktu itu aku merasa sangat menyesal karena tidak berani mendekat ke arahmu dan membawamu keluar dari kolam itu. Aku dalam keadaan yang sangat takut sampai harus menunggu bantuan yang dipanggil kedua orangtuaku dari kejauhan. Aku banyak menangis saat melihatmu tenggelam dan tidak bisa ikut ke Rumah Sakit karena masih shock dan harus menjelaskan kejadian detailnya kepada tim penyelamat"

Eunji terdiam lama untuk mendengarkan lebih jauh ucapan lelaki ini. 

"Aku sempat gagal dalam seleksi atlet nasional dan itu membuatku frustasi karena tidak bisa menunjukkannya padamu. Setidaknya kalau aku menjadi atlet, kau akan bisa melihatku di televisi dan berpikir untuk menemuiku lagi setelah lama tidak bertemu"

"Sepertinya pemikiranmu itu sangat berbeda denganku"

"Apa?"

"Aku tidak akan menyangka teman masa kecilku yang bernama Park Chanyeol akan tumbuh tinggi seperti ini dan menjadi pelatih renang. Aku berpikir kalau kau sedang mengejekku saat aku tidak sengaja datang ke tempat pelatihan renangmu untuk pertama kalinya. Dan kalau kau menjadi atlet sekalipun, aku akan semakin membencimu karena kau dengan tenang bisa melanjutkan karier seperti itu sementara aku harus mengalami derita ini seumur hidupku"

Dive Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang