-- Pagi hari --
Chanyeol tampak terbangun secara tiba-tiba sekarang. Dia menatap langit-langit kamarnya dengan pernapasan yang lelah seperti baru saja kembali berlari dari tempat yang jauh. Wajahnya sebagian terasa hangat dan sedikit berkeringat akibat cahaya matahari yang menyorot ke arahnya.
"Aish. Kenapa aku harus bermimpi hal itu lagi?" Ucapnya pelan saat sudah beranjak duduk.
Dia menatap ke arah jendela yang tidak ditutup tirainya sejak semalam. Setelah cukup lama terdiam sambil terus mengumpulkan kesadarannya lagi, dia mulai pergi keluar kamar untuk meminum sesuatu di area dapur.
Bagian dalam rumah kecil yang sudah dimilikinya sejak lama itu terlihat rapih dengan minim perabotan di sana. Meskipun dia hanya tinggal sendiri saja, tapi dia merasa nyaman dan tenang dengan menjadikan rumah itu sebagai tempat istirahatnya selepas bekerja.
"Wajahku terlihat buruk sekali..." Chanyeol memandangi cermin di depan wastafel kamar mandi. Dia mencuci wajahnya sebentar sebelum beranjak mandi dan bersiap-siap untuk melakukan aktivitasnya lagi hari ini.
Sebuah ponsel tidak lupa untuk dilihatnya saat sedang berada di meja makan. Selagi menikmati sereal yang dibuatnya sendiri tadi, tangannya yang lain sibuk menggeser layar untuk mengecek sesuatu di sana.
"Dia masih tidak membalas apapun?" Pesan yang dikirimnya semalam kepada Eunji muncul di layar.
"Apa aku harus menanyakannya lagi nanti?" Dia pun mengirim pesan baru dengan harapan wanita itu bisa segera menanggapi pesannya yang sekarang untuk mengkonfirmasi ajakannya tadi malam.
Kegiatan makannya selesai dengan cepat dan Chanyeol sudah meninggalkan rumahnya lagi untuk segera berangkat ke tempat kerjanya. Sebuah motor juga kembali menjadi kendaraan yang dipakainya hari ini. Dia selalu tiba lebih cepat dibandingkan yang lain karena bisa melewati kemacetan pagi dengan mudah.
"Aish. Kenapa ban nya harus mengalami masalah sekarang?"
Kesialan mulai datang padanya ditengah jalan. Chanyeol harus mencari bengkel terdekat supaya bisa memperbaiki ban motornya itu dengan cepat. Ponselnya juga kebetulan sekali berbunyi saat baru tiba di tempat perbaikan kendaraan itu.
"Halo?"
"Park Chanyeol, apa kau sudah menuju ke tempat renang sekarang?"
"Iya. Ada apa, Kim Yura?"
"Bisakah kau membantuku sekarang? Mesin mobilku tiba-tiba saja mati di tengah jalan. Aku tidak tahu bagaimana cara mengatasinya"
"Suatu kebetulan yang jarang terjadi saat kau menghubungiku seperti ini"
"Apa maksudmu?"
"Aku sedang berada di bengkel karena ban motorku bocor. Kalau begitu, aku akan meminta pekerja di sini untuk menuju ke tempatmu berada sekarang"
"Benarkah? Terima kasih banyak, Park Chanyeol. Aku sangat terbantu dengan kebaikanmu"
"Itu bukan hal besar. Kau bisa berbicara dengan pekerja di sini supaya mereka mengetahui masalah pada mobilmu"
"Baiklah.."
Chanyeol segera menuju ke arah salah satu pekerja yang sedang tidak sibuk dan berbicara mengenai permintaan Yura tadi. Tidak butuh waktu lama, mereka bisa menyelesaikan pembicaraan dan panggilan telepon juga langsung terputus.
Yura menunggu cukup lama di tempat mobilnya terparkir. Dia akhirnya bisa mendapat bantuan dari pihak bengkel yang rupanya datang bersama Chanyeol dengan kendaraan roda duanya.
"Ku pikir motormu mengalami masalah tadi" Ucap wanita itu lebih dulu.
"Sudah bisa selesai dengan cepat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dive Into You
Fanfiction[COMPLETED] Park Chanyeol merupakan seorang pria yang berprofesi sebagai pelatih renang. Dia menjalani pekerjaannya itu karena adanya penyesalan pada kejadian di masa lalu. Dalam situasi yang tidak terduga, dia kembali bertemu dengan Eunji yang meru...