Eunji terbangun dalam keadaan setengah sadar. Dia juga harus segera mengikuti langkah Ayahnya untuk keluar dari rumah itu sekarang juga. Dia rupanya sudah tertidur terlalu lama di sana sampai malam kembali datang seperti ini.
"Terima kasih atas bantuanmu, Park Chanyeol. Kami akan pulang sekarang"
Lelaki itu membalas bungkukkan badan dari Ayah Eunji saat dia berjalan keluar dari pintu utama. Sementara wanita yang baru bangun tidurnya tadi masih berjalan menyeret dan tampak malas untuk menggerakkan kedua kakinya lebih jauh.
"Beristirahatlah lagi saat kau tiba di rumah"
Dengan kondisi kedua matanya yang setengah menutup, Eunji menghentikan langkah tepat di depan Chanyeol dan menatap lelaki ini dengan susah payah karena masih sangat mengantuk. Dia tidak ingat bagaimana bisa dibawa ke sana dan juga tidak tahu sudah berapa lama dia tertidur tadi.
"Apa kau bisa berjalan sendiri?"
Wanita itu hanya menghela nafasnya pelan dan melanjutkan langkahnya lagi. Langit malam di luar membuat kesadarannya perlahan pulih dan dia mengira kalau ini merupakan malam dimana dia keluar dari kelab malam. Kedua matanya sudah sepenuhnya terbuka saat mengingat kembali kalau dia dijemput sang Ayah sekarang. Dia menatap pria paruh baya itu yang sudah berada di mobil lebih dulu lalu mulai ikut masuk ke sana juga.
"Berhati-hatilah, Paman" Ucap Chanyeol saat kendaraan roda empat itu pergi dari rumahnya.
Sementara di dalam mobil, Eunji hanya bisa terdiam karena merasa khawatir kalau Ayahnya akan marah saat mendapati dirinya berada di rumah Chanyeol tadi. Atau bahkan kesal karena harus dibawa ke rumah orang lain terlebih dulu saat dirinya dalam keadaan mabuk.
"Ba-bagaimana Ayah tahu kalau aku berada di sana?" Tanya Eunji dengan suara pelan.
"Chanyeol menghubungiku pada dini hari. Dan aku baru bisa datang saat paginya. Kau harus berterima kasih padanya nanti karena sudah membawamu keluar dari kelab malam"
"Paginya? Apa maksudmu, Ayah? Bukankah ini masih hari Sabtu?"
"Apa yang kau katakan? Kau sudah tertidur di sana hampir 24 jam. Kalau kau ku biarkan terus seperti itu, kau mungkin akan melewatkan hari kerjamu besok"
"A-apa?" Eunji mulai merogoh dalam tasnya dan menemukan ponsel di sana. Dia melihat adanya perubahan hari pada layar dan membuatnya tidak bisa mengatakan apapun lagi sekarang.
"Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih pada Chanyeol nanti. Untung saja dia tidak keberatan saat tempat tidurnya digunakan oleh mu selama itu. Dan untung juga kau tidak sampai memuntahkan isi perutmu di sana. Berapa banyak gelas yang kau minum kemarin sampai bisa tertidur pulas seperti itu?"
"A-aku tidak tahu. A-aku tidak terlalu ingat, Ayah" Eunji mulai membalas beberapa pesan dari Bomi yang sebagian besar berisi pertanyaan apakah dirinya baik-baik saja setelah pulang dari kelab malam kemarin.
"Sebaiknya jangan pergi ke tempat itu lagi tanpa ditemani oleh Chanyeol. Aku sangat berterima kasih padanya karena dia telah menjagamu dengan baik. Kau juga harus mengucapkan hal itu nanti padanya"
Eunji sibuk dengan ponsel dan tidak menanggapi kalimat dari Ayahnya itu.
"Musim dingin akan segera tiba. Kau akan kembali menghadiri pertemuan keluarga besar dari mendiang Ibumu di tempat yang sudah ditentukan. Usahakan untuk membawa banyak pakaian bagus ke sana. Ku dengar, salah satu Kakak Ibumu akan memperkenalkanmu dengan lelaki kenalannya"
"Apa?" Wanita itu baru menoleh ke sebelahnya.
"Ikuti saja acara itu dengan baik. Mungkin kau akan mendapat pasangan yang tepat nanti di sana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dive Into You
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Park Chanyeol merupakan seorang pria yang berprofesi sebagai pelatih renang. Dia menjalani pekerjaannya itu karena adanya penyesalan pada kejadian di masa lalu. Dalam situasi yang tidak terduga, dia kembali bertemu dengan Eunji yang meru...