-- Sebuah rumah --
Rasa malas dan masih mengantuk harus membuat Chanyeol beberapa kali gagal untuk bangkit dari tempat tidurnya. Selama musim dingin masih berlangsung, dia lebih sering mengunjungi rumah orangtuanya sampai bisa menginap di sana. Seperti pagi ini, dia sudah membuka kedua matanya namun masih dalam keadaan berbaring di atas tempat tidur. Dari arah luar kamar selalu terdengar suara dari kegiatan masak Ibunya. Saat mengecek ponsel untuk melihat waktu yang tertera, Chanyeol segera beranjak dari kamar dan terburu-buru menuju ke pintu utama.
Dari arah rumah sebelah, Eunji tampak baru berjalan menjauh dan sibuk merapatkan jaket yang dikenakannya. Wanita itu juga terlihat mengenakan masker seperti menandakan adanya masalah pada kesehatannya hari ini. Dan benar saja, dia terbatuk-batuk pelan selagi melangkah sampai bisa terdengar oleh Chanyeol dari ambang pintu utama rumah lain.
"Apa dia sedang sakit?" Ucap lelaki itu sambil kembali ke kamarnya.
Dia mengecek ponsel lagi dan mengirim pesan kepada Eunji. Setelahnya, dia beranjak ke dapur hanya untuk melihat kegiatan sang Ibu di sana.
"Kau sudah bangun?" Ibunya masih sibuk memasak sesuatu.
"Iya"
"Bagaimana? Apa Eunji sudah berangkat bekerja?"
"Iya..." Chanyeol duduk di meja makan.
"Kenapa kau harus mengintipnya seperti itu tanpa berani menghampirinya secara langsung?"
"Aku berani mendekatinya tapi dia akan merasa tidak nyaman dengan tindakanku. Bahkan aku pernah berniat untuk memberikan tumpangan padanya beberapa hari yang lalu tapi dia menolak sampai harus berlari meninggalkanku"
"Sampai kapan kau akan memendam perasaanmu itu? Kau menyukainya, benar kan?"
Chanyeol tidak bisa membantah ucapan Ibunya yang sudah mengetahui hal itu sendiri entah sejak kapan.
"Kau harus berani menyatakan perasaanmu, Chanyeol" Suara sang Ayah terdengar mendekat.
"Kau sudah dewasa, begitu juga dengan Eunji. Dia pasti akan mengerti maksudmu dengan baik kalau kau berbicara dengan langsung padanya"
"Dia sudah menolak pernyataan perasaanku sebelumnya, Ayah"
"Apa?"
"Aku hanya perlu menunggu waktu yang tepat untuk membicarakan hal itu lagi nanti. Eunji juga sedang tidak menjalin hubungan dengan siapapun. Setidaknya ada kemungkinan dia akan menerima pernyataan perasaanku lagi"
"Kepercayaan dirimu itu sangat baik, tapi jangan terlalu berharap banyak di saat perjuanganmu kembali mendapat hasil yang tidak terduga nanti. Persiapkan untuk hal terburuk juga supaya kau tidak kecewa terlalu lama"
"Iya, Ayah...."
"Dia hanya asal bicara dan baru bisa memberimu nasehat tentang percintaan seperti ini. Dia memang berharap kalau kau bisa menyukai Eunji suatu saat nanti karena kedekatannya dengan Ayah nya sejak lama" Sang Ibu sudah menaruh beberapa mangkuk berisi makanan di meja. Chanyeol ikut membantu meskipun Ibunya sempat menolak dan menyuruhnya untuk kembali duduk tadi.
"Itu hal yang bagus saat tinggal berdekatan seperti ini. Ayah Eunji juga pasti tidak keberatan kalau ternyata Chanyeol sudah menyukai putrinya sejak lama" Ayahnya kembali memberikan tanggapan.
Pasangan suami-istri di sana terlibat percakapan yang selalu membahas nama sang anak dan nama Eunji sekarang. Chanyeol juga hanya bisa terdiam sambil sibuk memenuhi meja makanan dengan masakan sang Ibu. Sesekali dia memperhatikan wajah kedua orangtuanya yang masih saling berbicara satu sama lain sampai mulai muncul rasa penasaran pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dive Into You
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Park Chanyeol merupakan seorang pria yang berprofesi sebagai pelatih renang. Dia menjalani pekerjaannya itu karena adanya penyesalan pada kejadian di masa lalu. Dalam situasi yang tidak terduga, dia kembali bertemu dengan Eunji yang meru...