-- Keesokan harinya --
Tidak adanya sebuah motor yang terparkir menandakan kalau lelaki sang pemilik kendaraan roda dua itu belum juga datang di tempat bekerjanya. Yura tampak turun dari mobil lalu segera menuju ke dalam area kolam renang. Dia berpikir kalau dirinya lah yang kembali datang paling pertama setelah beberapa tahun ini mengelola tempat pelatihan tersebut.
"Oh? Kau sudah datang?"
Keberadaan Chanyeol di pinggir kolam sedikit mengejutkannya.
"Iya, kau terlambat beberapa menit hari ini"
"Aku tidak melihat motormu di parkiran tadi. Bagaimana bisa kau datang ke sini tadi?"
"Dengan kendaraan umum"
"Apa motormu kembali mengalami perbaikan?"
"Tidak. Aku hanya tidak bisa mengemudikan kendaraan apapun hari ini" Chanyeol terlihat selalu meregangkan punggungnya di sana dan melakukan gerakan pemanasan lain.
"Apa kau baik-baik saja?"
"Iya. Punggungku hanya terasa sangat pegal saat bangun tidur tadi"
"Kau seharusnya bisa tiba lebih siang kalau sedang merasa sakit seperti itu"
"Kenapa tiba-tiba sikapmu berubah, Kim Yura? Kemarin kau merasa marah padaku karena telah melanggar aturan di sini. Tapi sekarang, kau mulai bersikap baik padaku dengan mengucapkan saran seperti itu"
"Suasana hatiku sedang membaik karena sudah mendapat beberapa orang dewasa yang ingin berlatih renang di sini"
"Benarkah?"
"Iya. Mereka kebanyakan merupakan para mahasiswa yang ingin mengatasi ketakutannya pada kolam dan ingin mengikuti kegiatan renang yang biasa teman-teman mereka lakukan"
"Bagaimana bisa kau mendapat peserta latihan secepat itu?"
"Tempat mengajar Ibuku sering membagikan kertas berisi informasi mengenai phobia pada muridnya. Dan beruntung, dia memberitahuku mengenai hal itu kemarin. Jadi aku bisa segera merekomendasikan tempat ini kepada mereka yang mempunyai keinginan untuk berenang. Kau juga sebaiknya membantu pekerjaanku menjadi lebih mudah nanti"
"Aku pasti kesulitan memberikan selebaran yang kau kasih kemarin karena akan ada banyak orang yang menolak untuk ikut dalam pelatihan di sini. Aku tidak mempunyai banyak koneksi sepertimu" Chanyeol mulai berjalan mendekat sambil masih memegangi punggungnya
"Apa kau yakin bisa mengajar hari ini? Apa sakit di punggungmu sangat parah?"
"Tidak. Ini pasti akan hilang secara perlahan"
"Bagaimana posisimu tidur semalam sampai membuat punggungmu sakit seperti itu?"
"Ini bukan dikarenakan oleh hal itu"
"Lalu?"
Chanyeol terdiam sejenak karena memikirkan tindakannya sendiri semalam yang harus menggendong tubuh Eunji sampai tiba di rumah. Lalu muncul senyuman kecil di wajahnya.
"Bukan karena apa-apa. Aku akan ke ruang ganti sekarang
Yura menatap aneh ke arah lelaki itu. Dan masih tidak bisa menebak apapun mengenai ucapan dari Chanyeol tadi.
Tidak berapa lama kemudian, tempat itu di datangi pelatih lain dari berbagai macam usia. Kebanyakan dari mereka seusia dengan Chanyeol namun ada juga dua orang wanita yang lebih muda darinya.
"Apa-apaan ini? Bagaimana bisa kalian mengumpulkan data peserta latihan secepat ini?" Tanya Chanyeol sambil melihat ke arah kertas di tangannya.
"Tidak sulit kalau kau sudah dikenal sebagai pelatih renang di lingkungan sekitarmu. Seharusnya kita melakukan hal ini sejak awal karena banyak orang dewasa yang berminat untuk mengatasi ketakutan mereka di tempat seperti ini" Ucap rekannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dive Into You
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Park Chanyeol merupakan seorang pria yang berprofesi sebagai pelatih renang. Dia menjalani pekerjaannya itu karena adanya penyesalan pada kejadian di masa lalu. Dalam situasi yang tidak terduga, dia kembali bertemu dengan Eunji yang meru...