1. Childhood

239 21 0
                                    

Seorang anak perempuan berusia 8 tahun tampak senang memegang tangan wanita di sebelahnya. Hidupnya perlahan membaik setelah beberapa bulan yang lalu harus bisa menghadapi kenyataan mengenai Ibunya yang meninggal saat melahirkan adiknya. Dan sangat disayangkan, adik kecilnya juga tidak bisa bertahan hidup selama 24 jam sampai akhirnya harus menyusul Ibu mereka ke dunia lain.

"Eunji, apa kau ingin ubi panggang? Bibi akan membelikannya untukmu"

Anak itu menganggukkan kepalanya dengan semangat.

"Baiklah. Tunggu di sini dan jangan beranjak kemanapun"

Eunji kecil terlihat menurut dengan baik sampai bisa menunggu di sana sambil merapatkan kedua sarung tangan yang dikenakannya. Musim dingin tahun ini terasa berbeda karena suhu yang lebih menurun dibandingkan tahun lalu. Dan pengalaman berbeda juga di dapati anak ini karena untuk pertama kalinya akan merayakan Natal di rumah keluarga yang sudah lama mengenal mendiang Ibunya.

"Ini, makanlah dengan perlahan karena ubinya masih sangat panas"

"Terima kasih, Bibi"

Eunji menerima makanan hangat itu dengan kedua tangannya dan bisa membuat suhu wajahnya tidak terlalu dingin lagi saat mendekatkannya pada ubi itu. Selagi asyik meniup makanan dengan rasa tidak sabar untuk menyantapnya, tiba-tiba terdengar teriakan memanggil dari kejauhan di iringi dengan langkah kaki yang terburu-buru.

"Ibu! Ibu!"

Seorang anak lelaki yang berusia lebih tua satu tahun dari Eunji tampak mendekat.

"Kenapa kau tidak membelikanku ubi juga? Aku mau makan makanan yang sama dengannya"

"Kau bisa memakan punyaku" Ucap sang Ibu yang merupakan wanita di sebelah Eunji.

"Aku tidak mau. Aku ingin yang baru"

"Baiklah. Aku akan membelikanmu yang baru. Dimana Ayahmu?"

"Dia di sana"

Anak lelaki itu menunjuk ke arah yang dimaksud dan melihat seorang pria berlari kecil ditengah salju yang sudah memenuhi jalanan.

"Tunggulah di sini bersama Eunji. Jangan beranjak kemanapun, Chanyeol"

"Baik, Ibu"

"Lelahnya... Kenapa kau berlari kencang sekali tadi, Chanyeol? Kau bisa terjatuh dan melukai kepalamu" Ucap Ayahnya yang baru tiba di sana.

"Aku melihat Ibu memberikan ubi pada Eunji, jadi aku ingin memakannya juga"

"Ooo ubi. Aku juga ingin membelinya nanti untuk menghangatkan tubuhku"

Mendengar hal itu, Eunji sontak menyodorkan tangannya kepada pria ini.
"Paman, kau bisa memakan punyaku"

"Kau baik sekali, Eunji. Apa kau benar-benar akan memberiku ini?"

Anak itu menganggukkan kepalanya dengan senang dan pria itu juga memakan ubi langsung dari tangan Eunji. Entah kenapa anak itu bisa sedikit tertawa melihat tingkah konyol dari pria yang berusia sama dengan Ayahnya. Hal itu pun mengundang tawa juga dari Ayah Chanyeol karena menganggap Eunji sangat menggemaskan dengan responnya tadi.

"Kenapa kau bisa tertawa seperti itu?" Sang istri mendekat dan langsung memberikan ubi hangat pada Chanyeol.

"Eunji sangat lucu. Lihatlah"

Anak itu kembali tertawa saat ubi di tangannya habis dimakan oleh pria ini. Kedua pasangan di sana mulai ikut tertawa secara bersamaan. Mereka pun memuji kebaikan Eunji dan interaksi itu selalu menarik perhatian Chanyeol sejak tadi.

"Ayah, bisakah kau menggendongku? Sepatuku terasa longgar saat berlari tadi"

"Berjalanlah sendiri, Chanyeol. Kau sudah bukan anak kecil lagi"

Dive Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang