-- Malam hari --
Langit gelap di luar sepertinya sangat menggambarkan suasana hati Eunji hari ini. Entah seberapa banyak kekesalan yang dia rasakan sampai dia tidak bisa menikmati makan malam dengan baik bersama orang-orang yang baru muncul lagi di hidupnya ini. Dia hanya terdiam sambil menatap hidangan di depan dan enggan menyentuhnya sama sekali padahal kegiatan makan sudah dimulai sejak tadi.
"Apa kau tidak lapar? Makanlah walaupun sedikit" Suara Ayahnya hanya membuatnya menoleh sebentar. Dia kembali menundukkan pandangan karena nafsu makannya yang tidak kunjung datang.
"Kau juga makanlah, Chanyeol. Kau pasti lelah setelah bekerja tadi"
Lelaki yang disebutkan namanya itu juga semakin merasa tidak nyaman di sana. Dia selalu mengalihkan pandangan ke arah lain tanpa memiliki niatan untuk melakukan kontak mata dengan Ibunya.
"Bu-bukankah ini pertemuan yang mengharukan? Sudah berapa lama kita tidak bertemu?" Ayah Chanyeol memulai pembicaraan.
"Benar. Sudah hampir 20 tahun ini kita tidak bertemu lagi. Apa kegiatanmu saat ini, tuan Park?" Tanggap Ayah Eunji.
"Aku masih melanjutkan bisnis ku dulu bersama teman-temanku. Dan sekarang berjalan lebih baik dengan banyaknya karyawan yang membantu. Bagaimana denganmu, tuan Jung?"
"Aku baru memulai kegiatan berjualan lagi di pasar. Hanya kegiatan itu saja yang bisa ku lakukan saat ini"
"Tidak apa. Itu sudah cukup bagus untukmu. Aku bisa mengunjungimu di pasar dan membeli ikan-ikan yang kau jual nanti"
Chanyeol mulai menghela nafas pelan nya karena merasa pembicaraan ini hanya sekedar omong kosong belaka.
"Apa sebenarnya tujuan kalian melakukan makan malam ini?"
Semua perhatian mulai tertuju ke arahnya, termasuk Eunji yang memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya sekarang.
"Kalau tujuan kalian hanya untuk memperbaiki masa laluku dengan wanita ini, lupakan saja. Semua sudah terjadi dan tidak ada yang bisa di bicarakan kembali"
"Chanyeol, kenapa kau bisa berbicara seperti itu?" Sang Ibu berusaha untuk memberikan peringatan.
"Aku sama sekali tidak bisa menerima pertemuan ini dengan baik. Lagipula kalian tidak seharusnya melakukan hal ini kepada kami berdua. Semua hanya untuk membuka luka yang tidak akan pernah bisa kami lupakan, benar kan?"
Eunji sedikit terkejut saat Chanyeol melihat ke arahnya.
"A-apa?"
"Bagaimana dengan kakimu? Kau bisa berjalan lagi dengan bantuan kaki palsu dan pasti akan selalu teringat dengan kejadian itu sampai sekarang. Apa kau bisa menganggap pertemuan ini sebagai upaya untuk memperbaiki pertemanan kita lagi?"
Eunji merasa bingung dan memilih untuk tidak menjawab sama sekali. Dia juga masih sangat terkejut dan tidak nyaman dengan orang-orang di sekitarnya saat ini.
"Aku masih tidak bisa menerima niatan kalian. Maafkan aku. Aku harus kembali ke rumah dan beristirahat sekarang" Chanyeol langsung beranjak dari kursi lalu keluar dari rumah itu.
Kedua orangtuanya gagal menahannya pergi. Tidak ada yang berbicara selama beberapa detik sebelum Eunji juga ikut berdiri dari duduknya dan membuatnya menjadi pusat perhatian sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dive Into You
Fanfiction[COMPLETED] Park Chanyeol merupakan seorang pria yang berprofesi sebagai pelatih renang. Dia menjalani pekerjaannya itu karena adanya penyesalan pada kejadian di masa lalu. Dalam situasi yang tidak terduga, dia kembali bertemu dengan Eunji yang meru...